Akibat Rotasi Bumi ada 8 Peristiwa, Simak Pengertian dan Penjelasannya

Akibat rotasi Bumi yang pertama adalah terjadinya siang dan malam.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 14 Nov 2022, 19:55 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2022, 19:55 WIB
rotasi-bumi-140128c.jpg
Ilustrasi Bumi

Liputan6.com, Jakarta Apa akibat rotasi Bumi? Sebelum itu yuk kenali dulu apa itu rotasi Bumi. Rotasi Bumi adalah pergerakan Bumi berputar pada sumbunya atau porosnya dari arah barat ke timur. Lama perputaran Bumi pada sumbunya ini disebut dengan kala rotasi, yaitu selama 23 jam 56 menit 4 detik.

Waktu rotasi Bumi ini kemudian dibulatkan menjadi 24 jam sebagai patokan jumlah jam dalam sehari atau dengan kata lain satu rotasi Bumi terjadi dalam satu hari.

Gerakan Bumi berputar pada sumbunya ini tidak dirasakan oleh para penghuni Bumi dikarenakan gravitasi yang ada di Bumi. Gravitasi menarik semua benda berada di atas permukaan Bumi ke arah pusat gravitasi Bumi itu sendiri. Sehingga pergerakan Bumi tidak dapat dirasakan oleh penduduk Bumi. Berikut ulasan Liputan6.com tentang akibat rotasi Bumi yang sudah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (14/11/2022).

Akibat Rotasi Bumi

Wilayah Rusia terbentang seluas 17 juta kilometer persegi dan terbagi atas 11 zona waktu (ergey Yermojin/RIA Novosti)
Wilayah Rusia terbentang seluas 17 juta kilometer persegi dan terbagi atas 11 zona waktu (ergey Yermojin/RIA Novosti)

1. Terjadinya Siang dan Malam

Akibat rotasi Bumi yang pertama adalah terjadinya siang dan malam. Pergerakan Bumi yang berputar pada porosnya menyebabkan terjadinya siang dan malam. Mungkin anda pernah melihat siaran langsung dari Amerika yang menunjukkan waktu malam padahal Anda sedang menonton di pagi hari. Hal ini terjadi karena pada proses rotasi Bumi terbagi menjadi dua.

Salah satu bagian Bumi yang menghadap matahari akan mengalami waktu siang. Sementara bagian Bumi yang lain membelakangi matahari akan mengalami waktu malam. 

2. Gerak Semu Matahari

Jika dilihat dari Bumi, matahari terlihat seperti mengelilingi Bumi dari timur kebarat. Padahal sebetulnya Bumilah yang berputar pada porosnya dan mengakibatkan matahari terlihat seolah-olah mengelilingi Bumi. Peristiwa ini disebut gerak semu matahari.

Dikatakan semu karena sebetulnya Bumilah yang bergerak mengitari matahari. Matahari menjadi titik pusat tata surya yang dikelilingi oleh planet-planet di dalam orbitnya, termasuk Bumi.

3. Pembagian Zona Waktu

Tidak hanya menyebabkan terjadinya siang dan malam, rotasi Bumi mengakibatkan Bumi terbagi atas 24 zona waktu. Pusat waktu Bumi berada di Greenwich, Inggris yang terletak pada bujur 0 derajat. Setiap selisih bujur 15 derajat, perbedaan waktu mengalami selisih satu jam. 

Indonesia sendiri memiliki 3 zona waktu yang berbeda, yaitu Waktu Indonesia Timur (WIT), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Barat (WIB). Setiap zona waktu di indonesia berjarak sekitar satu jam. Misalnya, saat ini Kabupaten Sorong, Papua sedang jam 12.00, maka Denpasar Bali jam 11.00, dan Jakarta jam 10.00.

4. Efek Jetlag Saat Naik Pesawat Terbang

Bepergian dari satu tempat ke tempat lain yang memiliki zona waktu yang berbeda kerap kali menimbulkan jet lag.  Jet lag merupakan kondisi psikologis karena adanya perubahan ritme sirkadian akibat perjalanan di meridian dan durasi hari yang berubah. Penyebab utama jetlag adalah adanya rotasi Bumi.

Kondisi ini kerap dirasakan setelah menempuh penerbangan jarak jauh yang punya perbedaan waktu secara signifikan. Gejalanya berupa kebingungan tubuh dalam menyesuaikan waktu. Seorang yang mengalami jet lag biasanya merasa mengantuk pada siang hari dan sulit tidur pada malam hari. Tidak hanya mempengaruhi jam tidur, jet lag juga memengaruhi metabolisme tubuh. Tidak jarang seorang yang sedang jetlag merasa sangat lapar di malam hari seperti saat makan siang padahal.

Akibat Rotasi Bumi

Ilustrasi
Ilustrasi terkena jet lag saat traveling. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

5. Perbedaan Percepatan Gravitasi Bumi

Akibat rotasi Bumi selanjutnya adalah adanya perbedaan percepatan gravitasi Bumi. Rotasi Bumi menyebabkan  gerakan yang arahnya menjauhi pusat. Akibatnya, bentuk Bumi menjadi bulat pepat, atau agak sedikit lonjong ke arah kutub. 

Ada bentuk keduabagian kutubnya yang lebih mengerucut dan khatulistiwa menggelembung membuat diameter kutub Bumi lebih kecil daripada diameter khatulistiwa. Hal ini berakibat pada percepatan gravitasi di daerah kutub lebih besar dibandingkan daerah khatulistiwa.

6. Perbedaan Ketebalan Atmosfer

Lapisan atmosfer dibentuk oleh troposfer, stratoster, mesosfer, termosfer, ionosfer, dan eksosfer. Perbedaan ketebalan tiap lapisan atmosfer tersebut salah satunya disebabkan adanya rotasi Bumi. Selain karena rotasi Bumi perbedaan ketebalan atmosfer  juga disebabkan oleh iklim antara zona kutub dan ekuator Bumi.

7. Pembelokan Arah Arus Laut

Rotasi Bumi juga menyebabkan pembelokan arah arus laut atau yang dikenal dengan efek Coriolis. Angin mengakibatkan terjadinya arus laut. Arah arus laut di Bumi bagian selatan berbelok searah dengan perputaran jarum jam. Sedangkan arah arus laut di Bumi bagian utara berbelok berlawanan dengan jarum jam.

8. Adanya Kehidupan di Bumi

Rotasi Bumi berperan penting dalam kelangsungan hidup semua makhluk yang ada di Bumi. Rotasi Bumi yang menyebabkan terjadinya siang dan malam mendukung keberlangsungan hidup penduduk Bumi. 

Bayangkan jika Bumi tidak berotasi, hanya setengah bagian Bumi yang mendapat sinar matahari secara terus menerus dan bagian lain gelap secara terus menerus. Kondisi Bumi yang seperti ini tentu bukan lah kondisi yang ideal untuk hidup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya