Angket Adalah Metode Pengumpulan Data, Pahami Jenis dan Karakteristiknya

Angket adalah salah satu metode yang digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data dalam penelitian.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 22 Des 2022, 15:30 WIB
Diterbitkan 22 Des 2022, 15:30 WIB
Penelitian
Ilustrasi Media Penelitian Credit: unsplash.com/Kim

Liputan6.com, Jakarta Angket adalah salah satu metode yang digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data dalam penelitian. Angket merupakan alat penelitian yang terdiri dari sekumpulan pertanyaan, atau 'petunjuk' lain untuk mengumpulkan data dari sekumpulan responden. Ketika digunakan di sebagian besar penelitian, angket akan terdiri dari sejumlah jenis pertanyaan (terutama terbuka dan tertutup) untuk mendapatkan data kuantitatif yang bisa dianalisis.

Angket adalah metode yang kerap digunakan oleh sejumlah peneliti, untuk mencari dan merumuskan suatu permasalahan. Angket yang efektif, didasarkan pada tujuan survei dan dirancang untuk memperoleh data yang dibutuhkan tanpa menimbulkan bias. Instrumen dari angket ini, umumnya mencakup pertanyaan tertulis atau lisan dan terdiri dari format gaya wawancara.

Angket dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif dan dapat dilakukan secara online, melalui telepon, di atas kertas atau tatap muka, dan pertanyaan tidak harus diberikan dengan kehadiran peneliti. Angket adalah instrumen penelitian, yang dirancang untuk memperoleh informasi dari responden yang berhubungan dengan pertanyaan riset pemasar.

Angket memiliki kelemahan tertentu, seperti adanya kemungkinan pemilihan jawaban acak oleh responden tanpa membaca pertanyaan dengan benar. Berikut ini jenis dan karakteristik angket yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/12/2022).

Definisi Angket Menurut Para Ahli

Ilustrasi penelitian
Ilustrasi (Sumber: Pixabay)

Angket adalah salah satu instrumen penelitian, yang terdiri dari serangkaian pertanyaan atau jenis petunjuk lainnya yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari seorang responden. Kuesioner atau angket penelitian biasanya merupakan campuran dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Adapun pertanyaan terbuka dan berbentuk panjang menawarkan kepada responden kemampuan untuk mengelaborasi pemikiran mereka. Angket penelitian dikembangkan pada tahun 1838 oleh Statistical Society of London.

Adapun data yang dikumpulkan dari angket pengumpulan data, bisa bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Angket atau kuesioner dapat disampaikan atau tidak dalam bentuk survei, tetapi survei selalu terdiri dari kuesioner. Berikut ini pendapat dari beberapa ahli diantaranya: 

1. Kasnodihardjo

Kuisioner atau angket adalah suatu sarana dalam pengumpulan data, yang digunakan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang suatu keadaan. Angket memiliki peranan penting, sebab di dalamnya mencakup semua tujuan dari survei atau penelitian. Selain itu angket juga harus mencakup tiga hal, yaitu, mudah ditanyakan, mudah dijawab, dan mudah diproses.

2. Widyoko

Angket adalah suatu metode pengumpulan data, yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis, kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

3. Sukardi

Angket adalah suatu teknik pengumpulan data, yang tak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data atau responden penelitian.

 

Jenis Angket

Ilustrasi menulis, kalimat opini
Ilustrasi menulis, kalimat opini. (Foto oleh Ketut Subiyanto: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-kopi-cangkir-buku-catatan-4132326/)

Angket adalah metode pengumpulan data, yang tentu memiliki beberapa jenis sebagai berikut: 

1. Tipe jenis angket

- Angket terstruktur

Angket terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data kuantitatif. Angket direncanakan dan dirancang untuk mengumpulkan informasi yang tepat, di mana Anda akan memulai penyelidikan formal, melengkapi data, memeriksa data yang terkumpul sebelumnya, dan membantu memvalidasi hipotesis sebelumnya.

- Angket tidak terstruktur

Angket tidak terstruktur juga bisa digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif. Peneliti akan menggunakan struktur dasar, dan beberapa pertanyaan bercabang tetapi tidak ada yang membatasi tanggapan responden. Pertanyaan lebih terbuka untuk mengumpulkan data spesifik dari peserta.

2. Jenis pertanyaan dalam Angket

Sebagai peneliti, Anda dapat menggunakan beberapa jenis pertanyaan dalam kuesioner.  Dengan menggunakan berbagai jenis pertanyaan, tentu membantu meningkatkan tanggapan terhadap kuesioner penelitian Anda, karena cenderung membuat peserta lebih terlibat.

Templat survei kepuasan pelanggan terbaik adalah yang paling umum digunakan untuk wawasan dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Adapun beberapa jenis pertanyaan yang banyak digunakan adalah:

- Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan terbuka akan membantu mengumpulkan data kualitatif, dalam angket di mana responden dapat menjawab dalam bentuk bebas dengan sedikit atau tanpa batasan.

- Pertanyaan Dikotomis

Jenis pertanyaan dikotomis, umumnya merupakan pertanyaan tertutup “ya/tidak”. Pertanyaan ini biasanya digunakan jika diperlukan validasi, bahkan diktomis adalah bentuk angket yang paling alami.

- Pertanyaan pilihan ganda

Pertanyaan pilihan ganda adalah jenis pertanyaan tertutup, di mana responden harus memilih satu (pertanyaan pilihan ganda pilihan tunggal) atau banyak (pertanyaan pilihan ganda pilihan ganda). Soal pilihan ganda terdiri dari batang (soal) tidak lengkap, jawaban atau jawaban benar, jawaban salah, alternatif dekat, dan pengecoh. Tentu saja, tidak semua pertanyaan pilihan ganda memiliki semua tipe jawaban.

- Pertanyaan Penskalaan

Pertanyaan-pertanyaan ini didasarkan pada prinsip empat skala pengukuran – nominal, ordinal, interval, dan rasio. Beberapa jenis pertanyaan ini, akan memanfaatkan sifat dasar skala ini adalah pertanyaan urutan peringkat, pertanyaan skala Likert, pertanyaan skala diferensial semantik, dan pertanyaan skala Stapel.

- Pertanyaan Bergambar

Jenis pertanyaan ini mudah digunakan dan mendorong responden untuk menjawab, di mana cara kerjanya mirip dengan pertanyaan pilihan ganda. Responden diberikan pertanyaan, dan pilihan jawabannya berupa gambar, sehingga membantu responden memilih jawaban dengan cepat tanpa memikirkan jawaban mereka secara berlebihan, sehingga memberi Anda data yang lebih akurat.

Karakteristik Angket

Penelitian
Penelitian (Photo by William Iven on Unsplash)

Terdapat beberapa karakteristik dari pembuatan angket adalah: 

- Keseragaman

Kuesioner sangat berguna untuk mengumpulkan informasi demografis, pendapat pribadi, fakta, atau sikap dari responden. Salah satu atribut terpenting dari bentuk penelitian adalah desain dan standarisasi yang seragam. Setiap responden melihat pertanyaan yang sama, dan akan membantu dalam pengumpulan data dan analisis statistik dari data ini.

- Eksplorasi

Seharusnya eksplorasi berguna untuk mengumpulkan data kualitatif, namun tidak ada batasan pertanyaan yang bisa ada di kuesioner yang Anda miliki. Misalnya, Anda menggunakan kuesioner pengumpulan data dan mengirimkannya ke ibu rumah tangga untuk memahami kebiasaan belanja, dan menabungnya relatif terhadap pendapatan rumah tangga. Pertanyaan terbuka memberi Anda lebih banyak wawasan, dan memungkinkan responden menjelaskan praktik mereka.

- Urutan Pertanyaan

Dalam pembuatan aangket, pastikan urutan pertanyaan yang mengikuti alur pertanyaan terstruktur untuk meningkatkan jumlah tanggapan. Urutan pertanyaan ini adalah pertanyaan saringan, pertanyaan pemanasan, pertanyaan peralihan, pertanyaan lewati, pertanyaan menantang, dan pertanyaan klasifikasi.

Prinsip Angket

Dalam membuat angket untuk penelitian, maka ada beberapa prinsip yang harus diikuti. Prinsip pembuatan angket ini, dirumuskan oleh seorang ahli yaitu Kasnodihardjo (1993). Berikut penjelasannya

1. Angket harus memiliki kejelasan

Dalam merumuskan pertanyaan untuk angket, maka Anda akan menemukan masalah yang timbul menyangkut penggunaan kata-kata. Pilihlah kalimat yang tepat, agar responden memahami benar pertanyaan yang diajukan. Anda juga harus memahami bahwa seorang peneliti dalam pertanyaannya, jangan sampai menggabungkan beberapa pertanyaan dalam satu pertanyaan. 

 

2. Menghindari bias

Seringkali responden ingin mengetahui jawaban yang sebenarnya dari suatu pertanyaan dari peneliti, namun memilih untuk menolak memberikan jawaban atau malah memberikan jawaban yang lain. Hal ini kerap terjadi jika Anda memiliki pertanyaan soal income dan pengeluaran. Untuk menghindari bias, maka dipilih kalimat atau kata-kata yang tepat, misalnya dalam bentuk “perkiraan” atau “rata-rata”.

3. Mudah mengutarakan

Terkadang peneliti akan menemui hambatan, dikarenakan responden tidak bisa mengutarakan jawabannya dengan jelas. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka peneliti hendaknya harus sudah mempersiapkan hal-hal yang bisa menunjang keberhasilan wawancara.

 

4. Membantu ingatan responden

Pertanyaan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga memudahkan responden untuk mengingat-ingat kembali hal-hal yang diperlukan untuk menjawab suatu pertanyaan. Anda bisa menggunakan metode “time line” dengan mengambil suatu peristiwa penting yang mudah diingat oleh responden. Sebagai peneliti, Anda harus bisa memilih rsepon yang diajak untuk mengisi angket yang telah tersedia. 

5. Membuat responden mau menjawab

Kuesioner tidak ada artinya kalau responden tidak mau atau menolak untuk memberikan jawaban. Hal ini bisa terjadi karena susunan pertanyaan, ataupun kata-katanya kurang tepat. Oleh karena itu, diusahakan seorang peneliti hendaknya tidak menanyakan hal yang sulit atau hal-hal yang bersifat pribadi dalam wawancara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya