Majas Hiperbola adalah Gaya Bahasa yang Melebih-Lebihkan, Pahami dari Contohnya

Majas hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan, baik jumlah, ukuran atau sifat-sifatnya.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 11 Apr 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2023, 13:00 WIB
Majas Hiperbola Adalah Gaya Bahasa yang Melebih-Lebihkan, Pahami dari Contohnya
Ilustrasi membaca buku sastra (Shutterstock/arisara) 

Liputan6.com, Jakarta Majas hiperbola adalah salah satu jenis majas perbandingan. Majas ini biasanya dijumpai pada materi pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, meski begitu banyak orang yang menggunakan majas hiperbola dalam percakapan sehari-hari.

Majas hiperbola adalah salah satu jenis gaya bahasa atau majas. Gaya bahasa digunakan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang imajinatif, atau berupa kiasan. Terkadang, gaya bahasa ini digunakan dalam karya sastra untuk membuat tulisan menjadi menarik dan lebih hidup.

Majas hiperbola adalah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan jumlahnya, ukurannya, atau sifatnya dengan maksud memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian majas hiperbola beserta ciri-ciri dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/4/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Majas Hiperbola Adalah

Majas Hiperbola Adalah Gaya Bahasa yang Melebih-Lebihkan, Pahami dari Contohnya
Ilustrasi Membaca Novel Credit: pexels.com/Erkulia

Dikutip dari buku Peribahasa Indonesia, Majas Plus Pantun Puisi dan Kata Baku Bahasa Indonesia (2019) karya Nur Indah Sholikhati, menjelaskan bahwa majas hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan dengan melebih-lebihkan suatu hal yang ditandai dengan pernyataan berlebihan dan melampaui kenyataan yang ada.

Hal in sejalan dengan pendapat dari Buku Pintar Majas, Pantun dan Puisi karya Ulin Nuha Masruchin, yang lebih menyederhanakan pegertian majas hiperbola adalah gaya bahasa yang memberikan kesan yang berlebihan dari kenyataannya agar berkesan lebih.

Secara umum, majas hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan, baik jumlah, ukuran atau sifat-sifatnya. Tujuan menggunakan majas hiperbola adalah untuk mendapatkan perhatian yang lebih seksama dari pembaca.


2. Ciri-Ciri Majas Hiperbola

Majas Hiperbola Adalah Gaya Bahasa yang Melebih-Lebihkan, Pahami dari Contohnya
Ilustrasi Mempelajari Majas Credit: pexels.com/pixabay

Untuk membedakan majas hiperbola dengan majas perbandingan yang lain, terdapat beberapa ciri-ciri yang bisa anda kenali. Berikut ini penjelasannya:

  1. Menggunakan bahasa kiasan.
  2. Kiasan yang digunakan mengandung kata, frasa, atau kalimat yang berlebihan.
  3. Kata, frasa atau kalimat yang digunakan tidak mengandung arti yang sebenarnya.
  4. Pernyataan yang disebutkan melampaui kenyataan yang ada.
  5. Mengungkapkan suatu pertentangan.
  6. Bahasa yang digunakan bersifat dramatis.
  7. Gaya bahasa memberikan efek tertentu.

3. Contoh Majas Hiperbola

Majas Hiperbola Adalah Gaya Bahasa yang Melebih-Lebihkan, Pahami dari Contohnya
Ilustrasi Mempelajari Majas Credit: pexels.com/pixabay

Supaya lebih memahami pengertian majas hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan, baik jumlah, ukuran atau sifat-sifatnya. Ada beberapa contoh majas hiperbola yang bisa anda pelajari, yakni:

  1. Harga kebutuhan pokok semakin mencekik leher.
  2. Sampah-sampah di kota Bandung bertumpuk setinggi gunung.
  3. Karena kekurangan gizi, badan anak itu kerempeng tinggal kulit membalut tulang.
  4. Buku Harry Potter telah mengguncang dunia.
  5. Ia terkejut setengah mati begitu melihat mayat perempuan tersebut.
  6. Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
  7. Keringatnya menganak sungai.
  8. Kita berjuang sampai titik darah penghabisan.
  9. Suaranya menggelegar ke angkasa
  10. Leni jatuh hati di lembah percintaan.
  11. Air matanya mengalir deras ketika beradu pandang denga  ayah kandung yang telah sepuluh tahun meninggalkannya.
  12. Tugas rumah ini benar-benar membuatku harus memeras otak.
  13. Suara Agnes membuat seluruh penonton konser terhipnotis untuk mendengarkannya hingga selesai.
  14. Perasaanku padamu sedalam samudra, setinggi langit, dan seluas dunia.
  15. Air di sungai itu sangat jernih hingga mengalahkan beningnya kristal.
  16. Apa yang dikatakannya bak petir menyambar di siang bolong.
  17. Perasaanku teriris-iris melihat kau jalan dengannya.
  18. Anak itu berlari secepat kilat.
  19. Ibu terkejut setengah mati ketika mendengar anaknya mengalami kecelakaan.
  20. Usianya yang sudah renta membuat kesehatan kakek menurun. Kini tubuhnya tinggal kulit dan tulang saja.
  21. Aku ingin menggapai cita-citaku yang setinggi langit.
  22. Kulitmu lebih lembut dari sutra.
  23. Mendengar kabar penipuan itu, ayahnya mengamuk dan membakar kemarahannya pada seisi rumah.
  24. Saat dirimu memutuskan hubungan kita secara tiba-tiba, rasanya jantungku berhenti berdegub.
  25. Perasaan Randi remuk redam setelah mengetahui istrinya berkhianat.
  26. Naufal adalah anak yang pintar hingga bisa mengerjakan soal matematika sesulit itu dalam sekejap mata.

4. Perbedaan Majas Hiperbola, Metafora dan Personifikasi

Majas Hiperbola Adalah Gaya Bahasa yang Melebih-Lebihkan, Pahami dari Contohnya
Ilustrasi membaca, buku. (Photo Copyright by Freepik)

Perbedaan majas hiperbola, metafora, dan personifikasi terletak pada definisinya. Majas hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan, baik jumlah, ukuran atau sifat-sifatnya. Sedangkan majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat seperti manusia. Contoh majas personifikasi adalah mobil itu terbatuk-batuk ketika melewati jalan rusak.

Sementara, untuk majas metafora adalah gaya bahasa yang mengekspresikan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI daring versi Kemendikbud mendefinisikan majas metafora sebagai pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Secara sederhana, majas metafora adalah majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda. Contoh majas metafora adalah Diva dikenal sebagai kutu buku di kelasnya. Lionel Messi menjadi mesin pencetak gol klub Barcelona.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya