10 Adab Makan dan Minum Sesuai Anjuran Rasulullah SAW

Adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW mulai dari berdoa, sikap saat makan dan minum, serta berdoa kembali.

oleh Husnul Abdi diperbarui 21 Apr 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2023, 21:00 WIB
Adab Makan dan Minum Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
Adab Makan dan Minum Sesuai Anjuran Rasulullah SAW. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW perlu dipahami oleh umat Islam. Pasalnya, seorang muslim perlu meneladani setiap perbuatan Nabi Muhammad SAW dari hal terkecil hingga hal-hal besar, salah satunya adalah adab ketika makan dan minum. 

Mungkin sebagian besar muslim sudah tahu bahwa adab sebelum makan dan minum salah satunya adalah berdoa. Namun, masih ada beberapa adab makan dan minum yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, dan perlu diikuti umat Islam.

Adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW mulai dari berdoa, sikap saat makan dan minum, serta berdoa kembali. Semuanya telah jelas terdapat dalam hadis Nabi Muhammad SAW dengan detail. Kamu tentunya perlu mengenali dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (14/4/2023) tentang adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah.

1. Mencuci Tangan

mencuci tangan
ilustrasi cuci tangan/credit: @pixabay/ivabalk

Adab makan dalam Islam yang pertama, yaitu mencuci kedua tangan. Umat Muslim dianjurkan untuk mencuci kedua tangan terlebih dahulu. Adapun anjuran ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, artinya:

"Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum." (HR. Abu Daud no.222, An Nasa'i no.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa'i)

 

2. Membaca Basmalah dan Berdoa

Adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW yang pertama yaitu berdoa sebelum makan dan minum. Imam Ahmad mengatakan, “Bahwa jika dalam satu makanan terkumpul empat hal, maka makanan tersebut adalah makanan yang sempurna. Empat hal tersebut adalah menyebut nama Allah saat mulai makan, memuji Allah di akhir makan, banyaknya orang yang turut makan, dan berasal dari sumber yang halal.

Hal ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah saw. dalam sebuah hadisnya, yang artinya:

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi.” (HR. At-Tirmidzi)

Berikut doa sebelum makan:

“Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar”

Artinya:

“Ya Allah, semoga Engkau berkenan memberikan berkah (kemanfaatan) kepada kami atas apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami dan semoga Engaku berkenan menjaga kami dari siksa api neraka yang menyakitkan.”

3. Menggunakan Tangan Kanan

Ilustrasi buka puasa bersama
Ilustrasi buka puasa bersama. (Photo Copyright by Freepik)

Menggunakan tangan kanan merupakan salah satu adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW. Sebagaimana sabda Rasulullah saw bersabda, yang artinya:

“Apabila salah seorang dari kalian makan, maka hendaklah makan dengan tangan kanan dan apabila dia minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan apabila dia makan, makan dengan tangan kiri dan apabila minum, minum dengan tangan kiri.” (HR. Muslim)

 

4. Mengambil Makanan yang Dekat

Adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW berikutnya yaitu mengambil makanan yang dekat. Anjuran Nabi Muhammad SAW terkait makan adalah dianjurkan makan dari arah pinggir atau tepi dan memakan apa yang ada disekitarnya (yang terdekat) sesuai sabdanya, yang artinya:

“Jika makanan diletakkan, maka mulailah dari pinggirnya dan jauhi (memulai) dari tengahnya, karena sesungguhnya barakah itu turun di tengah-tengah makanan.

Jika dipetik hikmahnya, maka larangan mengambil makanan yang ada di hadapan orang lain adalah agar terhindar dari perbuatan kurang sopan, karena boleh jadi orang lain akan merasa terganggu dan bahkan merasa jijik dengan perbuatan tersebut.

5. Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri

Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa, sahur. (Photo by Michael Burrows from Pexels)

Hadis Nabi Muhammad SAW terkait dengan larangan makan dan minum sambil berdiri, yaitu sebagai berikut: “Dari Abi said al-Khudri sesungguhnya Rasulullah SAW melarang minum sambil berdiri”.

Secara umum Rasulullah SAW dalam praktiknya lebih sering minum sambil duduk. Bahkan dapat dikatakan selalu minum dalam keadaaan duduk, kecuali dalam kondisi tertentu di mana Nabi terpaksa minum sambil berdiri, seperti jika tempatnya sempit atau karena tempat minum yang tergantung.

Adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW ini penting dipraktikkan setiap harinya karena juga berkaitan dengan kesehatan. Ketika makan hendaknya kamu duduk karena pada saat makan dengan posisi berdiri organ dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik, yang meliputi usus lambung dan ginjal.

 

6. Makan dengan Tiga Jari dan Menjilat Jari Jemari

Makan dengan tiga jari dan menjilat jari jemari merupakan adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW berikutnya. Hal ini disebutkan dalam suatu hadis, yang artinya:

“Dahulu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam makan dengan tiga jari dan menjilati tangannya setelah makan sebelum beliau bersihkan.” (HR. Muslim)

Adab ini juga berdasarkan pada hadis riwayat Bukhari, oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:

”Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah ia bersihkan tangannya sehingga ia jilati atau ia minta orang lain untuk menjilatinya.”

7. Tidak Bernapas dalam Wadah ketika Minum

drink-kezo
ilustrasi minuman rendah kalori untuk buka puasa/pixabay

Adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW berikutnya yaitu tidak bernapas di dalam wadah ketika minum dan bernapas di luar wadah. Hadis Nabi saw. berkenaan dengan larangan tersebut adalah sebagai berikut:

Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu minum maka janganlah dia bernapas di dalam wadah, dan apabila dia mendatangi kakus (istinja di tempat buang air) maka janganlah ia menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan dan mengusapnya dengan tangan kanan.

Larangan meniup dalam wadah, sabda Nabi Muhammad SAW:

Abi Sa’id al-Khudri sesungguhnya ia berkata, Rasulullah saw. melarang minum sambil memecahkan lubang wadah air dan dilarang meniup air minum.

 

8. Larangan Makan Terlalu Kenyang

Saat merasa sudah cukup kenyang maka berhentilah untuk memaksa makan karena dapat berpotensi membuat perut sakit. Organ pencernaan belum tentu bisa mencerna banyaknya makanan yang masuk. Hal ini termasuk dalam adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk bernapas”

9. Segera Makan Hidangan yang Telah Disiapkan

Ilustrasi puasa, buka puasa, sahur
(Photo by Dan DeAlmeida on Unsplash)

Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan untuk segera makan hidangan yang telah tersedia di depan mata. Bahkan saat sudah terdengar adzan lebih baik mendahulukan makan, dan apabila telah selesai makan baru melaksanakan sholat.

Hal ini ternyata merupakan alasan yang sangat masuk akal, karena apabila salat dalam keadaan makanan sudah dihidangkan dan perut sedang lapar, maka akan membuat salat menjadi tidak tenang karena memikirkan makanan tersebut.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah salat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari)

 

10. Berdoa Selesai Makan dan Minum

Setelah diawali dengan doa, maka ditutup juga dengan doa. Adab makan dan minum sesuai anjuran Rasulullah SAW ini tentu sebagai ucapan syukur terhadap makanan yang telah disantap.

Doa setelah makan yaitu:

“Alhamdu lillaahil ladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alnaa muslimiin”

Artinya:

“Segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah memberikan makanan dan minuman ini serta jadikan kami sebagai orang-orang islam.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya