Liputan6.com, Jakarta Penyebab kista rahim perlu dikenali oleh setiap wanita. Kista rahim atau kista ovarium merupakan kista yang muncul pada indung telur. Ovarium sebagai bagian dari sistem reproduksi wanita, menghasilkan telur serta hormon estrogen dan progesteron.
Penyebab kista rahim biasanya dipengaruhi oleh siklus menstruasi. Kondisi ini kadang-kadang dapat menimbulkan rasa sakit dan perdarahan, namun umumnya tidak berbahaya. Penyebab kista rahim perlu kamu kenali dari jenisnya. Ada juga beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar kamu terhindari dari kondisi ini.
Advertisement
Baca Juga
Kista rahim biasanya terjadi pada wanita muda hingga lanjut usia. Kondisi ini paling sering terjadi selama tahun-tahun reproduksi, namun tidak bersifat kanker. Namun, beberapa kista ovarium dapat menjadi kanker.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/8/2022) tentang penyebab kista rahim.
Mengenal Kista Rahim
Kista rahim adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk di dalam atau permukaan ovarium (indung telur). Pada umumnya penyakit kista rahim tidak menimbulkan gejala apapun akan tetapi jika ukurannya cukup besar dapat menimbulkan nyeri pada panggul, punggung bagian bawah, dan paha. Penyebab kista rahim umumnya dapat ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Namun pada kasus yang jarang terjadi, penyakit kista rahim dapat muncul akibat pertumbuhan sel yang tidak normal. Setiap wanita umumnya memiliki satu kista rahim sekali di dalam hidupnya, tetapi tidak semua berbahaya dan cenderung bisa hilang sendirinya. Namun, yang perlu diwaspadai adalah jika benjolan tersebut tidak mau hilang, membesar, lalu pecah. Hal inilah yang menjadi penyebab kista rahim.
Gejala Kista Rahim
Sebagian besar kista ovarium tidak menyebabkan keluhan bagi penderita dan akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi pada kista yang berukuran besar dapat terjadi keluhan, seperti:
- Nyeri di rongga panggul,
- Rasa penuh di dalam perut,
- Kembung,
- Perut bengkak.
Advertisement
Jenis Kista Rahim
Sebelum mengenali penyebab kista rahim, kamu perlu memahami jenis-jenisnya terlebih dahulu. Ovarium biasanya menumbuhkan struktur seperti kista yang disebut folikel setiap bulan. Folikel menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dan melepaskan sel telur saat berovulasi.
Kista Rahim Fungsional
Jika folikel bulanan normal terus tumbuh, ini dikenal sebagai kista fungsional. Ada dua jenis kista fungsional:
- Kista folikel. Kista folikel adalah jenis kista yang paling umum. Sel telur terbentuk di folikel, yang berisi cairan untuk melindungi telur yang tumbuh. Di sekitar titik tengah siklus menstruasi, telur akan keluar dari folikelnya dan bergerak ke tuba fallopi. Ketika telur dilepaskan, folikel akan pecah. Dalam beberapa kasus, folikel tidak pecah mengeluarkan cairan dan menyusut setelah melepaskan telur, atau bahkan tidak melepaskan telur. Satu kista biasanya muncul kapan saja, dan biasanya hilang dalam beberapa minggu.
- Kista ovarium luteal. Ketika folikel melepaskan sel telurnya, ia mulai memproduksi estrogen dan progesteron untuk pembuahan. Folikel ini disebut corpus luteum. Terkadang, cairan menumpuk di dalam folikel, menyebabkan korpus luteum tumbuh menjadi kista. Kista luteal dapat berkembang ketika corpus luteum terisi dengan darah. Kista jenis ini biasanya hilang dalam beberapa bulan. Namun, kadang kista ini bisa pecah menyebabkan rasa sakit mendadak dan pendarahan internal.
Kista Rahim Patologis
Kista patologis adalah kista yang tumbuh di ovarium yang tidak terkait dengan fungsi normal siklus menstruasi. Berikut jenis-jenis kista patologis:
- Kista dermoid. Kista dermoid terbentuk dari sel-sel yang membuat telur. Kista ini juga disebut teratoma. Kista dermoid dapat mengandung jaringan, seperti rambut, kulit, atau gigi, karena mereka terbentuk dari sel-sel embrionik. Kista ini perlu diangkat melalui pembedahan. Kista dermoid biasanya jinak dan jarang bersifat kanker.
- Kistadenoma. Kistadenoma adalah kista rahim yang berkembang dari sel-sel yang menutupi bagian luar ovarium. Jenis kista ini biasanya berisi zat lendir yang kental, sementara yang lain mengandung cairan encer. Kistadenoma biasanya melekat pada tangkai ovarium. Dengan berada di luar ovarium, mereka dapat tumbuh cukup besar.Kista ini juga jarang bersifat kanker, tetapi mereka harus diangkat melalui pembedahan.
Faktor-Faktor Penyebab Kista Rahim
Setelah memahami jenis-jenisnya, kamu tentu sudah mendapatkan gambaran tentang penyebab kista rahim. Faktor-faktor penyebab kista rahim adalah sebagai berikut:
- Usia. Faktor penyebab kista rahim pertama yaitu usia. Wanita dalam usia reproduksi aktif mulai dari pubertas hingga menopause memiliki resiko tinggi mengalami kista rahim. Ini karena wanita masih mengalami periode menstruasi. Kista ovarium lebih jarang terjadi setelah menopause. Wanita pascamenopause dengan kista ovarium memiliki risiko lebih tinggi untuk kanker ovarium.
- Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS). Wanita dengan PCOS mungkin memiliki periode menstruasi yang jarang atau berkepanjangan atau kelebihan kadar hormon pria (androgen). Ovarium dapat mengembangkan banyak kumpulan kecil cairan (folikel) dan gagal melepaskan telur secara teratur. Hal inilah yang menjadi penyebab kista rahim terjadi.
- Endometriosis. Jaringan endometriosis dapat menempel pada ovarium. Alih-alih meninggalkan tubuh, jaringan ini menjadi terperangkap menjadi kista. Ini dapat menghasilkan peradangan dan mengganggu indung telur. Kista ini bisa terasa sakit saat berhubungan seks dan selama haid.
- Hormon. Penyebab kista rahim fungsional mungkin adalah masalah hormon atau obat yang digunakan untuk membantu berovulasi.
- Kehamilan. Kista rahim biasanya berkembang pada awal kehamilan untuk membantu mendukung kehamilan sampai plasenta terbentuk. Kadang kista bisa bertahan dan perlu diangkat setelah kehamilan.
- Infeksi panggul yang parah. Infeksi panggul yang parah bisa menyebar ke ovarium dan menjadi penyebab kista rahim. Penyakit radang panggul yang tidak diobati dapat menyebabkan jaringan parut. Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko pengumpulan cairan yang terinfeksi (abses) di tuba falopi.
- Obat kemoterapi. Wanita yang menjalani kemoterapi dengan tamoxifen memiliki resiko adanya benjolan di ovarium yang lebih tinggi. Tamoxifen dapat menyebabkan benjolan di ovarium. Namun benjolan ini bisa saja hilang setelah kemoterapi selesai dilakukan.
Advertisement
Penanganan Kista Rahim
Selain menghindari penyebab kista rahim, sebenarnya kondisi ini tidak bisa dicegah. Kamu hanya bisa mengobatinya dengan tepat dan cepat apabila terdeteksi lebih awal. Untuk itu, penting untuk mengamati perubahan yang terjadi pada setiap siklus menstruasi.
Segera lakukan pemeriksaan apabila dijumpai perubahan. Misalnya saja timbul rasa nyeri yang hebat atau rasa tidak nyaman di perut yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Selain itu, pemeriksaan panggul secara teratur bisa dilakukan dengan memantau jika terjadi perubahan pada ovarium. Pemeriksaan juga perlu dilakukan jika terjadi mengalami menstruasi di luar kebiasaan.
Penanganan terhadap kista ovarium bisa dilakukan berdasarkan usia penderita, jenis, atau ukuran kista. Sebelum semakin parah, kamu bisa melakukan pemantauan rutin jika kista masih kecil dan menimbulkan gejala. Namun, apabila kista sudah membesar, kamu bisa melakukan tindakan operasi pengangkatan kista.