11 Gejala Gagal Ginjal pada Anak yang Harus Diwaspadai, Penyebab dan Penanganannya

Gejala gagal ginjal yang terjadi pada anak, ketahui penyebabnya

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 12 Okt 2022, 12:25 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 12:25 WIB
Gejala Penyakit Gagal Ginjal
Ilustrasi Gejala Penyakit Gagal Ginjal Credit: pexels.com/Anna

Liputan6.com, Jakarta Gagal ginjal merupakan salah satu penurunan fungsi ginjal, di mana dua organ penting ini membuang limbah dan air dari darah untuk membuat urin (kencing).  Penyakit gagal ginjal bisa dialami oleh siapa saja, baik itu untuk orang dewasa, maupun anak-anak. Bagi orang tua, sangat penting mengetahui gejala gagal ginjal pada anak serta penyebabnya. 

Gejala gagal ginjal pada anak membuat keterampilan motoriknya menjadi tertunda. Terdapat dua jenis gagal ginjal, yang pertama adalah gagal ginjal akut, dan gagal ginjal kronis. Kondisi ini terjadi saat anak-anak atau orang dewasa memiliki atau mengembangkan kondisi ginjal yang tidak kunjung sembuh.

Penyakit ginjal dapat mempengaruhi anak-anak dengan berbagai cara, mulai dari gangguan yang dapat diobati tanpa konsekuensi jangka panjang, hingga kondisi yang mengancam jiwa. Penyakit ginjal akut biasanya berkembang tiba-tiba, berlangsung dalam waktu singkat, dan bisa serius dengan konsekuensi jangka panjang. Gejala gagal ginjal pada anak harus diwaspadai, karena dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Berikut ini gejala gagal ginjal pada anak yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/10/2022). 

 

Mengenal Ginjal dan Fungsinya

Ginjal
Ilustrasi Ginjal Manusia Credit: pexels.com/pixabay

Ginjal adalah dua organ yang mirip seperti kacang, dengan masing-masing seukuran kepalan tangan. Memiliki letak tepat di bawah tulang rusuk, ginjal setiap harinya menyaring sekitar 120 hingga 150 liter darah. Ginjal menghasilkan sekitar 1 hingga 2 liter urin, yang terdiri dari limbah dan cairan ekstra. Umumnya, anak-anak menghasilkan lebih sedikit urin daripada orang dewasa dan jumlah yang dihasilkan tergantung pada usia mereka.

Ginjal juga dapat bekerja sepanjang waktu, sehingga Anda juga tak dapat mengontrol kinerja ginjal. Ginjal bukanlah satu penyaring besar, namun terdiri dari sekitar satu juta unit penyaringan yang disebut nefron. Setiap nefron yang menyaring juga memiliki sejumlah kecil darah. Nefron juga bagian dari filter, yang disebut glomerulus, dan tubulus.

Nefron bekerja melalui proses dua langkah. Glomerulus memungkinkan cairan dan produk limbah melewatinya, namun bisa memicu dan mencegah sel darah dan molekul besar, sebagian besar protein, untuk lewat. Cairan yang disaring kemudian melewati tubulus, yang mengubah cairan dengan mengirimkan mineral yang dibutuhkan kembali ke aliran darah dan membuang limbah. 

Ginjal juga dapat mengontrol kadar mineral seperti natrium, fosfor, dan kalium yang terdapat di dalam tubuh, serta menghasilkan hormon penting yang membantu mencegah anemia. Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah kurang dari normal, sehingga oksigen yang dibawa ke sel-sel tubuh menjadi lebih sedikit.

Gejala Gagal Ginjal pada Anak

Ilustrasi ginjal. ©eheandme.com
Ilustrasi ginjal. ©eheandme.com

Adapun gejala gagal ginjal pada anak, semuanya tergantung jenis penyakit ginjal yang terjadi dan derajat keparahannya. Berikut gejala gagal ginjal pada anak:

- Gejala gagal ginjal pada anak yang pertama adalah, mengalami tekanan darah yang tinggi. 

- Perubahan jumlah air kemih dan frekuensi berkemih

- Gejala gagal ginjal pada anak selanjutnya, muncul darah pada urine

- Kaki dan pergelangannya mengalami bengkak

- Nyeri pada punggung bawah juga perut

- Gejala gagal ginjal pada anak yang sering terjadi adalah, nafsu makan mulai menurun

- Mengalami sesak napas, hingga mual dan muntah

- Kencing berwarna keruh

- Mengalami pembesaran pada perut

- Air kencing berbusa

- Tekanan darah meningkat 

Perlu diketahui bahwa gejala gagal ginjal pada anak, tak jauh berbeda dengan gejala pada orang dewasa. Oleh karena itu bagi orang tua, agar selalu memantau perkembangan kesehatan anak. Anda juga bisa menghubungi layanan kesehatan terdekat, jika gejala yang dialami semakin parah dan tak terkontrol. 

Penyebab Gagal Ginjal pada Anak

ilustrasi ginjal Image by mohamed Hassan from Pixabay.
ilustrasi ginjal Image by mohamed Hassan from Pixabay.

Setelah mengetahui gejala gagal ginjal pada anak, maka penting mengetahui penyebab gagal ginjal ini terjadi. Berikut penyebab gagal ginjal yang bisa terjadi pada anak:

- Cacat lahir

Cacat lahir adalah masalah yang terjadi saat bayi berkembang di dalam rahim ibu, di mana kondisi ini mempengaruhi ginjal terkait dengan kelainan ukuran, struktur, atau posisi ginjal. Terdapat agenesis ginjal, saat anak-anak yang lahir dengan hanya satu ginjal, displasia ginjal di mana anak yang lahir dengan kedua ginjal, namun salah satunya tidak berfungsi dengan normal. Secara umum, anak-anak dengan kondisi ini menjalani kehidupan yang sehat dan penuh. Namun, beberapa anak dengan agenesis ginjal atau displasia ginjal memiliki peningkatan risiko penyakit ginjal.

- Penyakit Keturunan

Penyebab gagal ginjal selanjutnya adalah keturunan. Ini adalah jenis penyakit ginjal herediter adalah penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen. Salah satu contohnya adalah penyakit ginjal polikistik, yang ditandai dengan banyak kelompok kista yang membuat kedua ginjal semakin besar seiring waktu. Kista ini mengambil alih dan menghancurkan jaringan ginjal yang bekerja. 

- Infeksi

Sindrom uremik hemolitik dan glomerulonefritis akut pasca streptokokus adalah penyakit ginjal yang dapat berkembang pada anak setelah infeksi. Sindrom uremik hemolitik adalah sebuah penyakit langka yang sering disebabkan oleh bakteri E. coli yang ditemukan pada makanan yang terkontaminasi, seperti daging, produk susu, dan jus. Bagi sebagian besar anak yang terkena infeksi E. coli mengalami muntah, kram perut, dan diare berdarah selama 2 hingga 3 hari. Bakteri Streptococcus tidak menyerang ginjal secara langsung, namun merangsang sistem kekebalan untuk memproduksi antibodi secara berlebihan. A

- Sindrom Nefrotik

Sindrom nefrotik adalah kumpulan gejala yang menunjukkan kerusakan ginjal. Salah satunya adalah albuminuria, di mana  urin seseorang mengandung kadar albumin yang meningkat, protein yang biasanya ditemukan dalam darahhiperlipidemia, yang kadar lemak dan kolesterol yang lebih tinggi dari normal dalam darah. Selanjutnya penyebab gagal ginjal pada anak yaitu edema, di mana terjadi pembengkakan di tungkai, kaki, atau pergelangan kaki dan lebih jarang di tangan atau wajah

- Diabetes

Kondisi ini menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah, juga disebut gula darah, yang melukai ginjal dan meningkatkan kecepatan aliran darah ke ginjal. Aliran darah yang lebih cepat membuat glomeruli tegang, menurunkan kemampuannya untuk menyaring darah, dan meningkatkan tekanan darah. Penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes disebut penyakit ginjal diabetik.

- Trauma

Trauma seperti luka bakar, dehidrasi, pendarahan, cedera, atau pembedahan dapat menyebabkan tekanan darah yang sangat rendah, yang menurunkan aliran darah ke ginjal. Aliran darah yang rendah dapat menyebabkan gagal ginjal masuk dalam tahap akut.

- Penyumbatan atau Refluks Urine

Ketika penyumbatan berkembang antara ginjal dan uretra, urin dapat kembali ke ginjal dan menyebabkan kerusakan. Refluks, sehingga urin yang mengalir dari kandung kemih ke ginjal terjadi ketika katup antara kandung kemih dan ureter tidak menutup sepenuhnya.

Penanganan Gagal Ginjal pada Anak

ilustrasi ginjal
ilustrasi ginjal (sumber: freepik)

 Gagal ginjal pada anak bisa diatasi dengan sejumlah pengobatan dan terapi. Berikut penanganan gagal ginjal pada anak:

- Suplemen

Dokter anak mungkin meresepkan suplemen untuk menggantikan vitamin dan mineral yang tidak dapat lagi diserap atau diproduksi oleh ginjal. Ini mungkin termasuk zat besi, yang membantu mencegah anemia, vitamin D aktif, untuk menjaga kesehatan tulang dan bikarbonat, yang menetralkan asam yang dapat menumpuk di dalam darah.

- Eritropoietin

Erythropoietin adalah obat yang diresepkan untuk anemia, komplikasi umum dari penyakit ginjal kronis dan penyakit ginjal stadium akhir, ketika ginjal tidak dapat berfungsi lagi. Eritropoietin merangsang sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah.

- Terapi Hormon Pertumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan sering terganggu pada anak dengan penyakit ginjal kronis. Maka layanan kesehatan akan menyarankan untuk memulai terapi hormon pertumbuhan segera setelah masalah pertumbuhan menjadi jelas. Sebagai orang tua, Anda bisa menyuntikkan hormon pertumbuhan di bawah kulit anak di rumah setiap hari. 

- Dokter anak

Mengunjungi dokter anak untuk melakukan konsultasi kesehatan, ketika anak mulai mengalami gejala gagal ginjal. Anda juga bisa melakukan pemeriksaan fisik rutin, dan hal ini tergantung pada seberapa baik ginjal bekerja. Dokter anak dapat memutuskan untuk memantau anak atau merujuk anak ke spesialis. 

- Ahli Nefrologi

Nefrologis adalah dokter yang menangani penyakit ginjal dan gagal ginjal, sehingga seorang anak harus menemui ahli nefrologi anak jika memungkinkan karena mereka dilatih secara khusus untuk menangani masalah ginjal pada anak-anak. Seorang ahli nefrologi dapat meresepkan perawatan untuk memperlambat perkembangan penyakit dan akan menentukan kapan rujukan ke klinik dialisis atau pusat transplantasi tepat.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya