Penyebab Mata Juling yang Harus Kamu Waspadai, Pahami Faktor Risikonya

Berikut ini adalah beberapa penyebab mata juling dan faktor risi

oleh Bimo Bagas Basworo diperbarui 24 Agu 2022, 14:50 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2022, 14:50 WIB
Mata Juling
Ilustrasi Mata Juling Credit: pexels.com/Gellidon

Liputan6.com, Jakarta Penyebab mata juling harus kamu waspadai. Mata juling juga dikenal sebagai Strabismus terjadi karena karena otot mata yang terhubung ke otak tidak bekerja dengan tepat. Hal ini menyebabkan mata menjadi tidak sejajar antara satu dengan yang lainnya. Mata juling dapat menyebabkan gerakan bola mata kiri dan kanan berbeda. Gangguan ini dapat menyebabkan masalah penglihatan seseorang.

Ada enam otot yang bertugas untuk mengontrol gerakan mata. Pada kondisi normal, keenam otot tersebut akan mengontrol dan mengarahkan kedua bola mata menuju arah yang sama. Akan tetapi, gangguan di otot tersebut dapat menyebabkan masalah pada kontrol gerakan mata, membuat kedua bola mata bergerak ke arah yang berbeda. Hal inilah yang menjadi penyebab mata juling.

Mata juling lebih banyak terjadi pada anak-anak. Akan tetapi, masalah ini juga dapat dialami oleh orang dewasa. Penyebab mata juling yang terjadi pada orang dewasa adalah berbagai macam kondisi medis atau penyakit, seperti cerebral palsy atau stroke.

Berikut ini adalah beberapa penyebab mata juling beserta jenis dan cara mengobatinya yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (24/8/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebab Mata Juling

Penyebab Mata Juling
Ilustrasi Penyebab Mata Juling Credit: pexels.com/Alexandru

Mengutip dari laman situs web Healthline, penyebab mata juling adalah kerusakan saraf mata atau saat otot mata tidak dapat bekerja secara selaras karena ada otot yang lebih lemah dibandingkan otot yang lainnya. Saat otak menerima sinyal visual yang berbeda dari kedua bola mata, ia akan mengabaikan sinyal yang datang dari mata yang lebih lemah. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan menyebabkan hilangnya penglihatan di mata yang lemah.

Menurut situs Cleveland Clinic, masalah otot mata adalah penyebab mata juling yang cukup jarang terjadi. Sementara itu, penyebab mata juling yang paling umum adalah keturunan. Sekitar 30% dari anak-anak yang menderita mata juling memiliki anggota keluarga lain yang mengalami masalah yang sama.

Selain masalah atau kelainan otot mata serta keturunan, ada beberapa faktor penyebab mata juling lainnya. Berikut ini adalah faktor-faktor tersebut yang dikutip dari sumber yang sama:

- Masalah refraksi mata yang tidak ditangani atau diobati

- Penglihatan buruk di salah satu mata

- Cerebral Palsy

- Down syndrome ( 20% hingga 60% penderita down syndrome mengalami masalah mata juling)

- Hidrosefalus (sebuah penyakit bawaan yang menyebabkan penumpukan cairan di otak)

- Tumor otak

- Stroke (menjadi penyebab mata juling yang terjadi pada orang dewasa)

- Cedera kepala, yang dapat menyebabkan kerusakan di bagian otak yang bertugas untuk mengontrol pergerakan mata, saraf yang mengontrol gerakan mata, dan juga otot mata.

- Masalah sistem saraf

- Penyakit Graves (penyakit yang menyebabkan over-produksi hormon tiroid).

Selain penyebab mata juling di atas, ada beberapa faktor risiko mata juling yang juga perlu diwaspadai. Berikut ini adalah faktor risiko mata juling yang dikutip dari situs Healthline:

- Memiliki anggota keluarga yang memiliki masalah mata juling

- Kelainan otak atau tumor otak

- Mengalami stroke atau cedera otak

- Memiliki mata malas, rabun dekat, atau kehilangan penglihatan

- Mengalami kerusakan retina

- Mempunyai penyakit diabetes


Jenis Mata Juling

Tanda Mata Juling
Ilustrasi Gejala Mata Juling Credit: pexels.com/gratisography

A. Esotropia Akomodatif

Penyebab mata juling esotropia akomodatif adalah masalah rabun dekat yang tidak diatasi atau diobati, serta kecenderungan genetik atau keturunan keluarga. Rabun dekat dapat menyebabkan esotropia akomodatif karena kemampuan fokus mata memiliki kaitan yang erat dengan arah pandangan mata seseorang. Mata memerlukan upaya yang lebih banyak supaya fokus mata dapat menangkap dan menjaga objek yang berada di kejauhan. Hal tersebut dapat menyebabkan mata menjadi mengarah ke dalam.

Gejala Esotropia Akomodatif dapat berupa penglihatan ganda, menutup atau menutupi satu mata saat melihat sesuatu yang dekat, dan memiringkan atau memutar kepala. Esotropia akomodatif pada umumnya terjadi pada beberapa tahun pertama kehidupan. Masalah ini biasanya dapat diatasi dengan penggunaan kacamata. Akan tetapi, pada kasus-kasus tertentu, anak yang mengalami mata juling jenis ini harus memerlukan penutup mata atau operasi pada salah satu atau kedua otot mata.

B. Eksotropia Intermiten

Eksotropia Intermiten adalah jenis mata juling yang dapat terjadi pada semua orang dari segala usia. Pada orang yang mengalami mata juling jenis ini, salah satu mata akan berfokus atau berkonsentrasi pada target penglihatan, sementara mata lainnya mengarah ke luar.

Ada beberapa gejala dari mata juling jenis  eksotropia intermiten. Gejala-gejala tersebut meliputi penglihatan ganda, sakit kepala, kesulitan membaca, mata lelah, dan menutup satu mata saat melihat benda yang jauh atau saat berada dalam cahaya terang. Masalah mata juling ini dapat ditangani dengan menggunakan  kacamata, penutup mata, latihan mata atau operasi pada salah satu atau kedua otot mata.


Cara Mengobati Mata Juling

Cara Mengobati Mata Juling
Ilustrasi Cara Mengobati Mata Juling Credit: pexels.com/Ksenia

- Kacamata atau lensa kontak: dapat digunakan untuk mengatasi mata juling yang terjadi karena kelainan refraksi yang tidak bisa diperbaiki. Lensa korektif pada kaca mata dan lensa kontak dapat membantu untuk meringankan kerja fokus mata dan membuat mata tetap lurus.

- Lensa prisma : penggunaan lensa prisma dapat membelokkan cahaya yang masuk ke mata. Hal ini berarti mata tidak harus melakukan banyak gerakan yang dibutuhkan untuk melihat objek.

- Orthoptics atau latihan mata: dapat digunakan untuk mengatasi atau mengobati beberapa jenis strabismus, terutama pada jenis yang memiliki ketidakcukupan konvergensi (suatu bentuk eksotropia).

- Obat: ada berbagai jenis obat tetes mata dan salep yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah mata juling Di samping itu, suntikan botulinum toksin tipe A (seperti Botox) dapat melemahkan otot mata yang terlalu aktif. Perawatan ini dapat digunakan bersama dengan, ataupun sebagai pengganti operasi, tergantung pada situasi pasien.

- Penambalan: cara pengobatan ini dapat digunakan untuk mengatasi mata juling pada pasien yang juga mengalami ambliopia (mata malas). Terapi ini dapat meningkatkan kontrol mata yang tidak sejajar.

- Operasi otot mata: dapat digunakan untuk mengatasi masalah otot yang menjadi penyebab mata juling. Operasi ini akan mengubah panjang atau posisi otot mata sehingga mata sejajar dengan benar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya