Liputan6.com, Jakarta Dominan adalah istilah yang sering digunakan dalam berbagai bidang seperti matematika, biologi, sosiologi, dan psikologi untuk menggambarkan sifat atau karakteristik yang lebih berpengaruh, atau lebih mendominasi daripada karakteristik lainnya dalam suatu populasi.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Istilah dominan ini dapat memiliki makna yang berbeda, tergantung pada bidang atau konteks di mana istilah ini digunakan. Dalam matematika, dominan adalah istilah yang merujuk pada nilai yang lebih besar dari nilai lainnya. Sedangkan dalam sosiologi, dominan sering merujuk pada kelompok atau kelas sosial yang memiliki kekuasaan, atau pengaruh yang lebih besar dalam suatu masyarakat.
Dalam psikologi, dominan adalah sifat yang mengarah pada perilaku atau kepribadian seseorang, di mana lebih mendominasi atau lebih kuat daripada sifat atau perilaku lainnya. Misalnya, seseorang yang memiliki sifat ekstrovert dianggap sebagai orang yang lebih dominan, karena cenderung memiliki kemampuan sosial yang lebih baik dan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain.
Berikut ini sifat dan dampak dominan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (29/3/2023).
Sifat-Sifat di Berbagai Aspek
1. Lebih besar atau lebih kuat
Sifat dominan yang paling umum adalah sifat yang lebih besar atau lebih kuat daripada sifat lainnya. Dalam matematika, sifat dominan ini dapat merujuk pada nilai yang lebih besar dari nilai lainnya. Misalnya, dalam segitiga siku-siku, sisi yang menghadap sudut 90 derajat dikatakan sebagai sisi dominan karena memiliki panjang yang lebih besar daripada sisi lainnya. Dalam sains, sifat dominan dapat mengacu pada karakteristik atau sifat yang lebih kuat atau lebih sering terjadi. Misalnya, dalam statistik, suatu data yang memiliki nilai yang lebih sering muncul disebut sebagai nilai dominan.
2. Mendominasi dalam pasangan alel
Dalam genetika, sifat-sifat yang diwariskan oleh alel dominan lebih mendominasi dalam pasangan alel, daripada alel yang bersifat resesif. Misalnya, alel rambut lurus dianggap sebagai alel dominan karena karakteristik rambut lurus lebih dominan dibandingkan dengan karakteristik rambut keriting.
3. Lebih sering muncul
Sifat dominan juga dapat merujuk pada nilai atau karakteristik, yang lebih sering muncul dalam suatu populasi atau kelompok. Misalnya, dalam statistik, suatu data yang memiliki nilai yang lebih sering muncul disebut sebagai nilai dominan. Sifat dominan ini dapat membantu, dalam menentukan kecenderungan atau tren dalam data.
4. Lebih banyak mempengaruhi
Dalam sosiologi, kelompok dominan memiliki kekuasaan atau pengaruh yang lebih besar dalam masyarakat dan mempengaruhi norma dan nilai-nilai sosial yang ada. Kelompok dominan seringkali memiliki akses yang lebih besar, terhadap sumber daya dan mempengaruhi arah dan kebijakan dalam masyarakat.
5. Lebih mudah diingat atau dikenali
Sifat dominan dalam psikologi, dapat merujuk pada karakteristik atau perilaku yang lebih mudah diingat atau dikenali oleh orang lain. Misalnya, seseorang yang memiliki sifat ekstrovert dianggap sebagai orang yang lebih dominan, karena cenderung memiliki kemampuan sosial yang lebih baik dan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain.
6. Lebih cepat menyebar
Dalam epidemiologi, suatu penyakit dikatakan dominan jika lebih cepat menyebar dan mempengaruhi lebih banyak orang, dibandingkan dengan penyakit lainnya. Sifat dominan ini dapat membantu dalam menentukan langkah-langkah pencegahan dan pengobatan untuk suatu penyakit.L
Advertisement
Dampak
1. Meningkatkan kekuasaan dan pengaruh
Sifat dominan dapat memberikan kekuasaan dan pengaruh yang lebih besar, pada individu atau kelompok yang memiliki sifat tersebut. Misalnya, dalam politik, partai politik yang dominan dapat memiliki kendali yang lebih besar atas kebijakan dan program pemerintah. Dalam bisnis, merek yang dominan dapat memiliki pangsa pasar yang lebih besar dan daya tarik pelanggan yang lebih besar.
2. Menciptakan bias
Dominasi dapat menciptakan bias dalam pengambilan keputusan dan penilaian. Misalnya, dalam dunia kerja, manajer yang dominan mungkin memilih orang-orang yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama dengan dirinya. Hal ini dapat menciptakan bias, dalam pengambilan keputusan dan pengambilan kebijakan yang merugikan individu atau kelompok lain yang tidak memiliki sifat yang sama.
3. Mempengaruhi nilai dan norma sosial
Kelompok dominan dalam masyarakat, dapat mempengaruhi nilai dan norma sosial yang ada. Misalnya, kelompok yang dominan dalam masyarakat dapat menentukan norma sosial yang harus diikuti oleh kelompok lain dalam masyarakat. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan sosial antara kelompok dominan dan kelompok non-dominan.
4. Menimbulkan ketidakadilan sosial
Sifat dominan dapat menimbulkan ketidakadilan sosial, antara kelompok yang memiliki sifat dominan dan kelompok yang tidak memiliki sifat tersebut. Misalnya, dalam masyarakat yang didominasi oleh kaum pria, perempuan mungkin mengalami ketidakadilan dalam hal akses terhadap pekerjaan, pendidikan, dan kesempatan lainnya.
5. Menyebabkan konflik
Sifat dominan juga dapat menimbulkan konflik, antara kelompok-kelompok yang memiliki sifat dominan dan kelompok-kelompok yang tidak memiliki sifat tersebut. Konflik dapat terjadi, ketika kelompok dominan mencoba untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruhnya, atas kelompok lain dalam masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan konflik sosial yang merugikan kedua belah pihak.
6. Menghasilkan kesenjangan ekonomi
Sifat dominan dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi, antara kelompok yang memiliki sifat dominan dan kelompok yang tidak memiliki sifat tersebut. Misalnya, dalam masyarakat yang didominasi oleh kelompok yang kaya, kelompok miskin mungkin mengalami kesulitan dalam hal akses terhadap sumber daya dan kesempatan yang sama.
Perbedaan Dominan dan Resesif dalam Genetika
Resesif dan dominan adalah istilah yang digunakan dalam genetika, untuk menggambarkan sifat-sifat pewarisan yang ditentukan oleh gen tertentu. Perbedaan antara sifat dominan dan resesif dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
1. Definisi
Sifat dominan adalah sifat yang akan muncul pada keturunan, jika gen yang mengontrolnya hadir dalam satu atau dua salinan. Ini berarti bahwa gen yang dominan hanya perlu ada dalam satu salinan dari pasangan kromosom yang homolog, untuk mengontrol sifat tersebut. Sementara itu, sifat resesif adalah sifat yang hanya akan muncul pada keturunan jika gen yang mengontrolnya hadir dalam dua salinan. Dalam hal ini, gen resesif akan ditampilkan hanya jika tidak ada gen dominan yang hadir pada lokus yang sama.
2. Penampilan
Sifat dominan biasanya menunjukkan penampilan fisik yang jelas pada individu, yang membawa gen tersebut. Ini berarti bahwa ketika gen dominan hadir, sifat itu akan terlihat pada individu. Sebagai contoh, gen dominan untuk warna rambut hitam akan menghasilkan rambut hitam pada individu yang membawa gen tersebut. Sifat resesif, di sisi lain, hanya akan muncul jika individu tersebut memiliki dua salinan gen yang sama. Sebagai contoh, sifat resesif untuk warna mata biru hanya akan muncul jika individu memiliki dua salinan gen yang mengontrol warna mata biru.
3. Frekuensi
Sifat dominan lebih umum daripada sifat resesif, karena hanya memerlukan satu salinan gen untuk muncul pada keturunan. Sifat resesif, di sisi lain, lebih jarang karena memerlukan dua salinan gen yang sama. Karena sifat dominan lebih umum, mereka cenderung muncul lebih sering dalam populasi.
4. Pewarisan
Sifat dominan dapat diturunkan dari satu orang tua, yang hanya membawa satu salinan gen tersebut. Sementara itu, sifat resesif hanya dapat diturunkan jika kedua orang tua membawa setidaknya satu salinan gen yang sama. Sebagai contoh, jika seorang ibu membawa gen dominan untuk warna rambut hitam dan ayahnya membawa gen resesif untuk warna rambut merah, maka keturunan mereka kemungkinan besar akan memiliki rambut hitam, karena gen dominan tersebut lebih umum dan lebih mungkin untuk diturunkan.
5. Penentuan
Sifat dominan dan resesif ditentukan oleh alel, yaitu variasi genetik pada lokus tertentu pada kromosom. Alel dominan akan menunjukkan efeknya, bahkan jika ada alel resesif lain yang hadir pada lokus yang sama. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki satu alel dominan dan satu alel resesif untuk warna rambut, maka warna rambut dominan akan terlihat karena alel dominan akan menentukan warna rambut pada individu.
Advertisement