Liputan6.com, Jakarta Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan umat (manusia) masa lalu melalui kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan. Arkeologi ini sangat berguna bagi kehidupan sekarang untuk mendeteksi penemuan benda-benda bersejarah yang ditemukan.
Arkeologi adalah salah satu ilmu yang dapat memberikan perspektif terhadap sejarah manusia dalam hubungan kebudayaan dengan kehidupan manusia. Hal ini lebih memudahkan dan membantu manusia untuk memahami kehidupan makhluk hidup di masa lalu.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian arkeologi adalah mu yang mengkaji kehidupan serta kebudayaan kuno lewat benda peninggalannya, seperti peralatan rumah tangga dan patung. Ilmu arkeologi dalam bahasa Inggris disebut sebagai archaeology atau archeology.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian arkeologi beserta tujuan dan kajiannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (17/3/2023).
Arkeolog Adalah
Secara etimologi, arkeologi berasal dari bahasa Yunani, archeo yang berarti “kuno” dan logos berarti “ilmu”. Sedangkan secara terminologi arkeologi adalah studi aspek-aspek sosial dan kultural masa lampau melalui sisa-sisa material dengan tujuan untuk menyusun dan menguraikan peristiwa yang terjadi dan menjelaskan arti peristiwa tersebut. Sisa-sisa material ataupun benda-benda tinggalan manusia merupakan data penting dalam memperoleh informasi untuk mengetahui peristiwa masa lalu.
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia masa lalu melalui kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan sebelum dikenal tulisan (prasejarah), maupun sesudah dikenal tulisan (sejarah), serta mempelajari budaya masa kini yang dikenal dengan riset budaya bendawi modern (modern material culture). Dalam perkembangan selanjutnya, arkeologi mempelajari kehidupan manusia pada masa lalu maupun modern yang menekankan pada hubungan benda budaya dengan perilaku manusia pada keseluruhan ruang dan waktu.
Arkeologi adalah ilmu yang memiliki kaitan erat dengan sejarah. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa baik ilmu arkeologi maupun ilmu sejarah sama-sama mengungkap kehidupan manusia pada masa lalu. Meskipun demikian antara ilmu arkeologi dan ilmu sejarah juga memiliki perbedaan sumber data yang digunakan.
Advertisement
Pengertian Arkeologi Menurut Para Ahli
Adapun beberapa pendapat lain menurut para ahli tentang pengertian arkeologi, yakni:
a. Paul Bahn
Arkeologi adalah suatu kajian sistematik tentang masa lampau yang berdasarkan budaya kebendaan dengan tujuan untuk membongkar, menerangkan dan mengklasifikasikan tinggalantinggalan budaya, menguraikan bentuk dan perilaku masyarakat masa silam serta memahami bagaimana ia terbentuk dan merekonstraksinya seperti semula.
b. Cottrell Leonard
Arkeologi adalah sebagai satu cerita mengenai manusia dengan merujuk kepada peninggalan seperti peralatan yang digunakan, monumen, rangka manusia dan segala hasil karya dari inovasi yang diciptakannya.
c. Grahame Clark
Arkeologi adalah sebagai suatu bentuk kajian yang sistematik terhadap benda purba untuk membentuk sebuah sejarah.
d. Glyn Danial
Arkeologi adalah sebagai satu cabang sejarah yang mengkaji tinggalan-tinggalan masa lampau. Kajian sejarah yang menggunakan segala data berupa tulisan, epigrafik atau benda peninggalan dengan tujuan akhir untuk medapatkan gambaran sebenarnya tentang kehidupan manusia masa silam.
Tujuan Arkeologi
Tujuan dari arkeologi adalah sebagai penyusun sejarah kebudayaan, memahami perilaku manusia, serta mengerti proses perubahan budaya. Karena bertujuan untuk memahami budaya manusia, maka ilmu ini termasuk ke dalam kelompok ilmu humaniora.
Selain itu, tujuan lain dari arkeologi adalah dapat mengeksplorasi mengenai sejarah awal kehidupan manusia pada masa lalu. Di samping itu, juga bisa menjadi batu loncatan perubahan kebudayaan yang terjadi pada masa kini.
Advertisement
Kajian Arkeologi
Pada dasarnya ada tiga aspek utama dalam kajian arkeologi sebagai ilmu kepurbakalaan, yaitu artefak, ekofak, dan fitur. Kajian arkeologi tersebut mempelajari pendekatan sejarah melalui sumber-sumber primer seperti budaya material dan kondisi lingkungan dari peradaban sebelumnya.
Menurut Mundardjito sebagai bapak Arkeologi Indonesia, menjelaskan awalnya data arkeologi terdiri atas artefak, ekofak, dan fitur. Akan tetapi selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, cakupan data arkeologi semakin bertambah, yaitu bukan hanya meliputi artefak, fitur, dan ekofak, tetapi sifat data pada akhirnya berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga serbuk sari (pollen) dan pengindraan jarak jauh juga merupakan data arkeologi.
Bentuk data arkeologi menjadi acuan utama untuk mengungkapkan sejarah kebudayaan masa lampau baik sejak masa prasejarah maupun sejak masa sejarah. Data arkeologi tersebut dibagi ke dalam lima bagian yakni artefak, ekofak, fitur, situs dan kawasan arkeologis. Kelima jenis data tersebut menjadi kajian arkeologi untuk mengungkapkan kebudayaan manusia masa lalu.
Perkembangan Arkeologi di Indonesia
Di Indonesia, perkembangan arkeologi dimulai dari lembaga-lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan, seperti Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang kemudian di Jakarta mendirikan museum tertua, sekarang menjadi Museum Nasional Indonesia.
Lembaga pemerintah pada masa Kolonial yang bergerak di bidang arkeologi adalah Oudheidkundige Dienst yang banyak membuat survei dan pemugaran atas bangunan-bangunan purbakala terutama candi. Pada masa Kemerdekaan, lembaga tersebut menjadi Dinas Purbakala hingga berkembang sekarang menjadi berbagai lembaga seperti Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala dan Balai Arkeologi yang tersebar di daerah-daerah dan Direktorat Purbakala serta Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional di Jakarta.
Kemudian dengan perkambangan jaman, arkeologi di Indonesia mengikuti perubahan. Awalnya tokoh terkenal yang mempelajari arkeologi di Indonesia adalah R. Soekmono. Satu keistimewaan dari arkeologi Indonesia adalah masuknya disiplin Epigrafi, yang menekuni pembacaan prasasti kuno. Pada perkembangan sekarang telah berkembang minat-minat khusus seperti etnoarkeologi, arkeologi bawah air, dan arkeometri.
Advertisement