Liputan6.com, Jakarta Contoh senyawa perlu dipahami dalam pelajaran Kimia. Senyawa adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur. Senyawa merupakan zat kimia yang masih dapat dipecah atau dibagi lagi berdasarkan unsur-unsur pembentuknya.
Senyawa adalah zat kimia yang terdiri dari beberapa unsur yang terjadi secara alami tanpa rekayasa yang dilakukan manusia. Senyawa adalah zat kimia yang memiliki perbandingan tetap. Jika suatu zat kimia memiliki perbandingan unsur yang tidak tetap terutama karena hasil rekayasa manusia, maka zat kimia tersebut tidak layak disebut sebagai senyawa.
Advertisement
Contoh senyawa adalah dehidrogen monoksida atau yang lebih dikenal sebagai air. Senyawa dihidrogen monoksida atau H2O adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/10/2022) tentang contoh senyawa.
Pengertian Senyawa
Sebelum mengenali contoh senyawa, kamu perlu memahami pengertiannya terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), senyawa adalah zat murni dan homogen yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang berbeda dengan perbandingan tertentu, biasanya sifatnya sangat berbeda dari sifat unsur-unsurnya.
Senyawa adalah zat kimia yang terdiri dari dua atau lebih unsur yang terikat secara kimia bersama dalam rasio tetap. Ketika dua atau lebih unsur bergabung secara kimia dalam perbandingan massa yang tetap, muncul materi yang bernama senyawa. Ketika unsur-unsur bergabung, beberapa sifat individu dari unsur-unsur itu hilang dan senyawa yang baru terbentuk memiliki sifat-sifat baru.
Senyawa diwakili oleh rumus kimianya. Rumus kimia adalah representasi simbolis dari proporsi atom yang membentuk senyawa kimia tertentu. Misalnya, rumus kimia air adalah H 2 O yang menunjukkan dua atom hidrogen dan satu atom oksigen telah bergabung membentuk satu molekul H 2 O.
Advertisement
Jenis dan Contoh Senyawa
Contoh senyawa bisa kamu kenali melalui jenisnya. Jenis senyawa dapat dikategorikan berdasarkan unsur pembentuknya. Secara umum, senyawa dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni senyawa organik dan senyawa anorganik.
Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa yang sumbernya dari makhluk hidup. Senyawa ini terdiri dari unsur karbon (C) sebagai rangkaian utamanya, sehingga sifatnya mudah terbakar. Selain itu, senyawa organik dikenal juga dengan sifatnya yang tidak mudah larut dalam air.
Contoh senyawa organik, di antaranya yaitu gula (C12H22O11 ), alkohol (C2H5OH), dan urea (CO(NH2)2). Contoh senyawa organik lainnya yaitu hidrokarbon alifatik (bensin, parafin, gas metana, gas asetilena dan sebagainya). Selain itu, contoh senyawa organik adalah senyawa aromatik (benzena, piridin, fenol, anilin, dan tiofen dan sebagainya), alkohol, aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester.
Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik adalah senyawa yang didapat dari sumber daya mineral yang ada di bumi. Intinya, senyawa anorganik adalah sebagai senyawa pada dunia yang pada umumnya menyusun material/benda tak hidup. Sifat dari senyawa anorganik di antaranya mudah larut dalam air dan tidak mudah terbakar.
Seluruh senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam senyawa organik, sedangkan yang berasal dari mineral digolongkan dalam senyawa anorganik. Beberapa contoh senyawa anorganik antara lain Kalsium karbonat (CaCO3), Natrium Hidroksida (NaOH), Silika (SiO4), tawas (Al2(SO4)3), dan garam dapur (NaCl).
Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik
Perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik adalah sebagai berikut:
- Titik lebur dan titik didih pada senyawa organik lebih rendah daripada senyawa anorganik. Hal ini terjadi karena jenis ikatan yang terbentuk pada senyawa anorganik merupakan ikatan ionik (pada kristal) dan ikatan kovalen (pada amorf). Contoh senyawa organik (napthalen) memiliki boiling point 218 derajat Celcius. Sementara, contoh senyawa anorganik (sodium klorida) memiliki boiling point 1465 derajat Celcius.
- Kelarutan senyawa organik bernilai lebih kecil daripada kelarutan senyawa anorganik. Senyawa organik tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik. Sementara senyawa anorganik tidak larut dalam pelarut organik, namun larut dalam air.
- Senyawa organik menunjukkan gejala isomerisasi, sedangkan senyawa anorganik sebaliknya. Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama tetapi memiliki rumus bangun yang berbeda.
- Senyawa organik reaksinya terjadi secara molekuler sehingga reaksi berjalan lambat, sedangkan senyawa anorganik reaksinya secara ionik sehingga reaksinya berjalan lebih cepat.
- Berat molekul senyawa organik (dengan susunan yang kompleks) bernilai lebih dari 1000 gram/gramol, sedangkan berat molekul senyawa anorganik bernilai kurang dari 1000 gram/gramol.
- Senyawa organik tidak memiliki sifat konduktif, sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sebaliknya, senyawa anorganik bersifat konduktif sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
- Berdasarkan reaksinya terhadap oksigen, senyawa organik lebih mudah terbakar, sedangkan senyawa anorganik tidak mudah terbakar.
- Senyawa organik lebih mudah menguap, sedangkan senyawa anorganik tidak mudah menguap.
Advertisement
Jenis Senyawa Berdasarkan Atom Penyusunnya
Berdasarkan atom penyusunnya disatukan, senyawa dibagi menjadi 4 jenis. Berikut penjelasannya:
- Senyawa molekuler. Senyawa molekuler melibatkan atom yang bergabung dengan ikatan kovalen dan dapat diwakili oleh berbagai rumus. Senyawa molekul terdiri dari atom-atom yang diikat oleh ikatan kovalen. Ikatan ini terbentuk ketika elektron dibagi antara dua atom.
- Senyawa ionik. Senyawa ionik terdiri dari ion-ion yang bergabung dengan ikatan ion, dan rumusnya umumnya ditulis menggunakan bilangan oksidasi. Dalam kimia, senyawa ionik adalah senyawa kimia yang terdiri dari ion-ion ​​yang disatukan oleh gaya elektrostatik yang disebut ikatan ion.
- Intermetalik. Intermetalik adalah jenis paduan logam yang membentuk senyawa keadaan padat teratur antara dua atau lebih elemen logam. Intermetalik umumnya keras dan rapuh, dengan sifat mekanik suhu tinggi yang baik. Mereka dapat diklasifikasikan sebagai senyawa intermetalik stoikiometrik atau nonstoikiometrik.
- Kompleks koordinasi. Kompleks koordinasi terdiri dari atom pusat atau ion yang biasanya logam dan disebut pusat koordinasi. Susunan molekul atau ion terikat di sekitarnya yang pada gilirannya dikenal sebagai ligan atau agen pengompleks. Banyak senyawa yang mengandung logam terutama yang termasuk logam transisi adalah kompleks koordinasi.