Rotasi Bumi Adalah Peredaran Bumi pada Porosnya, Ketahui Penyebab dan Akibatnya

Pengertian rotasi bumi adalah proses perputaran bumi pada sumbu atau porosnya dari arah barat ke timur.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 23 Sep 2022, 10:15 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2022, 10:15 WIB
Rotasi Bumi Adalah Peredaran Bumi pada Porosnya, Ketahui Penyebab dan Akibatnya
Rotasi bumi.

Liputan6.com, Jakarta Rotasi bumi adalah peredaran bumi pada poros atau sumbunya. Rotasi bumi adalah suatu istilah yang kerap dipelajari saat pelajaran mengenai tata surya. Meskipun kita tidak merasakan peristiwa perputaran bumi, namun makhluk hidup di bumi telah merasakan akibatnya.

Gerakan perputaran bumi ada dua jenis, yaitu rotasi bumi dan revolusi bumi. Kedua peristiwa tersebut memiliki perbedaan waktu yang cukup berbeda. Selain itu, ada manfaat yang kita dapatkan dari kedua peristiwa tersebut.

Untuk lebih memahaminya, anda perlu memahami pengertian rotasi bumi dan revolusi bumi. Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian rotasi dan revolusi bumi beserta akibatnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/9/2022).

Pengertian Rotasi Bumi

Rotasi Bumi Adalah Peredaran Bumi pada Porosnya, Ketahui Penyebab dan Akibatnya
Ilustrasi Planet, Tata Surya (Photo created by brgfx on Freepik.com)

Secara umum, pengertian rotasi bumi adalah proses perputaran bumi pada sumbu atau porosnya dari arah barat ke timur. Lamanya proses rotasi bumi ini disebut dengan kala rotasi, yang membutuhkan waktu selama 23 jam 56 menit 4 detik atau bisa dibulatkan menjadi 24 jam. Proses perputaran bumi pada porosnya tidak akan terasa karena adanya gravitasi. Jadi, gravitasi bumi dapat menarik semua benda ke arah pusat gravitasi bumi itu sendiri.

Disamping itu, permukaan bumi yang berotasi memiliki kecepatan hingga kurang lebih mencapai 1.609 kilometer per jam. Meski begitu, bumi tidak akan terlempar ke luar angkasa karena memiliki gaya gravitasi yang besar. Rotasi bumi ini memiliki pengaruh terhadap berbagai kondisi yang terjadi di bumi.

Penyebab Terjadinya Rotasi Bumi

Rotasi Bumi Adalah Peredaran Bumi pada Porosnya, Ketahui Penyebab dan Akibatnya
Ilustrasi Bumi. (dok. Pixabay.com/skeeze)

Dalam ilmu fisika. penyebab rotasi bumi adalah  adanya peristiwa pergerakan momentum massa dari dalam dan luar bumi. Dengan kata lain, penyebab rotasi bumi dipengaruhi oleh dua faktor, yakni penyebab internal dan eksternal. Berikut penjelasannya:

1. Penyebab Internal

Penyebab rotasi yang berasal dari faktor internal dipicu adanya kekuatan redistribusi massa bumi. Selain itu, gerakan dan aliran logam panas di dalam inti bumi menyebabkan terjadinya perputaran. Tak hanya itu, penyebab internal dari rotasi bumi juga dipengaruhi variasi tekanan kelembaman yang sesuai.

2. Penyebab Eksternal

Rotasi bumi yang berasal dari dorongan atau daya eksternal meliputi adanya tenaga perputaran gaya gravitasi planet bumi, antara planet bumi dengan planet lainnya, dan planet bumi terhadap matahari.

Selain itu, rotasi bumi dapat dipengaruhi oleh proses atmosferis dan pergerakan arus laut, antara massa yang terkait di dalamnya. Tak hanya itu, penyebab eksternal dari rotasi bumi dipengaruhi juga tenaga perputaran gesekan dalam perut bumi.

Akibat Rotasi Bumi

Rotasi Bumi Adalah Peredaran Bumi pada Porosnya, Ketahui Penyebab dan Akibatnya
Ilustrasi jam. (Sumber foto: Pexels.com)

1. Terjadinya Siang dan Malam

Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Rotasi bumi membuat matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat. Saat pagi hari seakan-akan matahari muncul dari timur dan saat sore hari matahari akan terlihat seperti menghilang ke barat. Padahal sebenarnya yang bergerak adalah bumi yang berputar di sumbunya, mengelilingi matahari. Sedangkan matahari diam. Hal itu disebut juga gerak semu matahari.

Dengan begitu, akibat dari rotasi bumi adalah terjadinya siang dan malam. Hal ini terjadi karena ada dua bagian bumi yang sebagian menghadap matahari dan sebagian lagi membelakangi matahari. Bagian yang menghadap matahari mengalami waktu siang, sedangkan bagian yang membelakangi matahari mengalami waktu malam.

2. Gerak Semu Harian Matahari

Bumi setiap harinya mengelilingi matahari. Matahari menjadi pusat tata surya yang dikelilingi oleh planet-planet di dalam orbitnya, termasuk bumi. Peristiwa itu disebut gerak semu harian matahari. Pergerakan semu harian matahari disebabkan oleh rotasi bumi yang membuat matahari seolah-olah mengelilingi bumi. Matahari merupakan bintang yang menghasilkan energi atau cahaya sendiri. Matahari bergerak mengelilingi sebuah lubang hitam yang berada di pusat galaksi Bima Sakti.

3. Perbedaan Waktu

Rotasi bumi juga berpengaruh pada perbedaan waktu di bagian-bagian bumi lainnya. Terdapat 24 daerah waktu yang ada di bumi. Pusat waktu berada di kota Greenwich, London. Penetapan waktu dimulai dari garis bujur 0 derajat. Setiap selisih bujur 15⁰, perbedaan waktu mengalami selisih satu jam. Bagian bumi di sebelah timur Greenwich mengalami waktu yang lebih cepat dari Greenwich, sedangkan bagian bumi di sebelah barat Greenwich mengalami waktu yang lebih lambat.

4. Terjadinya Perbedaan Ketebalan Atmosfer

Rotasi bumi juga berdampak pada ketebalan lapisan atmosfer. Sehingga atmosfer yang ada di bumi mempunyai ketebalan berbeda beda di setiap daerahnya.

5. Terjadinya Pembelokan Arah Angin

Akibat rotasi bumi yang lainnya adalah terjadinya pembelokan arah angin. Arah angin dari lintang tinggi yang menuju khatulistiwa akan berbelok karena pengaruh perputaran bumi.

Pengertian Revolusi Bumi

Rotasi Bumi Adalah Peredaran Bumi pada Porosnya, Ketahui Penyebab dan Akibatnya
Ilustrasi Bumi Credit: pexels.com/Simon

Setelah mengetahui pengertian rotasi bumi, anda perlu memahami revolusi bumi. Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi matahari selama 365¼ hari. Waktu 365¼ atau satu tahun disebut sebagai kala revolusi bumi. Sedangkan waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali revolusi disebut sebagai kala revolusi. Lintasan revolusi bumi berbentuk elips. Jadi selama satu tahun bumi berputar mengelilingi matahari sambil berotasi.

Sepanjang Bumi berevolusi, rotasi Bumi tidak selalu tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan berosilasi dengan kemiringan yang membentuk sudut hingga 23,50 derajat terhadap matahari. Sudut ini diukur dari garis imajiner yang membelah kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan garis khatulistiwa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya