Cara Membuat Filter Air Sederhana dengan Barang-barang yang Mudah Ditemukan

Cara membuat filter air dapat dilakukan dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah ditemukan di sekitar rumah.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 14 Nov 2022, 15:15 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2022, 15:15 WIB
Wastafel
Ilustrasi Air

Liputan6.com, Jakarta Air menjadi elemen yang paling penting dalam kehidupan. Kurang lebih 70 persen bumi tertutup oleh air. 40 sampai 70 persen tubuh manusia terdiri oleh air. Tidak hanya manusia, seluruh makhluk yang ada di bumi memerlukan air untuk bertahan hidup.

Manusia memanfaatkan air untuk keperluan mencuci pakaian dan peralatan makan, membersihkan rumah, membersihkan diri, sebagai air minum sehari-hari, hingga untuk keperluan memasak makanan. Oleh karena itu air bersih sangat penting khususnya untuk manusia,

Sayangnya, ketersediaan air semakin lama semakin sedikit. Berbeda dengan tumbuhan dan hewan, manusia sangat bergantung pada air bersih. Air kotor dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bagi manusia. Untuk itulah manusia perlu mengetahui cara membuat filter air sederhana. 

Tumbuhan memiliki sistem filter sendiri di dalam tubuhnya sehingga ia dapat menyerap air yang kotor dan tidak menimbulkan masalah. Hewan juga memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat dari pada manusia. Maka, tumbuhan dan hewan tidak membutuhkan cara membuat filter air. Berikut cara membuat filter air yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (14/11/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cara Membuat Filter Air Sederhana

BPOM Menjadi Sumber Informasi Kompeten
Ilustrasi galon air minum dalam kemasan (AMDK).

Cara membuat filter air dapat dilakukan dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah ditemukan di sekitar rumah. Fitre ini efektif untuk menjernihkan permasalahan air yang kita hadapi di rumah tidak terlalu berat seperti, air kekuningan atau kecoklatan, maupun air berbau. Berikut cara membuat filter air sederhana.

Bahan :

- 3 buah wadah besar. Dapat berupa tong, drum, maupun ember yang akan digunakan sebagai tempat pengendapan, tempat penyaringan, dan tempat penampungan air bersih.

- Batu kali, bersihkan dari tanah dan pasir yang menempel

- Ijuk

- Pasir halus

- Arang tempurung kelapa

- Batu zeolit

- Kerikil

- Batu-batu kecil

Cara Membuat Saringan Air Sederhana 

1. Siapkan wadah pertama yang berfungsi untuk tempat mengendapkan kotoran yang ada di dalam air. Letakkan batu kali di dasar wadah untuk membantu memaksimalkan proses pengendapan. Tidak perlu terlalu penung, cukup sampai dasar wadah tertutup oleh batu.

2. Buat wadah kedua yang berfungsi untuk menyaring air yang keluar dari wadah pengendapan. Susun bahan-bahan yang sudah dipesiapkan dengan urutan sebagai berikut mulai dari yang paling bawah.

- Batu-batu kecil setebal 15 cm

- Kerikil setebal 10 cm, 

- Arang tempurung kelapa setebal 15 cm. Lapisan arang dapat ditambah ketebalannya untuk mengurangi bau. 

- Lapisan batu zeolit setebal 10 cm. Apabila sulit menemukan batu zeolit dapat ditambahkan lapisan arangnya.

- Lapisan pasir halus setebal 20 cm.

- Lapisan ijuk setebal 20 cm. 

- Pasir halus setebal 15 cm.

- Terakhir sebagai lapisan paling atas adalah lapisan ijuk lagi setebal 15 cm. Dari lapisan paling atas inilah air dari wadah pengendapan kita masukkan ke dalamnya.

3. Susun 3 wadah yang sudah dibuat berurutan dari yang paling tasi tempat pengendapan, tempat penyaringan, dan yang terakhir tempat penampungan air yang sudah bersih.  

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada cara membuat filter air ini. Air yang pertama kali keluar dari wadah penyaringan dapat dipastikan tidak akan maksimal jernihnya. Dibutuhkan waktu sekitar 15 sampai 20 menit agar air menjadi benra-benar jernih sejak air pertama kali dimasukkan.

Perhatikan juga debit air yang masuk kedalam wadah pengendapan. Pastikan jangan sampai air yang mengalir masuk ke tempat penyaringan tidak lebih besar dari air yang keluar dari penyaringan agar air tidak meluap. Hal ini karena air yang keluar dari wadah penyaringan pasti lebih kecil dibandingkan air yang keluar dari wadah pengendapan karena di tempat penyaringan air harus melewati berlapis-lapis saringan di dalamnya.


Cara Membuat Filter Air: Cara Menjernihkan Lainnya

Pemborosan Air Bersih Mencapai Rp.700 Miliar
Petugas memantau kondisi air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain dengan menggunakan filter, air juga dapat dijernihkan dengan mencampyrkan bahan kimia. Namun, tentu bahan kimia yang digunakan untuk menjernihkan air menjadikan air tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Kandungan bahan kimia yang digunakan untuk menjernihkan air dapat menyebabkan berbagai permasalahan kesehatan, seperti diare sampai kanker.

Tawas

Tawas menjadi bahan penjernih air yang banyak digunakan oleh masyarakat umum untuk menjernihkan dan menghilangkan bau di air. Tawas kerap digunakan untuk menjernihkan air sungai agar warnanya tidak terlalu keruh. Dengan begitu sungai menjadi lebih bersih dan cantik. 

Kaporit

Bahan lain yang digunakan untuk menjernihkan air adalah kaporit atau Ca(OCl)2. Kaporit umum digunakan untuk air-air di dalam tangki atau sumur, termasuk pada kolam renang dan PDAM. penggunaan kaporit bertujuan untuk membasmi bakteri-bakteri yang ada di dalam air. 

Air kaporit aman digunakan untuk keperluan mencuci atau membersihkan tubuh bahkan konsumsi. Namun bila kadarnya terlalu tinggi air berkaporit dapat menyebabkan kulit kering dan membahayakan tubuh jika dikonsumsi. Oleh sebab itu orang-orang yang mendapat pasokan air dari PDAM biasanya hanya menggunakan air ledeng untuk bersih-bersih. Sedangkan untuk keperluan konsumsi mereka membeli air minum kemasan.

Tablet Klorin

Bahan kimia lain yang kerap digunakan untuk menjernihkan air adalah tablet klorin atau yang kerap disebut halazone. Sama halnya dengan tawas dan kaporit klorin menjernihkan air dan menghilangkan bau namun kandungannya berbahaya jika masuk kedalam tubuh. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya