Liputan6.com, Jakarta Embrio adalah tahap awal perkembangan organisme multiseluler yang dimulai setelah pembuahan sel telur oleh sperma. Embrio adalah tahap kritis dalam perkembangan organisme, karena selama tahap ini sel-sel akan membelah, berdiferensiasi, dan membentuk berbagai jenis jaringan dan organ yang kompleks.Â
Baca Juga
Advertisement
Perkembangan embrio adalah hal yang juga sangat penting dalam membentuk struktur dasar tubuh, yang akan mempengaruhi bagaimana organisme berkembang di kemudian hari. Tahap perkembangan embrio berbeda-beda antara spesies, namun secara umum terdapat beberapa tahapan perkembangan yang serupa pada banyak organisme multiseluler.Â
Embrio memiliki peran penting dalam berbagai bidang, termasuk ilmu biologi, kesehatan, dan teknologi reproduksi. Studi tentang perkembangan embrio dapat membantu memahami bagaimana organisme berkembang dan berfungsi, serta memberikan wawasan tentang masalah kesehatan yang terkait dengan perkembangan embrio, seperti kelainan bawaan.Â
Berikut ini, telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi seputar embrio, mulai dari pengertian, tahap-tahap perkembangan embrio, serta peran embrio dalam berbagai bidang pada Kamis (30/3/2023).
Pengertian Embrio
Embrio adalah tahap awal perkembangan organisme multiseluler dari fertilisasi sel telur oleh sperma hingga beberapa minggu pertama setelah pembuahan. Embrio manusia, misalnya, dimulai dengan pembuahan dan berkembang melalui beberapa tahap sebelum akhirnya menjadi janin yang kemudian lahir.Â
Selama perkembangan embrio, sel-sel akan membelah, diferensiasi, dan mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk struktur tubuh yang kompleks. Tahap awal perkembangan embrio sangat penting, karena segala sesuatu yang terjadi selama tahap ini akan mempengaruhi bagaimana organisme akan berkembang di kemudian hari.
Pada embrio, sel-sel terus membelah dan diferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang membentuk jaringan dan organ yang berbeda. Embrio manusia biasanya didefinisikan sebagai tahap perkembangan dari masa konsepsi hingga sekitar delapan minggu kehamilan, ketika organ-organ penting telah terbentuk.Â
Selama tahap embrio, janin sangat rentan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan kelainan atau cacat bawaan. Oleh karena itu, banyak upaya dilakukan untuk memastikan kesehatan janin selama tahap ini.
Advertisement
Tahapan Perkembangan Embrio
Tahapan perkembangan embrio dapat bervariasi antara spesies, namun secara umum terdapat beberapa tahapan perkembangan yang serupa pada banyak organisme multiseluler. Berikut adalah tahapan perkembangan embrio pada manusia:
- Fertilisasi: Sperma membuahi sel telur, membentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio.
- Pembelahan: Zigot mulai membelah menjadi dua sel, kemudian empat sel, delapan sel, dan seterusnya. Tahap ini disebut juga dengan tahap klieving.
- Morula: Setelah beberapa hari, embrio terdiri dari sekitar 16 sel atau lebih dan membentuk bola sel yang disebut morula.
- Blastula: Setelah beberapa hari lagi, morula berubah menjadi blastula, yang terdiri dari sejumlah sel yang dikelilingi oleh cairan. Di tengah-tengah blastula, terdapat rongga yang disebut blastocoel.
- Gastrulasi: Tahap ini dimulai ketika sel-sel di blastula mulai bergerak dan membentuk lapisan-lapisan sel yang berbeda-beda. Terbentuklah struktur dasar tubuh seperti lapisan endoderm, mesoderm, dan ektoderm.
- Organogenesis: Setelah gastrulasi, embrio memulai perkembangan organ spesifik seperti jantung, paru-paru, otak, dan organ lainnya.
- Fetus: Setelah sekitar delapan minggu, embrio telah berkembang menjadi janin dan tahap ini disebut dengan tahap fetus. Selama periode ini, organ-organ berkembang dan janin semakin mirip dengan bayi yang akan dilahirkan.
Setelah tahap fetus, janin akan terus berkembang hingga siap lahir dan memulai kehidupan di luar rahim.
Perbedaan Zigot, Embrio Dan Janin
Zigot, embrio, dan janin adalah tiga istilah yang berbeda yang merujuk pada tahap-tahap perkembangan organisme multiseluler setelah pembuahan. Berikut adalah perbedaan antara zigot, embrio, dan janin:
1. Zigot: Zigot adalah sel tunggal yang terbentuk setelah sperma membuahi sel telur. Zigot merupakan tahap awal dari perkembangan embrio dan merupakan hasil dari gabungan materi genetik dari kedua orang tua. Zigot berisi semua informasi genetik yang dibutuhkan untuk membentuk organisme baru.
2. Embrio: Embrio adalah tahap perkembangan awal organisme multiseluler setelah pembuahan. Embrio dimulai dari zigot dan terus berkembang selama beberapa minggu. Selama tahap ini, sel-sel mulai membelah dan berdiferensiasi untuk membentuk berbagai jenis sel dan jaringan yang berbeda-beda. Pada tahap ini, struktur dasar tubuh seperti lapisan endoderm, mesoderm, dan ektoderm mulai terbentuk.
3. Janin: Janin adalah tahap perkembangan lanjutan dari embrio setelah sekitar delapan minggu. Pada tahap ini, organ-organ utama telah terbentuk dan janin semakin mirip dengan bayi yang akan dilahirkan. Selama tahap janin, janin terus tumbuh dan berkembang hingga siap lahir.
Secara singkat, zigot adalah tahap awal setelah pembuahan, sedangkan embrio adalah tahap lanjutan setelah zigot dan janin adalah tahap perkembangan paling lanjut sebelum lahir.
Advertisement
Peran Embrio Dalam Berbagai Bidang
Embrio memiliki peran penting dalam berbagai bidang, di antaranya:
1. Biologi: Studi tentang embrio membantu ilmuwan memahami bagaimana sel-sel berkembang dan berinteraksi satu sama lain selama tahap awal perkembangan organisme. Penelitian tentang embrio juga membantu ilmuwan mempelajari bagaimana gen dan lingkungan mempengaruhi perkembangan janin.
2. Kedokteran: Embrio adalah komponen yang digunakan dalam berbagai teknologi medis, termasuk fertilisasi in vitro (IVF), transfer embrio, dan kloning terapeutik. Studi tentang embrio juga membantu dalam penelitian penyakit genetik dan bawaan, serta membantu pengembangan terapi sel dan terapi gen.
3. Pertanian: Embrio digunakan dalam teknologi reproduksi hewan, seperti inseminasi buatan dan transfer embrio pada hewan ternak. Studi tentang embrio juga membantu dalam pengembangan bibit tanaman yang lebih tahan terhadap stres lingkungan.
4. Hukum: Embrio memainkan peran penting dalam hukum, terutama dalam kasus-kasus kehamilan dan hak-hak orang tua. Pemerintah dan pengadilan seringkali mempertimbangkan status hukum embrio dalam kebijakan dan keputusan hukum.
5. Etika: Penggunaan embrio dalam teknologi reproduksi dan penelitian juga menimbulkan banyak perdebatan etis. Sebagian orang merasa bahwa embrio harus dihormati sebagai bentuk kehidupan awal dan dilindungi, sementara yang lain berpendapat bahwa penelitian dan teknologi yang melibatkan embrio penting untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan kesehatan manusia.