Teks Anekdot Adalah Cerita Lucu, Ini Struktur, Ciri-Ciri, dan Contoh

Secara umum, teks anekdot adalah sebuah teks yang berisi tentang cerita lucu dan menarik. Teks anekdot bisa hadir dalam bentuk tertulis maupun lisan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 28 Nov 2022, 17:35 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2022, 17:35 WIB
Sabtu Jenaka: Kumpulan Cerita Lucu Khas Orang Sunda
Simak! Kumpulan jokes dari orang-orang Sunda kalau kumpul.

Liputan6.com, Jakarta Teks anekdot bisa hadir dalam bentuk tertulis maupun lisan. Fungsinya untuk menceritakan kembali kisah atau kisah kejadian yang tidak biasa atau lucu. Teks anekdot adalah teks yang disampaikan dalam bentuk tulis maupun lisan untuk membuat orang lain merasa terhibur, karena sifatnya yang tidak biasa dan lucu.

Cerita dalam teks anekdot bisa bersumber dari kejadian di masa lalu, maupun bersumber dari imajinasi pengarang. Yang jelas, teks anekdot adalah teks yang dibuat untuk menghibur orang lain.

Meski kelucuan menjadi daya tarik utamanya, namun teks anekdot adalah teks yang juga bisa berisi pesan moral. Misalnya saja dalam beberapa cerita dongen "Si Kancil". Dalam dongen tersebut, tidak hanya menyajikan cerita yang menghibur dengan kelucuan, namun juga ada sejumlah pesan moral yang bisa menjadi pelajaran berharga.

Sama halnya dengan semua jenis teks pada umumnya, teks anekdot juga memiliki struktur pembentuknya. Struktur teks anekdot adalah abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, dan koda. Untuk lebih memahami apa itu teks anekdot, selanjutnya akan dibahas mengenai pengertian, struktur, dan ciri-ciri teks anekdot, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (28/11/2022).

Pengertian Teks Anekdot

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Sementara itu menurut Merriam-Webster Dictionary, teks anekdot adalah narasi yang biasanya singkat tentang kejadian yang menarik, lucu, atau biografis. Sedangkan menurut Cambridge Dictionary, teks anekdot adalah cerita pendek, seringkali lucu, terutama tentang sesuatu yang telah dilakukan seseorang.

Dari sejumlah pengertian tersebut, ciri utama dari teks anekdot adalah sifatnya yang lucu dan menghibur. Gorys Keraf (1991) menyatakan bahwa anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan menyampaikan karakteristik yang menarik atau aneh mengenai seseorang atau suatu hal lain.

Sedangkan menurut Prasetyo (2014) teks anekdot merupakan adalah cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat, yang menjadi partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang penting. Sementara itu, Gerot dan Wignell (2004) mengemukakan bahwa teks anekdot adalah cerita jenaka didalamnya terdapat lima struktur diantaranya yakni abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

Dari penjelasan para ahli tersebut, dapat dipahami bahwa teks anekdot adalah cerita lucu baik bersumber dari kejadian nyata atau tidak, yang memiliki struktur yang terdiri dari abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

Struktur Teks Anekdot

Ilustrasi tertawa, cerita lucu
Ilustrasi tertawa, cerita lucu. (Photo by Marty O’Neill on Unsplash)

Seperti apa yang telah diungkapkan Gerot dan Wignell, teks anekdot adalah cerita lucu atau jenaka yang memiliki struktur di antaranya abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Dengan kata lain, teks anekdot adalah teks yang memiliki struktur yang terdiri dari abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

Abstraksi

Struktur pertama dalam teks anekdot adalah abstrak. Abstrak adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi untuk memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukan hal unik yang ada di dalam teks. Yang dimaksud unik adalah, peristiwa yang tidak biasa yang mengandung maksud tertentu.

Abstraksi juga bisa dipahami sebagai isyarat tentang apa yang akan diceritakan berupa kejadian yang tidak lumrah, tidak biasa, aneh, atau berupa rangkuman atas apa yang akan diceritakan atau dipaparkan teks.

Orientasi

Struktur yang kedua dari teks anekdot adalah orientasi. Orientasi adalah bagian yang menunjukan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Dalam bagian ini biasanya berupa pengenalan tokoh dan setting.

Krisis

Struktur selanjutnya dalam teks anekdot adalah krisis. Krisis adalah bagian dari teks yang menceritakan sesuatu terjadi pada tokoh utama dalam cerita.

Reaksi

Struktur selanjutnya dalam teks anekdot adalah reaksi. Reaksi adalah bagian teks di mana tokoh dalam cerita menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi.

Koda

Struktur terakhir dari teks anekdot adalah koda. Koda adalah bagian menarik, unik, atau lucu pada cerita. Pada bagian ini, biasanya juga disertakan kesimpulan tentang kejadian yang dialami tokoh.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

6 Cerita Lucu Mukidi, Kisah Kocak Khas Ramadhan
6 Cerita Lucu Mukidi, Kisah Kocak Khas Ramadhan (sumber: iStock)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, teks anekdot adalah cerita lucu yang bisa berasal dari kejadian nyata maupun imajinasi, yang disampaikan dengan tujuan menghibur. Beberapa teks anekdot kadang disampaikan untuk mengkritik dengan cara yang lebih halus.

Dari penjelasan tersebut, salah satu ciri utama dari teks anekdot adalah sifatnya lucu dan tidak biasa. Namun kelucuan itu bukan satu-satunya hal yang menjadi ciri dari teks anekdot. Adapun ciri-ciri teks anekdot adalah sebagai berikut:

1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, yang artinya teks anekdot berisi tentang kisah-kisah lucu atau bualan.

2. Bersifat menggelitik, yang artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.

3. Bersifat menyindir.

4. Bisa jadi mengenai orang penting.

5. Memiliki tujuan tertentu.

6. Kisah atau cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.

7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

8. Menggunakan kata keterangan waktu lampau, misalnya menggunakan kata dahulu, tahun lalu, bulan lalu, waktu itu, dan lain-lain.

9. Urutan peristiwa berdasarkan waktu (kronologis).

10. Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.

11. Menggunakan kalimat perintah, misalnya seperti buanglah, ambilah, catatlah, perhatikanlah, dan lain-lain.

12. Menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

13. Berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel.

14. Anekdot terkadang juga bersifat sindiran alami.

Contoh Teks Anekdot

Kumpulan Cerita Lucu
(Sumber: iStockphoto)

1. Contoh Teks Anekdot Singkat tentang Pencuri

Suasana pagi di kelas Matematika.

“Hey Rido, nanti mau buat aplikasi apa buat Indonesia?” Tanya Akbar.

“Mau buat aplikasi anti korupsi, supaya Indonesia sejahtera dan aku sebagai pendiri jadi kaya raya, bagus kan?” Jawab Rido sambil mengangkat alisnya berulang kali.

2. Contoh Teks Anekdot Singkat tentang Korupsi

Yuda dan Rafa menonton televisi di pos ronda.

Mereka melihat kasus pencurian satu pohon pisang, pelakunya dipenjara 5 tahun.

“Para koruptor negeri ini cuma dipenjara 1 tahun dan masih bisa jalan-jalan,” kata Rafa bingung.

“Pemerintah lebih mementingkan satu pohon pisang. Jadi hukumannya lebih lama dari maling berdasi itu,” jawaban Yuda membuat Rafa mengangguk paham.

3. Contoh Teks Anekdot Singkat tentang Rasa Roti

Penjual roti sedang menjajakan dagangannya saat pagi hari.

“Pak, mau beli rotinya!” teriak anak SD lengkap dengan seragamnya.

“Mau yang mana, coklat atau keju?” tanya si penjual.

Anak kecil itu berdiri termenung cukup lama.

“Nggak jadi, deh. Tadi katanya jual roti, kenapa jadi coklat sama keju?”

4. Contoh Teks Anekdot Singkat tentang Becak Dilarang Masuk

Saat menjadi Presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada menteri pertahanan Mahfud MD tentang orang madura yang katanya banyak akal dan cerdik.

Ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “Becak dilarang masuk.”

Tukang becak tersebut masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.

“Apa kamu tidak melihat gambar itu? itu kan gambar tak boleh masuk jalan ini,” bentak Pak Polisi.

“oh, Saya melihat pak tapi itu kan gambar becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab tukang becak.

“Bodong, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar kan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,” bentak Pak Polisi lagi.

“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampean, bukan tukang becak begini,” jawab tukang becak sambil cengengesan.

5. Contoh Teks Anekdot Singkat tentang Lupa Ingatan

Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.

Rafi: “Agung, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”

Agung: “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.”

Rafi: (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”

Agung: “Hmm… kursi apa, ya?”

Rafi: “Jawabannya adalah kursi DPR!”

Agung: “Lho, kok begitu?”

Rafi: “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.”

Agung: “Oh, iya, betul juga.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya