Pasangan Ini Jual Jus Katak Berakhir Digrebek Polisi, Alasannya Mengejutkan

Mirip jus buah tapi tak menyehatkan.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 16 Jan 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2023, 07:00 WIB
Jual Jus Katak
Pasangan Ini Jual Jus Katak Berakhir Digrebek Polisi (Sumber: Newsflash)

Liputan6.com, Jakarta Meski disebut sebagai hewan amfibi, katak kerap dijadikan santapan oleh sebagian orang. Sebut saja olahan swikee yang berbahan dasar daging katak. Tak sedikit orang yang mengungkapkan daging katak mirip-mirip daging ayam yang lebih empuk. Kendati demikian, tak sembarang katak bisa dimakan.

Ada ratusan jenis katak yang hanya sebagian kecil bisa dikonsumsi. Sebagian lainnya, dijauhi pasalnya mengandung racun yang mematikan. Namun ada juga racun katak yang justru disalahgunakan penggunaannya. Seperti pasangan suami istri yang dilaporkan menjual jus katak. 

Pasangan yang tinggal di rumah mereka, Yecla, Spanyol ini menyebut racun katak itu sebagai jus. Mengingat jus katak tersebut berasal dari cairan ekskresi yang dikeluarkan dari tubuh katak. Sama layaknya jus buah yang berasal dari carian dalam buah. Bedanya, jus katak ini bisa bikin teler.

Tak hanya jus katak, pasangan suami istri itu juga punya berbagai zat narkoba. Mengherankannya, zat narkoba dari racun katak itu disebut lebih kuat dari morfin. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari Daily Star, Minggu (15/1/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kambo, Racun Katak Bikin Teller

Jual Jus Katak
Pasangan Ini Jual Jus Katak Berakhir Digrebek Polisi (Sumber: Newsflash)

Sempat jadi sorotan, katak di California Kodok gurun Sonora ( Incilius alvarius), jadi narkoba gratis. Dilaporkan kepolisian setempat ada warganya yang menjadikan katak beracun ini dijilat untuk mendapatkan efek halusinogen. Sama halnya dengan katak yang disita kepolisian Spanyol itu. 

Tersangka menggunakan ekskresi katak pohon Amazon yang dikatakan 40 kali lebih kuat daripada morfin. Di sana jus katak pohon itu dijuluki dengan nama Kambo.  Pasangan yang berasal dari Inggris itu sudah lama menjalankan praktik pembuatan narkoba dari jus katak. 

Tak hanya dari katak saja, mereka menggunakan bahan-bahan tradisional untuk membuat zat terlarang itu. Mulai dari katak, ganja, jamur, hingga obat-obatan lain mirip tanaman teh (ayahuasca).

Pasangan tersebut dilaporkan menggunakan obat-obatan tersebut untuk menginduksi penglihatan. Bahkan efeknya bisa membengkokkan pikiran yang serupa dengan yang diciptakan oleh dukun tradisional untuk penyembuhan di Amerika Selatan.


Dijual Rp 1.6 juta

FOTO: Oophaga Lehmanni, Katak Beracun yang Terancam Punah karena Keindahannya
Seekor katak beracun (Oophaga Lehmanni) terlihat di laboratorium Cali Zoo Foundation, Cali, Kolombia, 1 Juni 2022. Oophaga Lehmanni adalah katak beracun yang keindahannya hampir membuatnya punah karena perdagangan ilegal. (Paola MAFLA/AFP)

Kata polisi, bisnis ilegal ini mengharuskan para pembeli mengeluarkan biaya hingga £88 s (2.6 juta untuk Kambo, ekskresi katak pohon Amazon yang dikatakan 40 kali lebih kuat daripada morfin.

Pria, 47, dan wanita, 52 itu didakwa atas praktik ilegal dan mengancam keberlangsungan hewan dan tumbuhan. Polisi menyita 3 kg ganja, 14 liter ayahuasca, 3kg tembakau dan jamur halusinogen.

Petugas percaya "ritual perdukunan ditawarkan oleh beberapa warga Inggris melalui internet".

Polisi Spanyol menambahkan bahwa pasangan itu "mengiklankan diri mereka sebagai rumah penyembuhan yang berorientasi pada kelompok pengembangan diri, retret perdukunan dan pemulihan kecanduan dan detoksifikasi, antara lain".

Seorang juru bicara kepolisian setempat mengatakan: "Guardia Civil membongkar sebuah rumah retret spiritual di mana ritual penyembuhan perdukunan juga dilakukan. Pada saat penggerebekan, para dukun yang diduga memberikan retret ayahuasca kepada tujuh klien.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya