Liputan6.com, Jakarta Cerita non fiksi adalah cerita yang ditulis berdasarkan peristiwa yang benar-benar terjadi sesuai kenyataan. Biasanya, sumber inspirasi cerita non fiksi adalah pengalaman pribadi.
Salah satu contoh cerita non fiksi adalah autobiografi dan biografi. Autobiografi adalah riwayat hidup seseorang, biasanya adalah tokoh terkenal, yang ditulis oleh dirinya sendiri. Sedangkan biografi adalah riwayat hidup seseorang, biasanya tokoh terkenal, yang ditulis oleh orang lain berdasarkan riset dan wawancara.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Cerita non fiksi adalah suatu cerita yang ditulis untuk memberikan inspirasi bagi pembacanya. Tidak hanya itu, cerita non fiksi adalah tulisan yang memuat informasi, deskripsi, peristiwa, tempat, karakter dari suatu objek yang benar-benar ada di kenyataan.
Ada beberapa ciri penting dari cerita non fiksi, yakni harus melibatkan orang, tempat, dan peristiwa nyata. Cerita non fiksi adalah karya yang bisa berupa sejarah, biografi, dan banyak lagi. Untuk lebih memahami apa itu cerita non fiksi, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (26/3/2023).
Pengertian Cerita Non Fiksi
Untuk memahami lebih dalam tentang apa yang dimaksud cerita non fiksi, penting bagi kita untuk memahami apa itu non fiksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), non fiksi adalah karya sastra, karangan, dan sebagainya yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan. Saat membaca cerita non fiksi, artinya kita membaca tentang sesuatu yang benar-benar terjadi. Cerita non fiksi adalah cerita yang tidak dibuat-buat oleh seseorang.
Penulisan cerita non fiksi dapat didasarkan pada sejarah dan biografi, dapat bersifat instruksional, dapat menawarkan komentar dan humor, dan dapat merenungkan pertanyaan-pertanyaan filosofis. Isi dari cerita non fiksi adalah berakar pada peristiwa nyata.
Cerita non fiksi adalah karya sastra yang, terlepas dari subjeknya, memiliki tujuan sederhana: memberikan informasi. Penulisan non fiksi dapat mengambil banyak bentuk, termasuk biografi, buku sejarah, dan panduan perjalanan.
Advertisement
Contoh Cerita Non Fiksi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, umumnya cerita non fiksi adalah biografi, autobiografi, maupun sejarah. Adapun contoh cerita non fiksi adalah sebagai berikut:
1. Biografi Diponegoro
Biografi singkat Pahlawan Nasional yang pertama yaitu dari Bendara Pangeran Harya Dipanegara atau yang lebih dikenal dengan nama Diponegoro. Lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 November 1785 dan meninggal di Makassar, Hindia Belanda, pada 8 Januari 1855, tepatnya pada umur 69 tahun.
Pangeran Diponegoro semakin dikenal ketika memimpin Perang Diponegoro atau yang bisa disebut Perang Jawa, tepatnya tahun 1825-1830 saat melawan pemerintah Hindia Belanda. Bahkan bisa dikatakan jika perang tersebut tercatat sebagai perang dengan jumlah korban paling besar dalam sejarah Indonesia.
2. Biografi Agus Salim
Biografi singkat Pahlawan Nasional selanjutnya yaitu Haji Agus Salim. Beliau lahir dengan nama Masyhudul Haq, lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober 1884 dan meninggal di Jakarta, Indonesia, 4 November 1954 pada umur 70 tahun.
Pada tahun 1915, Haji Agus Salim bergabung dengan Sarekat Islam (SI), dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto. Haji Agus Salim sendiri ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 berdasarkan Keppres nomor 657 tahun 1961.
3. Biografi Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara atau yang memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Suwardi Suryaningrat. Biografi singkat Pahlawan Nasional ini dimulai dari kelahiran beliau di Pakualaman, 2 Mei 1889 dan meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 di usia 69 tahun.
Beliau adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, serta pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada zaman penjajahan Belanda.
Beliau juga menjadi pendiri Perguruan Taman Siswa, yang merupakan lembaga pendidikan dengan tujuan memberikan kesempatan pribumi untuk memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi atau orang Belanda.
4. Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan pada tanggal 12 Mei 1998 terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka.
Mereka yang meninggal adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977-1998), Hafidin Royan (1976-1998), dan Hendriawan Sie (1975-1998).
Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada. Peristiwa penembakan empat mahasiswa Universitas Trisakti ini juga digambarkan dengan detail dan akurat oleh seorang penulis sastra dan jurnalis, Anggie D. Widowati dalam karyanya berjudul Langit Merah Jakarta.
5. Revolusi Rusia 1917
Revolusi di Rusia dimulai pada tanggal 8 Maret 1917, di mana sekelompok perempuan ikut berkumpul di Petrograd karena terjadi kekurangan makanan serta semangat moral pendidikan, mulai terjadi penurunan dan tuntutan distribusi roti, yang diikuti dengan kasus pencurian di pabrik-pabrik roti. Duma yang bertindak cepat dengan memproklamasikan sebuah pembentukan Pemerintahan yang Sementara pada tanggal 12 Maret 1917. Setelah tiga hari, Tsar Nicholas II menjadi turun tahta.
Revolusi Maret merupakan hasil dari kerusuhan dengan dipimpin oleh orang-orang yang telah mengalami kelaparan di daerah perkotaan yang terbukti dengan didukung oleh seluruh bagian negara. Semua kelompok politik serta juga partai politik yang menginginkan terwujudnya suatu kemerdekaan serta demokratisasi.
Kemudian, pemerintah yang sementara memberikan sebuah pernyataan kedudukan yang sama di dalam hukum, pers, agama, parlemen, dan juga hak-hak dari para pekerja. Revolusi Rusia ini memicu perubahan yang besar di negara Rusia, yang bermula dengan bentuk kerajaan absolut, kemudian berubah menjadi diktator proletariat dengan berdasarkan pada Doktrin Marxis. Seluruh lembaga sosial, dengan bentuk negara sampai dengan keluarga batih, sudah mengalami perubahan dengan cara mendasar.
Jenis-Jenis Karya Non Fiksi
Cerita non fiksi adalah cerita yang didasarkan pada peristiwa yang betul-betul terjadi. Namun jika membahas karya non fiksi, itu tidak terbatas pada cerita saja. Karya non fiksi bisa berupa hasil penelitian, panduan, instruksi, dan sebagainya. Adapun contoh-contoh karya non fiksi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kesehatan
Buku-buku kesehatan dan kebugaran mencakup topik-topik seperti manajemen stres, kebiasaan tidur, atau diet. Mereka dapat mengatasi kesehatan fisik, mental atau spiritual. Penulis nonfiksi kesehatan dan kebugaran sering kali adalah dokter dan peneliti dengan pengetahuan teknis.
Buku yang membahas kesehatan jelas tidak boleh ditulis berdasarkan karangan semata tanpa melakukan penelitian atau riset. Buku kesehatan harus ditulis berdasarkan riset. Karena itu buku kesehatan termasuk dalam contoh buku non fiksi.
2. Panduan Perjalanan
Panduan perjalanan ditulis dengan maksud untuk membantu wisatawan dan pelancong mempersiapkan dan menemukan daerah baru dengan menjelaskan tempat untuk dikunjungi, bahasa, dan harga. Panduan perjalanan sering kali menyertakan informasi budaya dan sejarah. Penulis yang membuat panduan perjalanan mungkin fokus pada tema perjalanan seperti relaksasi, petualangan, atau pengalaman kuliner.
Panduan perjalanan mungkin juga akan memuat pandangan subjektif mengenai suatu lokasi wisata, namun informasi mengenai alamat, budaya dan sejarah terkait lokasi wisata jelas ditulis berdasarkan kenyataan. Inilah yang membuat panduan perjalanan tergolong contoh buku non fiksi.
3. Nonfiksi Anak
Tulisan nonfiksi anak-anak menjelaskan topik kepada audiens muda menggunakan gambar, bab, dan cerita. Buku-buku ini mungkin mencakup topik biografi, sejarah atau ilmiah. Penulis nonfiksi anak-anak sering bermitra dengan ilustrator untuk membuat gambar untuk buku mereka yang menarik perhatian pembaca muda.
4. Bisnis dan Ekonomi
Buku bisnis sering menjadi panduan tentang manajemen dan kewirausahaan. Penulis genre ini memiliki pengalaman di pasar atau industri dan berbagi tip mereka dengan pembaca. Buku-buku ekonomi menjelaskan topik-topik seperti pergerakan pasar saham, penetapan harga konsumen, dan suku bunga untuk membantu pembaca memahami cara kerja ekonomi.
5. Jurnalisme
Jurnalisme adalah subgenre nonfiksi yang luas dan mencakup banyak media. Jurnalisme paling sering dikonsumsi dalam bentuk surat kabar dan majalah, bersama dengan jurnal bulanan, laporan berita TV, dan banyak lagi. Jurnalisme melaporkan peristiwa nyata yang biasanya, tetapi tidak selalu, memiliki relevansi dengan audiens kontemporer. Jurnalisme juga bisa berbentuk buku.
6. Bantuan Diri dan Instruksi
Buku self-help adalah beberapa buku terlaris di dunia nonfiksi. Banyak dari buku-buku ini berkaitan dengan kesuksesan bisnis, meningkatkan kepercayaan diri, tetap teratur, nasihat hubungan, diet, dan manajemen keuangan.
7. Sains
Buku sains menjelaskan penelitian akademis dan mungkin menyertakan informasi teknis. Penulisan nonfiksi sains terorganisir dengan baik dan mengikuti konvensi akademik seperti pengindeksan dan referensi. Ini juga mencakup lampiran bukti ilmiah untuk mendukung pernyataan penulis dan meningkatkan pengetahuan pembaca.
8. Politik dan Ilmu Sosial
Buku-buku ilmu politik dan sosial menganalisis dan mengomentari atribut atau struktur tertentu dalam masyarakat. Beberapa penulis genre ini mendasarkan tulisan mereka pada makalah akademis, dan yang lain menggunakan bukti anekdot. Contoh topik ilmu sosial termasuk antropologi, sosiologi, komunikasi dan arkeologi.
9. Esai
Esai sering bersifat pribadi dan introspektif. Buku esai mengumpulkan beberapa tulisan dari penulis yang sama atau beberapa penulis di bawah satu tema. Penulis esai sering memiliki pengalaman pribadi dengan atau otoritas pada subjek.
10. Sejarah
Sejarah dalam non fiksi adalah genre penulisan yang menggambarkan peristiwa dan era sejarah yang sebenarnya. Buku-buku sejarah merinci situasi politik dan sosial, menggunakan sumber primer dan sekunder untuk membantu pembaca memahami warisan dan penyebabnya.
11. Biografi, Autobiografi, dan Memoar
Bentuk non fiksi ini berfokus pada kisah hidup subjek tertentu. Biografi ditulis sebagai orang ketiga tentang orang lain selain penulis. Autobiografi dan memoar ditulis oleh subjek itu sendiri. Sementara otobiografi dan memoar, karena kebutuhan, ditulis oleh seseorang yang saat ini masih hidup pada saat penulisan, biografi dapat menggambarkan subjek baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
12. Filsafat
Filsafat non fiksi menganalisis konsep-konsep seperti etika dan kebebasan dan mengajak pembaca untuk memikirkannya. Ini juga menjelaskan paradigma filosofis kepada pemula yang ingin mempelajarinya serta para ahli tentang topik tersebut.
13. Agama dan Spiritualitas
Non fiksi agama dan spiritualitas mengambil banyak bentuk. Beberapa buku menggambarkan pengalaman pribadi penulis, beberapa berbasis teori dan yang lainnya adalah buku self-help bagi pembaca yang ingin menumbuhkan spiritualitas mereka. Buku-buku agama sering kali berfokus pada sistem kepercayaan tertentu.
14. Teks Akademik
Teks akademik dirancang untuk menginstruksikan pembaca tentang topik tertentu. Bentuk ini kerap ditemukan dalam bentuk buku pelajaran siswa. Teks akademik juga digunakan oleh orang dewasa yang ingin mempelajari keahlian tertentu, seperti perbaikan mobil atau aransemen musik.
Advertisement