Ring of Fire adalah Cincin Api Pasifik, Penyebab Indonesia Sering Gempa

Ring of Fire adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan zona dengan rangkaian 850-1.000 gunung berapi yang membentang hampir 40.250 kilometer di sekitar Samudra Pasifik.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 05 Des 2022, 16:15 WIB
Diterbitkan 05 Des 2022, 16:15 WIB
Cincin Api Pasifik
Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire. (Public Domain)

Liputan6.com, Jakarta Ring of Fire adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan zona dengan rangkaian 850-1.000 gunung berapi yang membentang hampir 40.250 kilometer di sekitar Samudra Pasifik. Meskipun disebut dengan nama ring atau cincin, sebenarnya rangkaian gunung berapi ini lebih mirip dengan berbentuk tapal kuda.

Lokasinya yang berada di Samudra Pasifik membuat zona ini juga dikenal dengan nama Cincin Api Pasifik atau Pasific Ring of Fire. Salah satu negara yang berada di dalam zona Ring of Fire adalah Indonesia. Bahkan, seluruh wilayah Indonesia termasuk bagian dari Ring of Fire.

Salah satu akibat letak geografis yang berada di jalur Ring of Fire adalah kerap terjadi gempa. Berikut ulasan Liputan6.com tentang Ring of Fire yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (5/12/2022).

Apa itu Ring of Fire?

Dampak Letusan Gunung Semeru di Desa Kajar Kuning
Penduduk desa memeriksa daerah yang terkena dampak letusan Gunung Semeru di desa Kajar Kuning di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Senin, 5 Desember 2022. Gunung berapi tertinggi di Indonesia pada hari ini Senin (5/12/2022), masih mengeluarkan awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik. (AP Photo/Imanuel Yoga)

Ring of Fire adalah zona yang terbentuk dari aktivitas lempeng tektonik. Aktivitas tersebut, yang terdiri dari tabrakan dan penghancuran lempeng litosfer di bawah dan sekitar Samudera Pasifik, telah menciptakan serangkaian zona subduksi yang hampir terus menerus menciptakan gunung berapi dan gempa bumi terjadi.

Sebagian besar aktivitas vulkanik terjadi di sepanjang zona subduksi yang merupakan batas lempeng konvergen tempat dua lempeng tektonik bertemu. Pada zona ini, pelat atau lempeng yang lebih berat didorong ke bawah lempeng lainnya yang lebih ringan. Saat subduksi terjadi, pelelehan lempeng menghasilkan magma yang naik melalui lempeng di atasnya, kemudian meletus ke permukaan sebagai gunung berapi. 

Gempa bumi terjadi saat dua lempeng saling bergesekan dan lempeng subduksi menekuk.  Dengan begitu, Ring of Fire adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.

Ring of Fire adalah titik pertemuan banyak lempeng tektonik, termasuk Eurasia, Amerika Utara, Juan de Fuca, Cocos, Karibia, Nazca, Antartika, India, Australia, Filipina, dan lempeng lain yang lebih kecil. Semua lempeng ini mengelilingi Lempeng Pasifik yang lebih besar. Lempeng-lempeng tersebut terus meluncur, bertabrakan, atau bergerak di atas atau di bawah satu sama lain.  

Peristiwa vulkanik besar yang pernah terjadi pada zona Ring of Fire, diantaranya letusan Gunung Tambora pada 1815, letusan Gunung Krakatau pada 1883, letusan Gunung Novarupta pada 1912, letusan Gunung Saint Helens pada 1980, letusan Gunung Ruiz pada 1985, dan letusan Gunung Pinatubo pada 1991.

Ring of rire juga menjadi tempat terjadinya beberapa gempa bumi terbesar dalam sejarah yang tercatat, seperti gempa Chili pada 1960, gempa Alaska pada 1964, gempa Chili pada 2010, gempa Jepang pada 2011, serta gempa yang memicu tsunami Samudera Hindia pada 2004. 

Ring of Fire adalah Penyebab Indonesia Sering Gemp

potret santri yang masih bertahan pascagempa Cianjur
Seorang santri menyelamatkan Al-Qur'an dari puing banguan yang hancur akibat gempa di Pesantren Al Burok, Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (21/11/2022). Gempa bumi dengan magnitude 5,6 di Cianjur Jawa Barat yang berpusat di darat 10 km barat daya embuat sejumlah rumah dan bangunan rusak. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sekitar 90 persen gempa bumi yang terjadi di dunia adalah gempa bumi yang terjadi di zona Ring of Fire. Bahkan 80 persen gempa bumi terbesar di dunia terjadi di sepanjang daerah Cincin Api Pasifik ini. 

Indonesia  merupakan negara yang seluruh wilayahnya berada di zona Ring of Fire. Indonesia dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yaitu Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur. 

Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat. Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga jika terjadi gempa Bumi besar dengan kedalaman dangkal, akan berpotensi menyebabkan tsunami sehingga Indonesia tidak hanya rawan gempa, tetapi juga rawan tsunami.

Kondisi geografis ini, menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan bencana letusan gunung api, gempa bumi, dan tsunami. Berdasarkan  catatan BMKG, Indonesia setiap tahun diguncang sekitar 5.000 gempa.

Namun, ternyata posisi geografis Indonesia ini membuatnya menjadi wilayah subur dan kaya secara hayati. Debu vulanik yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi dapat menyuburkan tanah sehingga tetap banyak masyarakat yang tinggal di area sekitar gunung berapi. Ring of Fire juga menjadi wilayah yang memiliki potensi energi tenaga panas bumi yang besar. Energi panas bumi ini dapat digunakan sebagai sumber tenaga alternatif. 

Selain dipenuhi rangkaian gunung api, Ring of Fire adalah zona yang dibingkai oleh palung laut di bagian sisi samudera dengan daratan kontinental terletak di belakangnya. Zona Cincin Api Pasifik merupakan rumah bagi palung laut terdalam, yakni Palung Mariana. Palung ini terletak di sebelah timur Guam dan terbentuk akibat satu tempat tektonik didorong ke bawah yang lain. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya