Hukum Tajwid Surat Al Ikhlas Ayat 1 Hingga 4, Lengkap dengan Penjelasannya

Hukum tajwid surat Al Ikhlas ayat 1 hingga 4 ada beragam, mulai Qalqalah Kubra, Idgham Syamsiyah, Idzhar Syafawi, hingga Mad Thobi’I.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 11 Apr 2023, 16:35 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2023, 16:35 WIB
Hukum Tajwid Surat Al Ikhlas Ayat 1 Hingga 4, Lengkap dengan Penjelasannya
Ilustrasi Al-Qur'an, surah Al-Kautsar. (Photo by belal obeid on Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Hukum tajwid surat Al Ikhlas ayat 1 hingga 4 perlu diketahui oleh umat Islam. Hal ini untuk memudahkan para pemula belajar membaca bacaan Al-Qur’an, khususnya surat Al-Ikhlas. Tajwid diperuntukkan bagi para pembaca ayat suci Al-Qur’an untuk membaca dengan baik dan benar.

Keharusan mengetahui hukum tajwid surat Al Ikhlas ayat 1 hingga 4 agar tidak salah dalam melantunkan Al-Qur’an karena bisa mengubah arti dan maknanya. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Al-Qur'an adalah fardu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukalaf atau dewasa.

Hukum tajwid surat Al Ikhlas ayat 1 hingga 4 ada beragam, mulai Qalqalah Kubra, Idgham Syamsiyah, Idzhar Syafawi, hingga Mad Thobi’I. Untuk lebih paham, anda perlu menyimak dan mempelajari hukum tajwid surat Al Ikhlas ayat 1 hingga 4.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai hukum tajwid surat Al Ikhlas ayat 1 hingga 4 yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/4/2023).

1. Hukum Tajwid Surat Al Ikhlas Ayat 1

Hukum Tajwid Surat Al Ikhlas Ayat 1 Hingga 4, Lengkap dengan Penjelasannya
Berikut beberapa manfaat membaca Al-Quran untuk kesehatan.

Berikut hukum tajwid surat Al Ikhlas ayat 1 adalah:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 1 di atas termasuk dalam hukum tajwid tafkhim atau tebal, sebab huruf Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

اَحَدٌ

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 1 di atas termasuk dalam hukum tajwid Qolqolah kubra. Sebab adanya huruf qalqalah dal di waqaf. Oleh sebab itu, cara membacanya harus dipantulkan dengan tebal.

2. Hukum Tajwid Surat Al Ikhlas Ayat 2

Hukum Tajwid Surat Al Ikhlas Ayat 1 Hingga 4, Lengkap dengan Penjelasannya
Ilustrasi Al-Qur'an (sumber: GR Stocks)

Berikut penjelasan dari hukum tajwid yang ada pada surat Al Ikhlas ayat 2, yakni:

اَللّٰهُ

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 2 di atas termasuk dalam hukum tajwid tafkhim atau tebal, sebab huruf Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

الصَّمَدُ

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 2 di atas termasuk dalam hukum tajwid Alif lam syamsiyah atau idgham syamsiyah. Sebab adanya huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah shad. Oleh karena itu, lafaz tersebut dibaca idgham, yakni masuk ke huruf shad.

Selain itu, potongan bacaan di atas juga terdapat hukum tajwid Qolqolah kubra. Sebab adanya huruf qalqalah dal di waqaf. Oleh sebab itu, cara membacanya harus dipantulkan dengan tebal.

3. Hukum Tajwid Surat Al Ikhlas Ayat 3

Hukum Tajwid Surat Al Ikhlas Ayat 1 Hingga 4, Lengkap dengan Penjelasannya
Ilustrasi muslim membaca Al-Qur'an. (Photo by Rachid Oucharia on Unsplash)

Berikut penjelasan dari hukum tajwid yang ada pada surat Al Ikhlas ayat 3, yakni:

لَمْ يَلِدْ

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 3 di atas termasuk dalam hukum tajwid Idzhar syafawi, sebab Mim mati bertemu dengan huruf Ya. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung). Selain itu, potongan ayat surat Al Ikhlas tersebut juga terdapat hukum tajwid Qolqolah sughra. Sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli berada di tengah kalimat, cara membacanya dipantulkan dengan ringan.

وَلَمْ

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 3 di atas termasuk dalam hukum tajwid idzhar syafawi, sebab Mim mati bertemu dengan huruf Ya. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).

يُولَدْ

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 3 di atas termasuk dalam hukum tajwid Mad Thobi’I. Sebab huruf ya memiliki harakat dhamah bertemu dengan wau sukun. Sehingga dibaca sengan panjang 2 harakat. Selain itu, potongan ayat surat Al Ikhlas tersebut juga terdapat hukum tajwid Qalqalah Kubra sebab adanya huruf dal di waqaf. Jadi, dibaca secara memantul dan tebal.

4. Hukum Tajwid Surat Al Ikhlas Ayat 4

Hukum Tajwid Surat Al Ikhlas Ayat 1 Hingga 4, Lengkap dengan Penjelasannya
Ilustrasi Al-Qur'an Credit: pexels.com/Ali

Berikut penjelasan dari hukum tajwid yang ada pada surat Al Ikhlas ayat 4, yakni:

وَلَمْ يَكُنْ

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 4 di atas termasuk dalam hukum tajwid idzhar syafawi karena mim sukun bertemu Ya. Cara membacanya harus jelas atau tidak mendengung.

يَكُنْ لَهُ

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 4 di atas termasuk dalam hukum tajwid idgham bilaghunnah karena nun sukun bertemu huruf lam. Cara bacanya dengung dan masuk ke huruf lam.

لَهُ

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 4 di atas termasuk dalam hukum tajwid Mad Shilah Qashirah karena huruf dhamir Ha bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang sebanyak 2 harakat.

كُفُوًا

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 4 di atas termasuk dalam hukum tajwid Idzhar, sebab tanwin bertemu dengan huruf alif. Cara membaca hukum tajwid ini adalah jelas.

أَحَدٌ

Pada potongan bacaan surat Al Ikhlas ayat 4 di atas termasuk dalam hukum tajwid qolqolah kubro, sebab huruf qolqolah Dal berada di akhir kalimat dan diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan keras.

5. Bacaan Surat Al Ikhlas Ayat 1-4 dan Artinya

Hukum Tajwid Surat Al Ikhlas Ayat 1 Hingga 4, Lengkap dengan Penjelasannya
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. (Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-gadis-duduk-dalam-ruangan-8164742/)

Berikut ini bacaan surat Al Ikhlas ayat 1 sampai 4 dengan lengkap dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4

Arab Latin: Qul huwallāhu aḥad(un). Allāhuṣ-ṣamad(u). Allāhuṣ-ṣamad(u). Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).

Artinya: Katakanlah, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula-diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. (QS. Al Ikhlas: 1-4)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya