Liputan6.com, Jakarta Bencana gempa dahsyat mengguncang Turki pada Senin 6 Februari 2023 pagi waktu setempat. Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 ini dilaporkan sebagai yang terkuat dalam 100 tahun terakhir. Dilaporkan, puluhan ribu bangunan hancur dan korban meninggal di Turki dan Suriah telah menyentuh angka 20.000.
Hingga kini, para tim penyelamat bekerja sepanjang waktu untuk mencoba dan menarik korban selamat dari reruntuhan bangunan. Di tengah kekacauan, keajabiban terjadi di reruntuhan bangunan akibat gempa tersebut. Berada di barat laut Suriah, seorang bayi berjenis kelamin perempuan yang baru lahir berhasil diselamatkan dari reruntuhan.
Menurut informasi, ibu bayi itu terkubur di bawah puing-puing gedung apartemen berlantai lima yang diratakan oleh gempa dahsyat tersebut. Bayi itu pun lahir ketika ibunya terperangkap di bawah runtuhan setelah sesaat gempa bumi pertama melanda.
Advertisement
Beruntungnya, bayi itu berhasil diselamatkan oleh salah satu kerabatnya, Khalil al-Suwandi. Berikut kisah selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari Siakapkeli, Jumat (10/2/2023).
Tali Pusar Masih Menempel Pada Ibunya yang Meninggal
Setelah melahirkan bayi itu, tak lama kemudian sang ibu meninggal dunia. Saat dievakuasi, keadaan tali pusar bayi juga masih melekat pada ibunya yang telah meninggal dunia. Mengutip laporan AFP, bayi tersebut ditemukan oleh kerabatnya di reruntuhan rumahnya, saat mereka sedang mencari jenazah anggota keluarga yang tewas dalam peristiwa tersebut.
Ayah dan empat saudara kandung serta bibinya ditemukan tewas. Rumah mereka adalah salah satu dari bangunan yang dilaporkan hancur akibat gempa di Jindires, sebuah kota yang dikuasai oposisi di Provinsi Idlib yang dekat dengan perbatasan Turki.
Diketahui, bayi tersebut merupakan satu-satunya anggota keluarga yang selamat. AFP juga membagikan beberapa foto kondisi bayi saat menerima perawatan. Di tubuh bayi ditemukan bekas luka dan goresan. Sementara itu, jarinya terlihat terhubung dengan selang infus.
Advertisement
Bayi dalam Keadaan Sehat
Menurut dokter yang merawatnya, dahi dan jari-jari bayi itu membiru saat dibawa ke rumah sakit, diduga akibat cuaca dingin yang ekstrem. Namun ia sekarang dilaporkan dalam kondisi stabil.
Bayi juga diberi susu dan tubuhnya dihangatkan untuk mengembalikan suhu tubuhnya. Petugas di rumah sakit Ceyhan menamainya Aya dan memastikan bahwa bayi tersebut sekarang dalam keadaan sehat.