Liputan6.com, Jakarta Masalah isu kesehatan mental menjadi masalah yang sangat serius akhir-akhir ini. Apalagi masalah kesehatan mental ini tidak hanya terjadi pada usia remaja dan dewasa saja, namun juga bisa terjadi pada anak-anak.
Hal yang membuatnya semakin rumit adalah, anak-anak bahkan tidak menyadari jika mereka mengalami gangguan kesehatan mental. Mereka bahkan belum tentu bisa mengeluhkan mengenai masalah yang mereka hadapi, apakah mereka merasa marah, merasa sedih, dan sebagainya.
Baca Juga
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk peka terhadap perubahan perilaku yang bisa saja terjadi pada anak. Sebab, bisa jadi, perubahan perilaku sekecil apapun bisa menjadi salah satu gejala bahwa anak mengalami masalah kesehatan mental.
Advertisement
Kesehatan mental adalah kesehatan yang terkait dengan cara seseorang berpikir, mengatur perasaan, dan berperilaku. Penyakit mental, atau gangguan kesehatan mental, didefinisikan sebagai pola atau perubahan dalam pemikiran, perasaan, atau perilaku yang membuat penderitanya mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk bersosial.
Gangguan kesehatan mental pada anak secara umum didefinisikan sebagai keterlambatan atau gangguan dalam mengembangkan pemikiran, perilaku, keterampilan sosial, atau pengaturan emosi yang sesuai dengan usia. Masalah kesehatan anak ini juga akan membuat anak-anak merasa kesulitan untuk berpikir, belajar di sekolah, atau melakukan aktivitas lainnya di rumah.
Dengan kata lain, masalah kesehatan pada ini harus menjadi perhatian serius bagi para orang tua. Sebab, tantangan untuk mengatasi masalah kesehatan mental pada anak ini relatif lebih sulit daripada masalah kesehatan pada remaja dan orang dewasa. Berikut adalah sejumlah tantangan yang harus dihadapi terkait gangguan kesehatan mental pada anak, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (6/11/2022).
Gangguan Kesehatan Mental pada Anak
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, persoalan gangguan kesehatan mental pada anak ini relatif lebih sulit daripada gangguan kesehatan pada remaja dan dewasa. Hal lain yang membuatnya lebih sulit adalah gejala anak tiap anak yang mengalami gangguan kesehatan mental bisa berbeda-beda tergantung pada usia anak, dan anak mungkin tidak dapat menjelaskan bagaimana perasaan mereka atau mengapa mereka berperilaku dengan cara tertentu. Faktor lain mungkin juga mencegah orang tua mencari perawatan untuk anak yang diduga menderita penyakit mental. Misalnya, orang tua mungkin khawatir tentang stigma yang terkait dengan penyakit mental, penggunaan obat-obatan, dan biaya.
Ada sejumlah gangguan kesehatan mental yang umum terjadi pada anak, yang sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya. Adapun gangguan kesehatan mental pada anak antara lain adalah sebagai berikut:
1. Anxiety disorders (Gangguan Kecemasan)
Gangguan kecemasan pada anak-anak adalah ketakutan, kekhawatiran, atau kecemasan yang terus-menerus yang mengganggu kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam permainan, sekolah, atau situasi sosial yang sesuai dengan usia. Diagnosis termasuk kecemasan sosial, kecemasan umum dan gangguan obsesif-kompulsif.
2. Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
Dibandingkan dengan kebanyakan anak pada usia yang sama, anak-anak dengan ADHD mengalami kesulitan dengan perhatian, perilaku impulsif, hiperaktif atau beberapa kombinasi dari masalah ini.
3. Gangguan spektrum autisme
Gangguan spektrum autisme adalah kondisi neurologis yang muncul pada anak usia dini — biasanya sebelum usia 3 tahun. Meskipun tingkat keparahan ASD bervariasi, anak dengan gangguan ini mengalami kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
4. Gangguan Makan
Gangguan makan didefinisikan sebagai persepsi yang keliru tentang tipe tubuh yang ideal dan kebiasaan makan dan diet yang tidak aman. Gangguan makan seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan dapat mengakibatkan disfungsi emosional dan sosial serta komplikasi fisik yang mengancam jiwa.
5. Depresi
Depresi adalah perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus yang mengganggu kemampuan anak untuk belajar di sekolah dan berinteraksi dengan orang lain.
6. Bipolar
Gangguan bipolar merupakan gangguan kesehatan mental di mana penderitanya mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem antara depresi dan emosi, atau perilaku ekstrem yang mungkin tidak dijaga, berisiko, atau tidak aman.
7. Post-traumatic stress disorder (PTSD)
PTSD adalah tekanan emosional yang berkepanjangan, kecemasan, kenangan menyedihkan, mimpi buruk dan perilaku mengganggu dalam menanggapi kekerasan, pelecehan, cedera atau peristiwa traumatis lainnya.
Advertisement
Apa tanda-tanda anak mengalami gangguan kesehatan mental?
Untuk mengetahui bahwa anak mengalami gangguan kesehatan mental atau tidak, orang tua harus peka dalam membaca tanda-tandanya. Adapun tanda-tanda anak yang mengalami gangguan kesehatan mental antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kesedihan terus-menerus yang berlangsung dua minggu atau lebih
2. Menarik diri dari atau menghindari interaksi sosial
3. Menyakiti diri sendiri atau berbicara tentang menyakiti diri sendiri
4. Berbicara tentang kematian atau bunuh diri
5. Iritabilitas yang ekstrim
6. Perilaku di luar kendali yang bisa berbahaya
7. Perubahan drastis dalam suasana hati, perilaku, atau kepribadian
8. Perubahan kebiasaan makan
9. Berat badan turun
10. Sulit tidur
11. Sering sakit kepala atau sakit perut
12. Sulit berkonsentrasi
13. Perubahan prestasi akademik
14. Menghindari atau bolos sekolah
Apa yang perlu orang tua lakukan?
Jika Anda khawatir tentang kesehatan mental anak Anda, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan anak Anda. Jelaskan perilaku yang menjadi perhatian Anda. Bicaralah dengan guru anak Anda, teman dekat, kerabat atau pengasuh lainnya untuk melihat apakah mereka melihat perubahan dalam perilaku anak Anda. Bagikan informasi ini dengan penyedia layanan kesehatan anak Anda.
Kondisi kesehatan mental pada anak didiagnosis dan diobati berdasarkan tanda dan gejala serta bagaimana kondisi tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari anak. Untuk membuat diagnosis, penyedia layanan kesehatan anak Anda mungkin menyarankan agar anak Anda dievaluasi oleh seorang spesialis, seperti psikiater, psikolog, pekerja sosial klinis, perawat psikiatri atau profesional perawatan kesehatan mental lainnya.
Mendiagnosis penyakit mental pada anak-anak dapat memakan waktu karena anak kecil mungkin mengalami kesulitan memahami atau mengekspresikan perasaan mereka. Selain itu, perkembangan pada anak yang dianggap normal berbeda untuk tiap anak.
Advertisement
Terapi
Ketika proses diagnosis selesai, barulah penyedia layanan kesehatan mental akan menentukan langkah terapi untuk mengatasi gangguan kesehatan mental pada anak Anda. Adapun langkah yang dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan mental pada anak ini meliputi terapi dan pengobatan.
Psikoterapi
Psikoterapi juga dikenal sebagai terapi bicara atau terapi perilaku. Psikoterapi adalah cara untuk mengatasi masalah kesehatan mental dengan berbicara dengan psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya. Dengan anak kecil, psikoterapi dapat mencakup waktu bermain serta berbicara tentang apa yang terjadi saat bermain. Selama psikoterapi, anak-anak dan remaja belajar bagaimana berbicara tentang pikiran dan perasaan, bagaimana menanggapinya, dan bagaimana mempelajari perilaku baru dan keterampilan mengatasi.
Pengobatan
Penyedia perawatan kesehatan anak Anda atau profesional kesehatan mental dapat merekomendasikan obat seperti stimulan, antidepresan, obat anti-kecemasan, antipsikotik atau mood stabilizer. Penyedia layanan kesehatan mental nantinya akan menjelaskan risiko, efek samping, dan manfaat obat tersebut.
Peran Penting Orang Tua
Orang tua jelas harus ikut berperan dalam mengatasi gangguan kesehatan pada anaknya. Yang jelas, orang tua juga harus menjaga kesehatan dirinya juga. Orang tua juga harus melakukan hal-hal berikut ini:
1. Pelajari tentang penyakitnya.
2. Pertimbangkan konseling keluarga yang memperlakukan semua anggota sebagai mitra dalam rencana perawatan.
3. Mintalah nasihat dari ahli kesehatan mental anak Anda tentang bagaimana menanggapi anak Anda dan menangani perilaku yang sulit.
4. Mendaftar dalam program pelatihan orang tua, terutama yang dirancang untuk orang tua dari anak-anak dengan penyakit mental.
5. Jelajahi teknik manajemen stres untuk membantu Anda merespons dengan tenang.
6. Carilah cara untuk bersantai dan bersenang-senang dengan anak Anda.
7. Pujilah kekuatan dan kemampuan anak Anda.
8. Bekerjasamalah dengan sekolah untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan.
Advertisement