Bisa Dibakar, Penanganan Sapi yang Sedang Kembung Ini Unik

peternak sapi punya cara unik mengatasi kembung pada ternaknya

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 15 Mar 2023, 15:01 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2023, 14:10 WIB
Gas Metana Sapi
Penanganan Sapi Kembung Akibat Gas Metana Ini Unik (Sumber: Ilustrasi Sapi Pexels/wijs, Gas Metana Sapi Twitter/HowThingsWork_)

Liputan6.com, Jakarta Sapi dikenal punya sistem pencernaan yang digadang bisa menyebabkan pemanasan global. Penyebab utamanya ialah gas metana yang bersarang di dalam perut sapi. Gas metana berlebih dalam perut sapi bisa menyebabkan kembung. Pasalnya, gas metana dikenal berbahaya, mudah terbakar hingga meledak dan salah satu musuh utama pemanasan global. 

Berkaitan dengan metana dan sapi para peternak sapi punya cara unik mengatasi kembung pada ternaknya. Melansir dari akun Twitter @HowThingsWork_, seorang peternak sapi tampak menusuk perut sapi yang kembung dengan jarum khusus. Ujung jarum tersebut lantas mengalirkan gas metana berlebih dari dalam tubuh sapi.

Mengejutkannya, gas tersebut seketika bisa dibakar saat mengalirkan gas metana. Bahkan nyala apinya stabil berwarna biru. Metode unik ini seketika menghebohkan netizen yang asing melihat penanganan sapi kembung dengan disuntik ini. 

“Mengobati kembung pada Sapi….Metode perawatan ini membantu sapi dengan melepaskan metana & nyala api membantu dokter hewan mengukur sisa gas yang tersisa di dalam sapi,” tulis dalam video yang diunggah akun Twitter @HowThingsWork_.

Pasalnya, kasus gas metana di dalam perut sapi ini kerap berujung celaka, bahkan ada yang sampai meledak. Beriku Liputan6.com mengulasnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (15/3/2023).

Mengeluarkan Gas Metana dari Perut Sapi Kembung

Gas Metana Sapi
Penanganan Sapi Kembung Akibat Gas Metana Ini Unik (Sumber: Ilustrasi Sapi Pexels/Cotton Bro)

Melansir dari Pertanian.go.id, sapi bisa kembung berkat adanya fermentasi mikroba rumen terhadap pakan yang masuk dan membentuk gas. Gas tersebut tidak bisa dikeluarkan sehingga tertahan di dalam perut sapi. Bahkan sapi kembung bisa menyebabkan kematian.

“Kembung adalah gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh penumpukan gas yang berlebihan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian,” tulis dalam cuitan @HowThingsWork_.

Fenomena sapi kembung jika tidak segera dikeluarkan ini bisa berakibat fatal. Pasalnya, ada kejadian tak lazim kentut sapi bisa menyebabkan kebakaran sebuah peternakan. Tak lain penyebabnya ialah gas metana yang menyembur dari sapi. 

Pada Senin, 27 Januari 2014, sebuah ledakan terjadi di sebuah peternakan sapi di Kota Rasdorf, Jerman, diduga karena gas metana yang dihasilkan oleh 90 ekor sapi yang kembung. Kentut sapi ini menimbulkan percikan api yang akhirnya meledakkan peternakan. Kejadian ini menunjukkan betapa berbahayanya emisi gas metana dari sapi jika tidak dikelola dengan baik.

Sendawa dan Kentut Sapi Mengandung Gas Metana Menyebabkan Pemanasan Global

Gas Metana Sapi
Penanganan Sapi Kembung Akibat Gas Metana Ini Unik (Sumber: Gas Metana Sapi Twitter/HowThingsWork_)

Gas metana dari kentut dan sendawa sapi merupakan produk berbahaya yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Seekor sapi dapat menghasilkan hingga 200 kg metana per tahun. Gas metana yang dihasilkan oleh sapi dapat mempercepat pemanasan global. Kentut sapi mengandung gas metana, yang merupakan salah satu jenis gas rumah kaca yang kuat. 

Gas rumah kaca ini dapat menyerap radiasi dari matahari dan mempercepat pemanasan atmosfer. Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi emisi gas metana dari sapi sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan.

Perlu diketahui, Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH₄. Metana murni tidak berbau, tetapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi. 

Hal ini menunjukkan bahwa gas metana yang dihasilkan oleh sapi dapat memiliki efek yang sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan baik.

 

 

Simak Video Gas Metana Perut Sapi Nyalakan Api

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya