Usai Ramai Pegunungan Menghijau, Kini Muncul Fenomena Salju di Gunung Arab Saudi

Gunung Jabal Al-Lawz di wilayah Tabuk, Arab Saudi, turun salju untuk ketiga kalinya musim ini.

oleh Arini Nuranisa diperbarui 11 Jan 2023, 19:10 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 19:10 WIB
Usai Ramai Pegunungan Menghijau, Kini Muncul Fenomena Salju di Gunung Arab Saudi
Gunung Jabal Al-Lawz di wilayah Tabuk, Arab Saudi, turun salju untuk ketiga kalinya musim ini. (Sumber: Twitter/SaudiWire)

Liputan6.com, Jakarta Fenomena alam menghijaunya pegunungan di wilayah Makkah Arab Saudi baru-baru ini menghebohkan masyarakat dunia. The New Arab melaporkan, bahwa tanah Arab yang biasanya kering dan gersang kini menjadi hijau subur setelah hujan lebat turun beberapa pekan terakhir di kerajaan Teluk.

Pemandangan hijau dari pegunungan itu pun dianggap tak lazim bagi sebagian orang. Lantas, banyak yang mengaitkan fenomena tersebut dengan hari kiamat. Namun, di tengah ramainya pemberitaan tersebut, fenomena tak biasa itu juga bikin warga Arab kagum dan menarik perhatian masyarakat dunia karena terlihat asri dipandang mata.

Rupanya, fenomena alam yang tak biasa di Arab Saudi bukan hanya pegunungan yang menghijau. Kini muncul fenomena salju turun di salah satu gunung di Arab Saudi. Dilansir Liputan6.com dari Siakap Keli pada Rabu (11/1/2023), gunung Jabal Al-Lawz di Provinsi Tabuk, Arab Saudi ditutupi salju untuk ketiga kalinya.

Hal itu juga telah dilaporkan oleh media lokal, Saudi Gazette, bahwasanya sebuah gunung di Arab Saudi, Jabal Al-Lawz yang terletak di wilayah Tabuk telah tertutup salju untuk ketiga kalinya musim ini.

Gunung Jabal Al-Lawz tertutupi salju untuk ketiga kalinya

Usai Ramai Pegunungan Menghijau, Kini Muncul Fenomena Salju di Gunung Arab Saudi
Gunung Jabal Al-Lawz di wilayah Tabuk, Arab Saudi, turun salju untuk ketiga kalinya musim ini. (Sumber: Twitter/SaudiWire)

Sebelumnya, salju mulai turun di kawasan itu sejak Desember tahun lalu dan juga dirasakan warga sekitar Tabuk sejak 27 Desember. Fenomena itu pun mencuri perhatian masyarakat dunia.

Menurut Saudi Gazette, kawasan pegunungan Jabal Al-Lawz Tabuk kini menjadi kawasan wisata dan sukses menarik perhatian wisatawan dari luar untuk datang ke sana. Sederet foto dan video yang tersebar di media sosial tentang fenomena salju di Tabuk pun kini mulai viral.

Dilansir dari Saudi Gazette, Pusat Meteorologi Nasional (NCM) dalam sebuah laporan mengatakan bahwa penurunan suhu yang signifikan diperkirakan akan dirasakan di beberapa wilayah Arab Saudi, termasuk Tabuk mulai minggu pertama Januari 2023.

Laporan tersebut menambahkan bahwa daerah seperti Tabuk, Al-Jouf, Hail dan Sempadan Utara akan mengalami suhu antara 5 dan 0 derajat Celcius. Sementara itu, suhu antara sembilan dan lima derajat Celcius diperkirakan akan tercatat di wilayah seperti Riyadh, Al-Qassim, dan bagian utara Provinsi Timur.

Fenomena turunnya salju di wilayah pegunungan negara yang terkenal dengan gurun pasirnya itu bukanlah hal baru. Pada tahun-tahun sebelumnya juga, fenomena yang sama dilaporkan terjadi.

Hujan Lebat dan Banjir Jeddah di Arab Saudi

Banjir di Jeddah, Arab Saudi pada Kamis 24 November 2022. (Amer Hilabi/AFP)
Banjir di Jeddah, Arab Saudi pada Kamis 24 November 2022. (Amer Hilabi/AFP)

Banjir parah yang melanda kota Jeddah, Arab Saudi pada Kamis (24/11/2022) lalu itu menjadi sorotan banyak masyarakat. Video serta foto mengenai banjir tersebut juga beredar luas di media sosial. Bahkan, karena banjir parah yang terjadi, aktivitas di kota Jeddah sempat lumpuh.

Seperti diketahui, Kerajaan Teluk itu mengalami hujan lebat dan banjir di bagian barat dan tengah negara itu dalam beberapa pekan terakhir, mendorong sejumlah kota terendam air. Curah hujan yang tinggi bahkan menyebabkan tertundanya debut Cristiano Ronaldo di Al-Nassr FC awal pekan ini, karena gangguan listrik di stadion.

Dikutip dari Global Liputan6.com dari situs Arabia Weather, hujan yang terjadi Arab Saudi karena adanya tekanan dari arah Mesir dan utara. Di bagian barat Arab Saudi, tekanan tersebut terjadi bersamaan dengan adanya tekanan dari Laut Merah dan udara lembab di atmosfer. Alhasil, terjadi hujan yang terus-menerus hingga mengakibatkan banjir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya