Healing adalah Penyembuhan, Ini Hubungannya dengan Travelling dan Wisata

Healing adalah proses menjadi sehat kembali, terutama setelah terluka atau cedera.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 28 Des 2022, 17:40 WIB
Diterbitkan 28 Des 2022, 17:40 WIB
Alyssa Daguise Liburan di Labuan Bajo
Healing Bareng Keluarga, Ini 7 Potret Alyssa Daguise Liburan di Labuan Bajo (Sumber: Instagram/alyssadaguise)

Liputan6.com, Jakarta Healing adalah istilah yang cukup sering digunakan dalam percakapan belakangan ini. kata healing sering digunakan dalam percakapan yang terkait dengan aktivitas bepergian ke tempat-tempat wisata.

Padahal, healing adalah kata dari bahasa Inggris, yang jika diterjemahkan secara harfiah berarti penyembuhan. Menurut Cambridge Dictionary, healing adalah proses menjadi sehat kembali, terutama setelah terluka atau cedera lainnya, atau membuat seseorang sehat kembali. Selain itu, healing adalah proses di mana situasi yang buruk atau emosi yang menyakitkan berakhir atau membaik.

Dengan kata lain, healing adalah proses penyembuhan, yakni dari kondisi sakit atau terluka menjadi sembuh kembali. Di samping itu, healing adalah proses untuk membuat emosi atau perasaan menjadi lebih baik.

Dengan kata lain, healing adalah kata yang bisa mengacu pada proses penyembuhan secara fisik maupun mental. Untuk lebih memahami apa arti dari kata healing, berikut ulasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (27/12/2022).

Healing dalam Psikologi

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, healing adalah sebuah proses penyembuhan. Dengan kata lain, healing adalah pengobatan atau perawatan untuk membuat orang yang sakit agar bisa sembuh dan pulih kembali. Jika itu dalam konteks penyakit fisik, makan metodenya bisa mengobati luka, pengobatan, operasi, dan langkah medis lainnya.

Lalu bagaimana pengertian healing dalam konteks psikologi? Setidaknya ada banyak istilah yang melibatkan kata healing. Istilah-istilah tersebut antara lain mental healing, self healing, dan trauma healing.

Menurut American Psychological Association, mental healing adalah proses meringankan atau upaya meringankan penyakit mental atau fisik melalui kekuatan pikiran, biasanya menggunakan metode seperti visualisasi, sugesti, dan manipulasi aliran energi secara sadar. Dengan kata lain, mental healing adalah metode penyembuhan, baik untuk penyakit mental atau fisik dengan memanfaatkan kekuatan pikiran.

Sedangkan self healing adalah cara tepat untuk menerima segala sesuatu yang berhubungan dengan diri sendiri. Para ahli psikologi mengungkap, self healing adalah terutama mau menerima hal-hal buruk yang terjadi dan lebih banyak memberikan kasih sayang kepada diri sendiri.

Trauma healing adalah proses penyembuhan setelah trauma yang dilakukan agar seseorang bisa terus melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang kejadian yang membuat seseorang trauma. Trauma ini bisa terjadi karena berbagai kejadian, seperti bencana alam, perkosaan, KDRT, Penyakit atau cedera parah, hingga kematian orang yang disayangi.

Meski ketiganya istilah tersebut memiliki arti yang berbeda. Namun dari ketiga istilah tersebut dapat diketahui bahwa healing adalah proses penyembuhan, yakni upaya untuk membuat perasaan seseorang menjadi lebih baik, atau pulih secara mental dan emosional.

Lima Tahap Healing

Sindrom Baby Blues Dan Depresi Pasca Persalinan, Apa Bedanya? (Luna4/Shutterstock)
Sindrom Baby Blues Dan Depresi Pasca Persalinan, Apa Bedanya? (Luna4/Shutterstock)

Kondisi krisis merupakan hal yang sering membuat seseorang merasa sedih, depresi, atau mengalami gangguan mental atau emosi lainnya. Sayangnya, tidak ada kehidupan yang tidak memiliki masa krisis. Krisis seperti kematian orang tua atau pasangan, perceraian, kegagalan, dan sebagainya merupakan hal yang dapat memicu stres tingkat tinggi.

Tak hanya stres, kadang kejadian semacam itu sering menimbulkan luka batin yang sangat mendalam, sehingga seseorang bisa merasa begitu sedih yang tak berkesudahan hingga menjadi putus asa. Perasaan semacam itu merupakan bagian dari proses healing atau penyesuaian. waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses tersebut bisa bervariasi, setiap orang beda-beda.

Namun secara umum, setiap orang melalui lima tahap healing. Lima tahap healing tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Kesedihan dan Penyangkalan

Kesedihan adalah penderitaan emosional yang intensif yang disebabkan oleh suatu kejadian yang sangat menyedihkan, biasanya adalah kehilangan. Ini bisa menjadi hasil dari desersi dan penolakan. Sebelum dapat menerima kesedihan, seseorang biasanya akan menyangkal bahwa kejadian menyedihkan yang ia alami tidak pernah terjadi. Penyangkalan adalah pertahanan manusia normal terhadap pengalaman emosional yang menyakitkan yang sulit diterima.

2. Kemarahan

Kemarahan biasanya muncul setelah tahap kesedihan dan penyangkalan. Selama tahap ini kita bertanya pada diri sendiri tentang alasan mengapa hal menyedihkan terjadi pada diri kita. Individu yang bercerai dan berpisah sering mengejutkan diri mereka sendiri dengan kemarahan yang mereka ungkapkan atas kehancuran hubungan perkawinan mereka.

Perasaan ini ada pada orang yang memulai tindakan perceraian maupun pasangannya. Menyadari bahwa dan mengakui kemarahan dapat membantu Anda untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

3. Tawar-menawar

Setelah mengatasi kemarahan, seseorang biasanya berpikir tentang bagaimana jika sebelum kejadian yang menyedihkan terjadi, dia mengambil keputusan yang sebaliknya. Misalnya, seseorang mungkin berkata, "Saya berjanji tidak akan menyakiti Anda lagi jika Anda memberi saya kesempatan lagi," atau "Saya tidak akan bercerai jika Anda hanya pergi ke konseling."

4. Depresi

Depresi adalah kemarahan yang tidak terekspresikan yang diarahkan ke dalam diri. Ini berlaku untuk individu pasif yang percaya bahwa mereka tidak dapat melakukan apa pun untuk meringankan penderitaan mereka. Depresi muncul saat seseorang mengalami kehilangan harga diri. Ini adalah tahap yang paling sulit untuk dilalui, dan membuat seseorang merasa lelah. Kemarahan pasif perlu diubah menjadi kemarahan aktif dengan mengungkapkannya. Ini memungkinkan kita untuk melihat sesuatu dengan lebih objektif.

5. Penerimaan

Penerimaan bukanlah tahap yang membahagiakan. Tahap ini membuat perasaan kosong, seolah-olah rasa sakit sudah hilang, perjuangan sudah selesai dan saatnya istirahat. Pada tahap inilah keyakinan berkembang dan diikuti pertumbuhan.

Dari penjelasan mengenai lima tahap healing tersebut, dapat dipahami bahwa healing adalah proses atau upaya seseorang untuk membuat perasaan, emosi, atau mentalnya yang terganggu, menjadi lebih baik.

Hubungan Healing dengan Travelling dan Wisata

Potret Terbaru Nadia Vega yang Saat Ini Banyak Jalani Travelling Ke Eropa
Banyak dirindukan oleh penggemar setianya. Meski cukup jarang mengunggah aktivitasnya sehari-hari, masih banyak interaksi yang dilakukan Nadia Vega kepada netizen di media sosial Instagram. Ia pun kerap membalas berbagaia komentar netizen di kolom komentar Instagramnya. (Liputan6.com/IG/@thenadiavega)

Meski sebenarnya healing adalah proses atau upaya penyembuhan, namun penggunaannya dalam belakangan ini lebih sering dikaitkan dengan aktivitas liburan, seperti pergi ke suatu tempat untuk berwisata dan sebagainya.

Menggunakan kata healing untuk mengacu pada aktivitas liburan atau wisata, tentu tidak sepenuhnya benar. Seperti dikutip dari Liputan6.com, Travel Industry Analyst Google Indonesia Vania Anindiar dalam bincang virtual "Press Briefing: World Tourism Day 2022" pada Senin 26 Desember 2022, mengungkapkan bahwa orang-orang Indonesia menyebut traveling dengan sebutan healing. Bahkan mereka tidak menggunakan kata travel sama sekali.

Hal itu dapat dilihat dari berbagai percakapan baik secara virtual maupun verbal, di mana banyak ungkapan yang muncul seperti "healing di Bali." Lebih lanjut, disebutkan bahwa istilah healing untuk mengacu pada travelling, atau berwisata mulai populer setelah pandemi.

Dari penjelasan tersebut, disimpulkanlah bahwa travelling atau wisata tidak hanya sekadar jalan-jalan lihat tempat baru atau jalan-jalan main, melainkan ada makna yang lebih mendalam. Travelling atau berwisata lebih dianggap sebagai waktu untuk meditasi dan memperbaiki kesehatan jiwa. Memperbaiki kesehatan jiwa ini dalam arti bahwa dengan travelling seseorang bisa meredakan stres, menghibur diri, mendapatkan inspirasi baru, dan sebagainya.

Selain itu, perasaan senang dan bahagia adalah salah satu kunci dari hidup sehat. Bekerja, belajar, dan rutinitas sehari-hari bisa membuat seseorang menjadi stres. Perasaan stres tersebut bisa menurunkan produktivitas bahkan bisa menyebabkan masalah kesehatan.

Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kembali produktivitas, perlu suatu sarana untuk membuat seseorang bersenang-senang. Wisata adalah kegiatan yang tepat agar seseorang dapat bersenang-senang dan meredakan stres. Pada saat kita berwisata, kita akan menemukan dan menjalani berbagai aktivitas yang akan membuat kita senang dan bahagia, membuat kita terlepas dari rasa stres dan beban pikiran yang menghantui. Maka tidak mengherankan jika healing saat ini lebih sering digunakan untuk merujuk pada aktivitas seperti travelling atau berwisata. Ini karena berwisata dapat meredakan stres.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya