Liputan6.com, Jakarta - Umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca doa bulan Syaban menjelang Ramadhan. Ini karena bulan Syaban adalah bulan yang mulia dan dipenuhi dengan kebaikan. Bulan Syaban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriah dan disebut sebagai bulan Rasulullah SAW.
Baca Juga
Advertisement
“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.” (Al-Hindy, Kanz Al-Umal)
Di bulan mulia menjelang Ramadhan ini, tidak hanya dianjurkan untuk membaca doa bulan Syaban seperti memohon keteguhan iman dan memohon keberkahan. Melainkan di bulan Syaban juga bagi umat muslim dianjurkan untuk mengiringi doa dengan memperbanyak dzikir atau istighfar.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang bacaan doa bulan Syaban menjelang Ramadhan dan artinya, Selasa (28/2/2023).
Doa Bulan Syaban Menjelang Ramadhan
1. Doa Bulan Syaban Memohon Keteguhan Iman
Bacaan doa bulan Syaban menjelang Ramadhan dengan memohon keteguhan iman ini dijelaskan dalam hadis riwayat at-Tirmidzi berikut ini:
حَدَّثَنِي بِلَالُ بْنِ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
Dari Thalhal bin 'Ubaidullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila melihat bulan sabit beliau mengucapkan:
“Allahumma ahlilhu 'alaina bilyumi wal aimaani wassalaamati wal islaam, rabbii wa rabbukallah. Terbitkanlah bulan tersebut kepada kami dengan berkah, iman, keselamatan serta Islam, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.”
2. Doa Bulan Syaban Memohon Keberkahan
Bacaan doa bulan Syaban menjelang Ramadhan dengan memohon keberkahan ini dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Ahmad berikut ini:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَل رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ وَكَانَ يَقُولُ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ غَرَّاءُ وَيَوْمُهَا أَزْهَرُ
Dari Anas bin Malik, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila memasuki bulan Rajab, maka beliau mengatakan, "Allahumma bariklana fi rajab wa Sya'ban wa bariklana fi Ramadhlan,
Ya Allah, berkahilah kami di Rajab dan Sya'ban dan berkahilah kami di Ramadhan. Beliau bersabda, Malam Jumat adalah mulia dan harinya terang benderang."
3. Doa Bulan Syaban di Pertengahan Bulan
Bacaan doa bulan Syaban menjelang Ramadhan di pertengahan bulan disebut pula sebagai bacaan doa malam nifsu Syaban. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, malam nifsu Syaban adalah puncak dari bulan Syaban yang penuh rahmat dan kebaikan:
Allahumma ya dzal manni wa la yumannu 'alaika, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thowli wal in'am, la ilaha illa anta dhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma'manal kha'ifin.
Allahumma in kunta katabtani 'indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw makhruman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famkhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa khirmani waqtitara rizqi, waktubni 'indaka sa'idan marzuqan muwaffaqan lil khoirat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal 'ala lisani nabiyyikal mursalin, yamkhullahu ma yasya'u wa yutsbitu, wa 'indahu ummul kitab, wa shallallahu 'ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihî wa sallama, walhamdulillahi rabbil 'alamîn.
Artinya:
“Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.
Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."
4. Doa Bulan Syaban dengan Memperbanyak Istighfar
Bacaan doa bulan Syaban menjelang Ramadhan pun harus diiringi dengan memperbanyak istighfar. Sayyid Muhammad bin Alawi mengungkap bahwa di bulan Syaban hendaknya umat muslim memperbanyak istigfar kepada Allah SWT sebagai berikut:
"Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya. Istigfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadis. Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan."
Bacaan istighfar yang dimaksudkan:
"Astaghfirullah Hal'adzim, Aladzi Laailaha Illahuwal Khayyul Qoyyuumu wa Atuubu Ilaiih"
Artinya:
“Saya mohon ampun kepada allahyang maha besar, tidak ada tuhan melainkan dia, yang maha hidup yang terus-menerus mengurus makhluknya, dan saya bertobat kepadanya.”
Advertisement
Amalan Sunnah di Bulan Syaban Menjelang Ramadhan
Bulan Syaban adalah bulan yang istimewa, ini tepat satu bulan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Amalan yang sunnah di bulan Syaban menjelang Ramadhan tidak hanya memperbanyak doa.
Ini amalan sunnah di bulan Syaban menjelang Ramadhan yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Sholat Sunnah
Amalan sunnah di bulan Syaban yang pertama adalah melaksanakan sholat sunnah pada malam Nisfu Syaban. Dalam kitab Ihya Ulumuddin Jilid 1, Imam Ghazali menerangkan waktu dan tata cara sholat pada malam nisfu Syaban.
“Adapun sholat sunnah Syaban adalah malam kelima belas bulan Syaban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali.
Jika mau, seseorang dapat sholat sebanyak 10 rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah shalat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai shalat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah.” (Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin, jilid 1, hal. 203).
2. Memperbanyak Sholawat
Bulan Syaban disebut sebagai Syahru sholaati ‘ala Nabiyi shalallahu alaihi wassalam, yaitu bulan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Di bulan Syaban ini, Allah SWT menurunkan ayat yang memerintahkan untuk bersholawat dan menyampaikan salam kepada Rasulullah.
Ayat yang dimaksud yaitu Surah Al-Ahzab 56:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
3. Membaca Al-Qur’an
Para ulama Nahdlatul Ulama (NU) menjelaskan bahwa orang-orang saleh terdahulu memperbanyak membaca Al-Qur’an pada bulan Syaban. Kebiasaan ini kemudian diikuti oleh masyarakat sampai-sampai menamai bulan ini sebagai “bulan para pembaca Al-Qur’an” dan “bulan Al-Quran.”
Secara khusus, pada malam Nisfu Sya’ban biasa berkumpul di masjid atau surau selepas sholat Maghrib untuk berzikir dan membaca Yasin 3 kali secara berjemaah.
Pada setiap bacaan Yasin, terdapat permohonan berbeda yang dipanjatkan kepada Allah. Pada bacaan Yasin pertama, memohon panjang umur serta mendapat taufik untuk menjalankan ketaatan.
Bacaan Yasin kedua, memohon perlindungan diri dari mara bahaya, penyakit-penyakit dan niat melapangkan rezeki. Sedangkan ketiga untuk meraih kekayaan hati dan khusnul khatimah.
4. Puasa Sunnah
Amalan sunnah di bulan Syaban adalah puasa sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah. Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim berpuasa di siang hari pada Nisfu Syaban yakni pada 15 Syaban.
Rasulullah SAW bersabda yang dinukil dari riwayat Ali bin Abi Thalib yang berbunyi:
“Nabi SAW bersabda, 'Apabila tiba malam Nisfu Syaban maka salatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, karena rahmat Allah SWT akan turun ke langit dunia pada saat tersebut sejak terbenam matahari dan Allah SWT berfirman,
'Adakah orang yang meminta ampun, maka akan Aku ampuni, adakah yang meminta rezeki, maka akan kuberikan rezeki untuknya, adakah orang yang terkena musibah maka akan Aku lindungi, adakah sedemikian, hingga terbit fajar.” (HR. Imam Ibn Majah)