6 Bahaya Pencurian Data Pribadi dan Cara Mencegahnya

Bahaya pencurian data pribadi pun berisiko meningkatkan kerugian secara finansial dan mental.

oleh Laudia Tysara diperbarui 15 Sep 2022, 15:25 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2022, 15:25 WIB
Komputer
Ilustrasi komputer | Vlada Karpovich dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Memahami bahaya pencurian data pribadi di tengah maraknya pencurian data pribadi di internet ini penting sekali. Bahaya pencurian data pribadi tak hanya berisiko disalahgunakan untuk teror dan iklan.

Bahaya pencurian data pribadi pun berisiko meningkatkan kerugian secara finansial dan mental bagi sang korban. Bahaya pencurian data pribadi, sering digunakan untuk penipuan, mengajukan pinjaman online, membobol rekening bank hingga dompet digital.

Kemudian bahaya pencurian data pribadi adalah meningkatkan kasus pemerasan online, keperluan politik, dan telemarketing. Bahaya-bahaya ini dapat dipastikan mengintai mereka pengguna internet yang tidak berhati-hati membagikan identitas diri melalui media sosial misalnya.

Guna mencegah segala ancaman bahaya pencurian data pribadi, penting menerapkan etika cara mencegah pencurian data pribadi. Terutama menghindari tautan bodong atau phising hingga rajin mengganti kata sandi tiga bulan sekali.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam bahaya pencurian data pribadi dan cara mencegah pencurian data pribadi, Kamis (15/9/2022).

Bahaya Pencurian Data Pribadi dan Penjelasannya

Ilustrasi komputer | Christina Morillo dari Pexels
Ilustrasi komputer | Christina Morillo dari Pexels

Bahaya pencurian data pribadi akan merugikan pemilik asli dan memberi keuntungan bagi pencuri data pribadi. Ini penjelasan bahaya pencurian data pribadi yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Penipuan atau Pinjam Online

Bahaya pencurian data pribadi adalah bisa disalahgunakan untuk penipuan atau pinjam online (pinjol) yang dilakukan secara ilegal. Pencuri data pribadi akan berpura-pura sebagai pemilik data, lalu meminjam sejumlah uang yang nantinya akan dibebankan kepada pemilik identitas sebenarnya.

Adanya bahaya pencurian data pribadi ini pasti akan sangat merugikan korban secara finansial. Selain itu, bahaya pencurian data pribadi secara tidak langsung akan menimbulkan ketakutan psikologis bagi korban. Inilah mengapa menjaga keamanan data pribadi sangatlah penting.

2. Membobol Rekening Bank

Bahaya pencurian data pribadi adalah bisa disalahgunakan untuk membobol rekening bank sang pemilik identitas pribadi sebenarnya. Korban dengan masalah demikian, akan dikelabuhi dengan manipulasi secara sosial.

Ancaman dari bahaya pencurian data pribadi di dunia maya ini disebut sebagai phising. Pencurian data pribadi akan dilakukan pelaku dengan mengirim e-mail disertai pesan genting atau manipulatif supaya korban membeberkan data pribadi dan informasi layanan bank pada suatu link atau lampiran.

3. Membobol Dompet Digital

Tak hanya sekadar membobol rekening bank. Sudah banyak kasus sebagaimana bahaya pencurian data pribadi untuk membobol dompet digital. Modusnya, pelaku akan meminta pemilik identitas asli mengirim kode OTP (One Time Password) untuk mengakses dompet digital korban atau otorisasi transaksi. Seperti OVO, GoPay, ShopeePay, Dana, dan lain sebagainya.

Bahaya Pencurian Data Pribadi Selanjutnya

Komputer
Ilustrasi komputer | fauxels dari Pexels

4. Pemerasan Online

Bahaya pencurian data pribadi adalah marak digunakan untuk pemerasan secara online. Contoh kejahatan secara online untuk pemerasan ini, pemerasan seksual atau sextortion.

Pelaku akan mengajak korban melakukan percakapan seksual, atau menawarkan layanan video call sex (VCS). Aktivitas ini, kemudian direkam dan digunakan untuk memeras korban dan dampaknya rugi secara finansial.

Bahaya pencurian data pribadi terkait hal ini, parahnya gambar atau video pribadi yang diunggah di media sosial, perangkat digital, maupun layanan penyimpanan lainnya bisa diretas dan digunakan untuk pemerasan seksual.

Dalam kasus demikian, seringkali pelaku melakukan pembobolan akun media sosial pengguna yang memakai sandi keamanan yang mudah ditebak seperti nama, tanggal tahir, tempat lahir, dan sebagainya.

5. Keperluan Politik

Bahaya pencurian data pribadi adalah bisa disalahgunakan pelaku untuk memetakan preferensi politik pemilik identitas asli. Dimisalkan pada Data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014, pernah dibobol hacker atau peretas dan berisiko disalahgunakan.

Kemudian bahaya pencurian data pribadi, kebocoran data bisa digunakan untuk memetakan preferensi politik yang dimanfaatkan sebagai target disinformasi

Pada tahun 2018 lalu, Cambridge Analytica terbukti menyalahgunakan data pribadi hingga 87 juta pengguna Facebook untuk keperluan politik. Di antaranya untuk mendukung kampanye Donald Trump saat pemilu AS tahun 2016.

6. Keperluan Telemarketing

Bahaya pencurian data pribadi adalah berisiko menjadi target telemarketing atau iklan. Mereka yang sering mendapat telepon atau SMS dari pihak tak dikenal yang berisi penawaran produk hingga jasa, sebenarnya korban pencurian data pribadi. Kejanggalan lainnya, penelepon atau pengirim SMS pun bisa sampai mengetahui nama lengkap pemilik nomor telepon asli.

Cara Mencegah Pencurian Data Pribadi

Mengatur Jarak Pandang dari Komputer dan Gadget
Ilustrasi berselancar internet. Credit: pexels.com/Ekaterina

Apabila sudah mengetahui bahaya pencurian data pribadi, kemudian ketahui cara mencegah pencurian data pribadi di internet. Dalam buku berjudul Sibermedia Panduan Pintar Keamanan Siber (2019) oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), begini cara mencegah pencurian data pribadi:

1. Memastikan Data Terenkripsi

Cara mencegah pencurian data pribadi adalah memastikan data terenkripsi. Pada setiap situs, memiliki sistem keamanan enkripsi untuk memastikan data terkode dengan aman saat dikirimkan lewat situs website.

Contohnya seperti Secure HTTP atau yang disebut dengan HTTPS dan sertifikasi SSL. Biasanya situs yang memiliki keamanan enkripsi data bisa diketahui dengan alamat situs yang diawali dengan https. Keamanan juga bisa dilihat dengan adanya logo gembok di kiri atas sebelah tautan situs.

2. Berhati-hati Saat Menggunakan Jaringan Wi-Fi

Cara mencegah pencurian data pribadi adalah berhati-hati saat menggunakan jaringan Wi-Fi. Terutama ketika menggunakannya di tempat umum dan tak sengaja menemukan Wi-Fi yang bisa diakses secara gratis.

Jaringan Wi-Fi demikian, bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri data pribadi. Mereka akan menggunakan access point palsu, jika pemilik asli login maka data pribadinya akan tercuri.

Maka dari itu, cara mencegah pencurian data pribadi adalah hindarilah access point yang berpotensi meminta username, password, dan informasi pribadi lainnya.

3. Waspadai Tautan Phising

Cara mencegah pencurian data pribadi adalah mewaspadai adanya tautan phising atau link tidak jelas. Saat ini banyak sekali tautan atau link atas nama instansi atau organisasi.

Dalam beberapa kasus, link mengarahkan ke halaman login atau masuk palsu sebagai jebakan dan mencuri data pribadi. Hal-hal seperti ini harus diwaspadai betul.

Cara mencegah pencurian data pribadi adalah jangan asal memberikan data pribadi di situs yang tidak tepercaya. Periksa kembali alamat (domain) situs, contohnya untuk situs pemerintahan menggunakan domain.go.id seperti http://ditsmp.kemdikbud.go.id.

4. Buat Kata Sandi atau Password yang Sulit Ditebak

Cara mencegah pencurian data pribadi adalah membuat kata sandi atau password yang sulit ditebak. Hal ini sangat penting dalam akses login atau masuk di internet.

Pastikan sudah menghindari penggunaan kata sandi menggunakan tanggal lahir ataupun nama. Jika perlu, cara mencegah pencurian data pribadi adalah mengganti kata sandi setiap tiga bulan sekali.

5. Mode Incognito untuk Berselancar

Cara mencegah pencurian data pribadi adalah menggunakan mode incognito (penyamaran) untuk berselancar di internet. Saat ini sudah banyak browser canggih dengan mode ini.

Di dalam mode incognito, berguna sebagai cara mencegah pencurian data pribadi karena perekaman data ketika browsing atau berselancar telah dimatikan. Browser tidak akan merekam alamat situs dan laman yang telah dikunjungi.

Begitu pula, browser tidak dapat merekam data pribadi, seperti nama pengguna untuk login, password, cache, dan cookies dari situs web yang dikunjungi. Cara mencegah pencurian data pribadi ini penting dilakukan ketika mengakses situs-situs berbahaya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya