7 Cara Menghitung Perbandingan Rasio Dalam Kinerja Bisnis yang Perlu Disimak

Cara menghitung perbandingan rasio dalam kinerja bisnis.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 12 Sep 2022, 12:30 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2022, 12:30 WIB
Aspek Pendanaan
Rasio CASA mencapai 59,67 persen dari total dana pihak ketiga.

Liputan6.com, Jakarta Perbandingan tentu tidak asing bagi Anda yang pernah belajar matematika saat di bangku sekolah. Namun perlu diketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari, perbandingan juga kerap kali dilakukan dalam berbagai hal. Seperti contoh yang sering kita jumpai adalah penulisan skala pada peta. Namun dalam bisnis, cara menghitung perbandingan juga sering dilakukan terutama dalam menggunakan rasio.

Cara menghitung perbandingan rasio dalam bisnis, dapat menggunakan banyak metode untuk menganalisa berbagai data keuangan, juga menentukan apakah metode yang digunakan bisa memenuhi tujuan mereka. Cara menghitung perbandingan selain digunakan dalam matematika, juga berperan penting dalam rasio untuk menentukan kesuksesan secara finansial.

Cara menghitung perbandingan rasio yang umum digunakan, bisa menunjukan dua angka yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Melansir dari laman Indeed.com, dengan menggunakan perbandingan rasio maka memungkinkan data yang digunakan dari waktu ke waktu bisa dibandingkan, secara likuiditas dan profitabilitas. 

Berikut ini cara menghitung perbandingan rasio yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (12/9/2022). 

Penggunaan Bisnis untuk Rasio

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Cara menghitung perbandingan, bisa dilakukan dalam berbagai metode. Perbandingan juga sering ditemui dalam kehidupan sehari - hari, salah satunya adalah bisnis. Dalam menjalankan bisnis, maka sangat perlu untuk menggunakan rasio dalam menghitung kesuksesan secara finansial. 

Selain itu, dengan menggunakan rasio, maka Anda dapat mengalokasikan sumber daya manusia (SDM) dan menentukan apakah mereka bisa memenuhi tujuan dengan baik. Rasio juga memungkinkan bisnis untuk membandingkan data dari waktu ke waktu, serta memahami bagaimana berbagai jenis informasi bisa berhubungan satu sama lain.

Berikut adalah terdapat beberapa cara menghitung perbandingan rasio dalam kinerja bisnis: 

- Profitabilitas

- Arus kas dan likuiditas

- Risiko dan pengembalian finansial

- Perputaran stok dan penjualan

- Indikator kinerja utama (KPI)

- Pelacakan karyawan

- Pengembalian produk

 

 

Cara Menghitung Perbandingan Rasio

HSBCnet, Pengelola Arus Kas
HSBCnet, Pengelola Arus Kas.

1. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan akuntan serta analis dalam menentukan seberapa baik kinerja bisnis yang dilakukan. Rasio profitabilitas juga bisa didasarkan pada margin laba kotor, yang merupakan selisih antara harga jual suatu produk dan biaya pembuatan produk tersebut.

Cara menghitung perbandingan menggunakan rasio juga dapat menggunakan margin laba bersih, yang merupakan selisih antara laba kotor dan biaya overhead. Maka akan ditemukan rasio profitabilitas dengan menentukan berapa persentase dari pendapatan keseluruhan yang merupakan laba.

2. Arus kas dan likuiditas

Sebagai pelaku bisnis biasanya Anda ingin mengetahui seberapa besar modal dan aset likuid yang dimiliki. Rasio modal kerja, atau rasio lancar, merupakan berapa banyak modal yang bisa dimiliki dalam melakukan bisnis, kemudian bisa membayar hutangnya. Hal ini menunjukkan bagaimana keseluruhan aset bisnis yang digunakan saling berhubungan dengan kewajiban.

Cara menghitung perbandingan rasio juga dapat mengukur kekuatan keuangan perusahaan. Rasio aset yang cepat bisa menunjukkan berapa banyak uang yang dimiliki oleh perusahaan atau dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dibandingkan dengan kewajibannya

3. Risiko dan pengembalian finansial

Risiko keuangan serta rasio pengembalian, dapat memberi tahu pemilik bisnis atau analis seberapa sehat investasi perusahaan. Dengan memahami rasio ini dapat membantu mereka untuk menentukan seberapa sukses investasi mereka saat ini, serta bagaimana investasi masa depan akan memengaruhi bisnis.

Rasio pengembalian investasi (ROI) juga menjelaskan berapa banyak uang yang dihasilkan dalam kaitannya dengan berapa banyak uang yang diinvestasikan di perusahaan. Untuk menemukan rasio ROI, bisa dibandingkan dengan laba bersih sebelum pajak dengan total aset Anda. 

Cara Menghitung Perbandingan Rasio

Jurusan Akuntansi dan Ekonomi Bisnis
Ilustrasi Jurusan Akuntansi Credit: pexels.com/Bongkarn

4. Perputaran stok dan penjualan

Dengan rasio ini dapat membantu bisnis dalam mengukur seberapa cepat mereka untuk melakukan penjualan produk. Mereka juga bisa menentukan di mana terdapat kelebihan stok, serta apa yang diperlukan ketika Anda mau mengubah proses produksi.

Rasio perputaran saham juga bisa mengukur seberapa sering bisnis yang dilakukan untuk menjual dan mengganti barangnya. Biasanya, semakin tinggi angka ini, maka ROI akan semakin tinggi. Rasio bahan terhadap penjualan mengukur bagaimana biaya bahan langsung perusahaan, seperti bahan mentah atau produk grosir, dibandingkan dengan total penjualannya. 

5. Indikator kinerja utama (KPI)

Seorang manajer bisa menggunakan rasio untuk menentukan seberapa baik staf mereka dalam memenuhi harapan KPI. Rasio ini juga dapat membantu manajer dalam memahami karyawan yang mungkin memerlukan lebih banyak pelatihan, di mana mereka unggul, dan jika bisnis memenuhi sasaran kinerja. Anda bisa membandingkan skor KPI yang sebenarnya dengan tujuan untuk menentukan rasio kinerja karyawan individu atau seluruh departemen.

6. Pelacakan karyawan

Rasio juga menentukan bagaimana kinerja individu karyawan, dan bagaimana biaya tenaga kerja dapat mempengaruhi keuntungan. Dengan organisasi dapat membandingkan biaya tenaga kerja dengan total pendapatan untuk menentukan apakah mereka harus meningkatkan atau menurunkan biaya tenaga kerja. 

7. Pengembalian produk

Dengan rasio ini dapat memberi Anda wawasan mengenai produk yang rusak atau tidak memenuhi harapan pelanggan. Hal ini juga dapat membantu menentukan pola pengembalian dan barang apa yang perlu didesain ulang atau dihentikan. Untuk menemukan rasio pengembalian produk, bandingkan jumlah item yang dikembalikan selama periode waktu tertentu dengan total penjualan selama waktu yang sama.

Langkah - Langkah Menghitung Rasio

Ilustrasi bisnis desain
Ilustrasi bisnis desain (sumber: Pixabay)

Melansir dari sumber yang sama, dalam menentukan tujuan rasio, maka harus memahami dan melakukan identifikasi yang Anda ingin untuk rasio Anda tunjukkan. Setiap rasio akan menggunakan data yang berbeda, sehingga harus menggunakan informasi yang benar untuk memberikan detail yang Anda cari.

Siapkan rumus, dalam melakukan perbandingan dua angka biasanya perlu untuk membaginya. Jika Anda membandingkan satu titik data (A) dengan titik data lain (B), rumus akan menjadi A/B. Hal ini berarti Anda membagi informasi A dengan informasi B. Misalnya, jika A adalah lima dan B adalah 10, rasio Anda adalah 5/10.

Dengan memecahkan persamaan,  maka data A dengan data B bisa dibagi untuk menemukan rasio, seperti contoh di atas, 5/10 = 0,5. Kalikan juga dengan 100 jika Anda menginginkan persentase. Jika  ingin rasio ada dalam persentase, maka kalikan jawabannya dengan 100, contohnya 0,5 x 100 = 50%.

- Contoh penggunaan rasio di tempat kerja.

Ketika ingin mengetahui rasio karyawan yang tidak memenuhi KPI, dengan jumlah 200 karyawan dan lima tidak memenuhi KPI. Maka yang perlu untuk dilakukan adalah mengukur jumlah karyawan yang tidak memenuhi target penjualan mereka (5) dibandingkan dengan jumlah total karyawan (200).

Dengan mengatur rumus dalam menyiapkan persamaan, letakkan dasar perbandingan di bagian bawah. Dalam hal ini, persamaan akan terlihat seperti (orang yang tidak memenuhi tujuan mereka) / (jumlah total karyawan), atau 5/200.

5/200 = 0,025, maka Anda bisa memilih untuk membiarkan rasio menjadi seperti ini. Dalam beberapa kasus, tidak perlu menjadikannya sebagai persentase, meskipun banyak orang lebih suka menjadikannya persentase agar lebih mudah dibaca. Langkah selanjutnya adalah kalikan dengan 100 untuk membuat 0,025 persentase,

Cara menghitung perbandingan yang bisa dilakukan adalah 100, yang diperoleh dari 0,025 x 100 = 2,5. Ini berarti bahwa 2,5% karyawan tidak memenuhi target penjualan mingguan mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya