Liputan6.com, Jakarta Hipotensi adalah penyakit yang menyerang peredaran darah manusia. Penyebabnya bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dari kondisi tubuh hingga asupan nutrisi. Hipotensi terkadang dapat menyebabkan pusing dan lemas.
Baca Juga
Advertisement
Hipotensi adalah penyakit yang dikenal juga dengan sebutan darah rendah. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Seperti yang diketahui, tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg.
Hipotensi atau darah rendah menandakan otak, jantung, dan paru-paru kurang mendapatkan banyak darah dan oksigen. Bahkan, hipotensi bisa menjadi gejala suatu penyakit yang sedang kamu derita.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (29/12/2022) tentang hipotensi.
Mengenal Hipotensi
Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi yang memengaruhi tekanan darah. Jantung memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh untuk memasok otot dan sel. Pemompaan darah menghasilkan tekanan darah.
Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah sekitar 120/80 mmHg. Sementara tekanan darah rendah adalah kondisi yang terjadi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Tekanan darah rendah atau hipotensi terjadi ketika tekanan sistolik atau diastolik turun secara tiba-tiba.
Tekanan darah rendah yang tidak normal atau hipotensi adalah kondisi yang dapat menyebabkan pusing dan pingsan. Gejala lain dapat muncul sebagai tanda hipotensi adalah penglihatan kabur, mual, kelelahan, dan depresi. Pada akhirnya kerusakan jantung dan otak dapat terjadi karena tidak cukup darah yang mengalir ke otak. Dalam kasus yang parah, tekanan darah rendah dapat mengancam jiwa.
Penyebab hipotensi adalah mencakup kehamilan, masalah atau kegagalan katup jantung, dehidrasi atau kekurangan vitamin B-12 dan folat yang menyebabkan tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah.
Advertisement
Penyebab Hipotensi
Penyebab hipotensi adalah sebagai berikut:
- Kehamilan. Pada masa kehamilan, terdapat perubahan hormonal yang menyebabkan pembuluh darah membesar, dan tekanan darah menurun. Biasanya tekanan darah mulai turun pada awal kehamilan. Maka dari itu, seorang ibu yang sedang hamil perlu untuk rutin mengecek tekanan darahnya agar mengetahui perkembangan kesehatannya.
- Dehidrasi. Dehidrasi adalah penyebab darah rendah yang sering diabaikan. Tubuh manusia terutama darah komposisi utamanya adalah air, maka ketika air di dalam tubuh tidak terpenuhi volume darah juga akan mengalami penurunan yang bisa menjadi faktor penyebab darah rendah.
- Mengonsumsi obat tertentu. Beberapa obat yang dapat memengaruhi antara lain adalah alpha bloker, beta bloker, dan antidepresan.
- Kekurangan nutrisi. Ketika tubuh kekurangan nutrisi, maka tekanan darah dapat mengalami penurunan drastis. Untuk mengatasinya, bisa dengan memperbanyak konsumsi kedelai dan kacang-kacangan.
- Perdarahan. Ketika tubuh mengalami kurang darah, maka tekanan darah akan menjadi rendah. Maka dari itu, jika dirasa terjadi keluar darah yang cukup banyak, lebih baik diberikan pertolongan tambahan dengan transfusi darah.
- Penyakit jantung. Orang yang menderita penyakit jantung memang mudah terserang kondisi darah rendah. Hal ini disebabkan oleh darah yang tidak dapat dipompa baik oleh jantung yang bermasalah, sehingga terjadi penurunan tekanan darah. Otot jantung yang lemah juga bisa berisiko membuat darah rendah. Penyebab dari otot jantung yang lemah adalah serangan jantung atau infeksi virus tertentu.
- Reaksi alergi parah. Beberapa pemicu alergi (alergen) dapat menimbulkan reaksi alergi parah (anafilaksis) yang berdampak pada menurunnya tekanan darah.
- Infeksi. Ketika tubuh mengalami infeksi bakteri yang menyerang organ tubuh serta memasuki pembuluh darah, maka bakteri tersebut bisa memproduksi racun yang mengganggu kinerja aliran darah. Itulah mengapa, infeksi pada akhirnya bisa menjadi penyebab darah rendah.
Gejala Hipotensi
Gejala umum hipotensi adalah sebagai berikut:
- Pusing
- Kelelahan
- Mual
- Pingsan
- Pernapasan cepat dan dangkal
- Merasa akan pingsan
- Penglihatan kabur
- Kesulitan berkonsentrasi
- Dehidrasi
- Kulit dingin dan lembap
- Denyut jantung cepat
- Depresi
Advertisement
Cara Mengatasi Hipotensi
Darah randah atau hipotensi pada umumnya bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal sederhana di rumah. Cara mengatasi hipotensi adalah sebagai:
- Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam sodium
- Jangan berdiri atau beraktifitas secara berlebihan, atau istirahatlah
- Banyak mengonsumsi air putih
- Kurangi minum minuman yang beralkohol
- Periksa obat-obatan yang sedang kamu konsumsi
- Konsumsi obat-obatan untuk mengurangi efek darah rendah
- Periksakan diri ke dokter
Cara Mencegah Hipotensi
Kamu juga bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan, agar tekanan darah selalu normal dan kamu tidak mengalami hipotensi. Cara mencegah hipotensi adalah sebagai berikut:
- Sarapan
- Banyak minum
- Melakukan diet seimbang
- Hindari mengonsumsi alkohol
- Istirahat setiap kali merasa lelah
- Banyak bergerak atau berolahraga
- Menjaga konsumsi atau asupan sodium
- Hindari kondisi yang menyebabkan kamu kepanasan
- Mandi dengan air hangat dan dingin secara berlebihan
Periksalah tekanan darah secara rutin untuk mengetahui apakah kamu mengalami darah rendah atau darah tinggi. Hal ini bisa membuat kamu bisa lebih waspada dan menghindari hal-hal yang bisa memperburuknya.
Advertisement