Hedonisme adalah Gaya Hidup yang Bertujuan pada Kenikmatan Materi, Kenali Bentuknya

Hedonisme adalah istilah yang merujuk pada perilaku boros dan suka bersenang-senang.

oleh Husnul Abdi diperbarui 07 Sep 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2022, 18:30 WIB
ilustrasi hedonisme
ilustrasi hedonisme (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta Hedonisme adalah istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi banyak orang. Hedonisme merupakan perilaku yang dapat kamu temukan dalam masyarakat. Hal ini berkaitan dengan konsep yang mengarah pada tujuan dan gaya hidup.

Hedonisme adalah istilah yang merujuk pada perilaku boros dan suka bersenang-senang. Hedonisme atau hedon digunakan untuk menjelaskan seseorang yang mementingkan kesenangan. Perilaku yang berkaitan dengan konesp diri ini bisa dialami siapa saja.

Hedonisme adalah perilaku yang dapat mengakibatkan pada pemborosan, sifat malas, egois, dan tidak menghargai orang lain pada akhirnya. Oleh karena itu, kamu perlu memahaminya beserta faktor yang dapat menyebabkan perilaku ini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (7/9/2022) tentang hedonisme.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hedonisme adalah

ilustrasi hedonisme
ilustrasi hedonisme (sumber: freepik)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Menurut kamus Merriam Webster, hedonisme adalah doktrin bahwa kesenangan atau kebahagiaan adalah satu-satunya atau kebaikan utama dalam hidup.

Hedonisme adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, hēdonē yang berarti kesenangan. Kata ini juga merupakan akar dari kata anhedonia, suatu kondisi psikologis yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan dalam tindakan yang biasanya menyenangkan. Hedonisme adalah istilah yang juga diyakini berasal dari bahasa Yunani, hedys yang berarti manis atau menyenangkan.

Ketika pertama kali muncul dalam bahasa Inggris (hedonism) pada pertengahan abad ke-19, hedonisme adalah istilah yang mengacu pada doktrin aliran filsafat tertentu di Yunani kuno (seperti Epicureans dan Cyrenaics), yang menyatakan bahwa kebahagiaan atau kesenangan merupakan tujuan utama dalam hidup.

Secara umum, hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan merupakan tujuan hidup manusia. Hedonisme adalah pola perilaku yang dapat diketahui dari aktivitas, minat, maupun pendapat seseorang. Gaya hidup hedonis merupakan suatu dorongan individu untuk berperilaku dengan memegang prinsip kesenangan.

Menurut Ensiklopedia Britannica, hedonisme adalah istilah umum untuk semua teori perilaku di mana kriterianya adalah kesenangan, baik itu dari satu jenis atau kesenangan lainnya. Semua teori hedonistik mengidentifikasi kesenangan dan rasa sakit sebagai satu-satunya elemen penting dari fenomena apa pun yang dirancang untuk mereka gambarkan.


Bentuk Perilaku Hedonisme

ilustrasi hedonisme
ilustrasi hedonisme (sumber: freepik)

Bentuk perilaku hedonisme adalah sebagai berikut:

- Aktivitas. Aktivitas yang dimaksud adalah cara individu menggunakan waktunya yang berwujud tindakan nyata yang dapat dilihat. Ini misalnya lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, lebih banyak membeli barang-barang yang kurang diperlukan, pergi ke pusat perbelanjaan dan cafe.

- Minat. Aspek ini merupakan tingkat kesenangan yang timbul secara khusus dan membuat orang tersebut memperhatikan terhadap obyek, peristiwa atau topik tertentu. Minat dapat muncul terhadap suatu objek peristiwa atau topik yang menekankan pada unsur kesenangan hidup, antara lain dalam hal fashion, makanan, benda-benda mewah, tempat kumpul dan selalu ingin menjadi pusat perhatian.

- Opini. Aspek ini merupakan respons atau pendapat seseorang baik secara lisan maupun tulisan terhadap barang maupun aktivitas yang mengarah pada kesenangan semata.


Faktor Internal Penyebab Hedonisme

ilustrasi hedonisme
ilustrasi hedonisme (sumber: freepik)

Menurut Amstrong, terdapat dua faktor yang memengaruhi gaya hidup, yaitu faktor dari dalam diri (internal) individu dan dari luar (eksternal) individu. Faktor internal penyebab hedonisme adalah:

- Sikap. Sikap yaitu suatu kesadaran jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap sesuatu. Melalui sikap, individu memberi respons positif atau negatif terhadap gaya. Keadaan jiwa dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan, dan lingkungan sosialnya.

- Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman memengaruhi pengamatan sosial dalam lingkungan tingkah laku. Pengalaman diperoleh dari tindakan masa lalu. Hasil dari pengalaman sosial membentuk pandangan terhadap suatu objek. Seseorang tertarik dengan suatu gaya hidup tertentu berdasarkan pengalaman dan pengamatan.

- Kepribadian. Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu. Kepribadian memengaruhi selera yang dipilih seseorang. Sehingga mempengaruhi pula bagaimana gaya hidupnya.

- Konsep diri. Menggambarkan hubungan anatara konsep diri konsumen image mereka. Bagaimana individu memandang dirinya akan memegaryhu minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai dari inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi masalah hidupnya.

- Motif. Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar, maka akan membetuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.

- Persepsi. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterprestasikan informasi untuk membetuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.


Faktor Eksternal Penyebab Hedonisme

ilustrasi hedonisme
ilustrasi hedonisme (sumber: freepik)

Sementara itu, faktor eksternal penyebab hedonisme adalah:

- Kelompok referensi. Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.

- Keluarga. Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung memengaruhi pola hidupnya.

- Kelas sosial. Kelas sosial juga memengaruhi gaya hidup. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan dan peran. Hierarki kelas sosial masyarakat menentukan pilihan gaya hidup.

- Kebudayaan. Kebudayaan meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaankebiasaan yang diperoleh indivdu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri atas segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yabg normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan, dan bertindak.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya