Liputan6.com, Jakarta Sulam merupakan salah satu kerajinan tangan yang dapat dipelajari oleh siapa saja. Cara menyulam bahkan diajarkan di sekolah sebagai pelajaran muatan lokal atau seni. Sulam merupakan teknik membuat motif dengan menjahitkan benang pada kain berdasarkan pola tertentu.Â
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Cara menyulam dapat dilakukan dengan berbagai macam jenis teknik tusuk hias yang menghasilkan motif beragam. Proses menyulam membutuhkan keterampilan dan kesabaran untuk membuat desain yang indah dan rapi pada kain. Dalam satu desain sulam dapat melibatkan berbagai jenis teknik tusuk.
Sulaman dapat digunakan untuk menghias berbagai macam barang, seperti bantal, gorden, baju, tas, dan lain-lain. Sulam banyak digunakan dalam industri fashion dan dekorasi rumah untuk memberikan nilai tambah pada barang yang dibuat. Berikut cara menyulam yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (6/2/2023).
Cara Menyulam: Alat yang Dibutuhkan
Sebelum memulai cara menyulam ada beberapa alat yang perlu disiapkan. Berikut adalah alat-alat yang diperlukan untuk menyulam.
1. Jarum Sulam
Jarum sulam adalah alat utama dalam menyulam. Terdapat berbagai jenis jarum sulam yang tersedia dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-beda.
2. Benang Sulam: benang sulam digunakan untuk membuat desain pada kain. Benang sulam umum ditemukan dalam berbagai jenis warna yang menarik. Beberapa orang juga menggunakan pita dan payet untuk membuat desain yang lebih unik.
3. Kain
Kamin merupakan media yang umum digunakan untuk menyulam. Selain pada kain sulaman juga dapat dilakukan pada barang yang sudah jadi seperti tas, pakaian, dompet, dan lain-lain.
4. Pembidang
Ram, pembidang, atau midangan (Jawa) merupakan sebuah alat yang berbentuk cincin den berfungsi untuk membantu membentangkan kain yang akan disulam.yang terdiri dari dua bagian. Agar cara menyulam lebih mudah dan hasilnya rapi pembidang adalah alat yang membantu menjaga kain tetap kencang sehingga proses menyulam menjadi lebih mudah. Ram biasanya terbuat dari plastik dan kayu dengan berbagai ukuran dan terdiri dari dua bagian
5. Gunting
Gunting digunakan untuk memotong benang yang berlebihan.
6. Kapur Jahit
Umumnya kapur jahit digunakan untuk menggambar pola pada pakaian. Pada cara menyulam kapur jahit dapat digunakan untuk membuat desain yang diinginkan pada kain. Pemilihan kaput jahit di karena kan setelah desain sulam jadi kapur akan mudah dihilangkan. Sehingga gambar desain sulam tidak akan mengganggu hasil produk jadi.
7. Pelindung Jari
Untuk para pemula, menggunakan pelindung jari sangat disarankan. Menyulam menggunakan jarum yang tajam dapat mengakibatkan jari terluka, menggunakan pelindung akan memperkecil resiko jari tertusuk jarum.
Advertisement
Cara Menyulam: Teknik Tusuk
Mengetahui teknik tusuk hias menjadi hal penting dalam mempelajari cara menylam. Berikut jenis tusuk hias yang dapat mudah dilakukan.Â
1. Tusuk jelujur
Tusuk jelujur adalah model tusukan yang paling umum digunakan dalam berbagai macam jahitan. Tusuk jelujur membentuk garis putus-putus yang dapat digunakan untuk membuat berbagai macam desain. Cara menyulam dengan tusuk jelujur adalah dengan menusukan jarum dari bagian dalam kain kemudian keluar ke bagian luar kain. Lalu buat setikan dengan jarak yang sama dan lakukan secara berulang.
2. Tusuk Tikam jejak
Tusuk tikam jejak memiliki hasil akhir sama seperti jahitan mesin. Bentuknya mirip dengan tusuk jelujur namun tanpa jarak. Tusuk banyak dipilih untuk menjahit pakaian robek karena kekuatannya, namun tusuk tikam jejak juga dapat digunakan untuk membentuk desain sulam.
3 Tusuk X
Seperti namanya, tusuk ini memiliki bentuk menyilang seperti huruf x. Tusuk x kerap digunakan untuk membuat sulaman kruistik. Cara menyulam dengan tusuk ini juga mudah yaitu dengan menusukkan jarum ke arah miring dari kiri atas ke kanan bawah kemudian masukkan lagi jarum dari kiri bawah ke kanan atas.
4. Tusuk Tangkai
Tusuk tangkai sering digunakan dalam teknik tusuk hias. Tusuk tangkai dilakukan dengan langkah mundur 1/2 cm dengan mengaitkan 5 atau 6 benang pada kain, lalu jarum ditarik keluar. Untuk menghasilkan tangkai yang lebih besar jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan kain lebih banyak.
5. Tusuk simpul
Tusuk simpul dilakukan dengan cara menarik benang dari bawah kain dan melingkarkan benang pada jarum. Motif yang dihasilkan dari teknik ini akan terlihat seperti titik dan menonjol.
6. Tusuk Flanel
Tusuk flanel juga termasuk dalam jenis tusuk hias. Cara menyulam dengan tusuk ini dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
7. Tusuk rantai
Tusuk rantai dilakukan dengan cara menarik jarum dari bagian bawah kain, kemudian jarum disisipkan kembali ke lubang saat awal masuk. Tusukan kemudian dilanjutkan dengan menusuk bagian kain sebelahnya dari bahwah dan mengaitkan benang yang terjuntai dan dilakukan berulangulang hingga mambantuk rantai.Â
Cara Menyulam: Tips
Seperti sudah disinggung sebelumnya, cara menyulam dapat dipelajari oleh siapapun, namun memang dibutuhkan ketelatenan dalam melakukannya, berikut beberapa tips yang akan membantu mempelajari cara menyulam.
1. Pilih Jarum dan Benang yang Sesuai: Pilih jarum dan benang yang sesuai dengan jenis kain dan desain yang ingin dihasilkan.
2. Sesuaikan Panjang Benang: Sesuaikan panjang benang sesuai dengan kebutuhan untuk menghindari benang terlalu panjang atau terlalu pendek.
3. Jaga Jarak Tusuk: Jaga jarak tusuk agar hasil menyulam rapi dan memiliki rasio yang baik.
4. Perbanyak Latihan: Perbanyak latihan untuk memperoleh keahlian dan keterampilan yang lebih baik dalam menyulam.
5. Berlatih dengan Desain yang Berbeda: Berlatih dengan desain yang berbeda untuk meningkatkan kreativitas dan mencoba teknik baru.
6. Jangan Terlalu Cepat: Jangan terlalu cepat saat menyulam dan jangan memaksakan jarum untuk menembus kain dengan keras.
7. Berkonsentrasi: Berkonsentrasi saat menyulam agar hasil menyulam rapi dan terlihat indah.
Â
Advertisement