Nilai Instrumental Adalah Sarana Menerapkan Pancasila, Ini Contohnya

pengertian nilai instrumental dalam pancasila, beserta dengan contohnya dan nilai dasar dan praksis dalam pancasila.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 17 Apr 2023, 07:51 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2023, 07:50 WIB
Ilustrasi garuda pancasila
Ilustrasi garuda pancasila. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Dalam Pancasila, nilai instrumental adalah alat atau sarana untuk menerapkan nilai-nilai dasar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila, sebagai dasar filsafat negara Indonesia, memiliki lima nilai dasar yang menjadi pijakan bagi pembangunan dan kehidupan bermasyarakat yang harmonis. Namun, untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut, diperlukan nilai-nilai instrumental yang menjadi panduan dalam tindakan dan kebijakan.

Salah satu contoh nilai instrumental adalah kebhinekaan atau pluralisme. Prinsip kebhinekaan mengajarkan untuk menghargai dan menghormati keragaman budaya, agama, suku, dan ras dalam masyarakat Indonesia serta mempromosikan toleransi, dialog, dan kerjasama antara berbagai kelompok masyarakat. Hal ini diwujudkan dalam menghormati keberagaman agama, mengakui hak-hak beribadah bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa diskriminasi.

Selain nilai instrumental di atas, masih banyak nilai lain dalam Pancasila yang menjadi panduan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip-prinsip ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pemerintah, masyarakat, dan individu dalam bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila guna mencapai tujuan bersama dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan berkeadilan di Indonesia.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian nilai instrumental dalam pancasila, beserta dengan contohnya dan nilai dasar, Senin (17/4/2023).

Pengertian Nilai Instrumental

[Bintang] Fakta Pancasila yang Keren Abis
Ilustrasi Pancasila (Via: mercusian.com)

Nilai instrumental adalah nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang digunakan sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu. Nilai instrumental seringkali digunakan dalam konteks etika atau filosofi, dan dapat merujuk pada prinsip-prinsip moral atau etis yang digunakan sebagai panduan dalam mengambil keputusan atau bertindak dalam suatu situasi tertentu.

Sedangkan dalam pancasila, Nilai instrumental adalah prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang digunakan sebagai sarana atau alat untuk menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari lima nilai dasar, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Contoh Nilai Instrumental Dalam Pancasila

Contoh-contoh nilai instrumental dalam Pancasila, yaitu prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang digunakan sebagai alat atau sarana untuk menerapkan nilai-nilai dasar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Kebhinnekaan (pluralisme)

Menghargai dan menghormati keragaman budaya, agama, suku, dan ras dalam masyarakat Indonesia serta mempromosikan toleransi, dialog, dan kerjasama antara berbagai kelompok masyarakat. Contohnya, menghormati keberagaman agama dan memperhatikan hak-hak beribadah bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa diskriminasi.

2. Musyawarah dan mufakat 

Mengedepankan prinsip perundingan, konsultasi, dan kesepakatan dalam mengambil keputusan, baik di tingkat individu, kelompok, maupun dalam pengambilan kebijakan negara. Contohnya, dalam pengambilan kebijakan pemerintah, melibatkan stakeholder yang beragam untuk berdiskusi, berunding, dan mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama.

3. Keadilan sosial 

Mendorong distribusi kekayaan, kesempatan, dan akses yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia, serta memerangi segala bentuk diskriminasi, ketidakadilan, dan kemiskinan. Contohnya, menerapkan kebijakan yang mengutamakan pemerataan pembangunan, perlindungan sosial, dan akses yang setara terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.

4. Kepemimpinan yang bijaksana 

Menjunjung tinggi kepemimpinan yang berbasis pada hikmat, kebijaksanaan, integritas, dan kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan kepada rakyat. Contohnya, pemimpin yang adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan, bertanggung jawab, dan berorientasi pada kepentingan bersama tanpa diskriminasi.

5. Kedaulatan rakyat

Mengakui dan menghormati suara rakyat sebagai sumber legitimasi kebijakan dan keputusan politik, serta mempromosikan partisipasi aktif dan tanggung jawab rakyat dalam pembangunan negara. Contohnya, memberdayakan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, pemilihan umum yang demokratis, dan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.

6. Keadaban dan moralitas

Mendorong perilaku yang berlandaskan pada prinsip moral, etika, integritas, serta norma dan nilai-nilai sosial yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya, menghormati hak asasi manusia, berperilaku sopan, menghormati norma dan nilai-nilai lokal, serta bertindak secara jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan sesama warga negara.

Nilai Dasar Dan Nilai Praksis Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia terdiri dari nilai-nilai dasar dan nilai-nilai praktis. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kedua jenis nilai dalam Pancasila:

1. Nilai Dasar Pancasila

Nilai-nilai dasar Pancasila merupakan prinsip-prinsip yang menjadi pijakan atau fondasi dalam berdirinya negara Indonesia. Kelima nilai dasar Pancasila adalah:

a. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui dan mempercayai adanya Tuhan yang Maha Esa sebagai sumber segala kehidupan dan keberadaan alam semesta.

b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghargai martabat, hak, dan kebebasan setiap individu manusia tanpa diskriminasi, serta berusaha mencapai keadilan sosial dan kemajuan beradab.

c. Persatuan Indonesia: Menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dalam keragaman budaya, suku, agama, dan ras.

d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Menerapkan prinsip demokrasi, musyawarah, dan mufakat dalam pengambilan keputusan, serta menghormati hak-hak asasi manusia dan kedaulatan rakyat.

e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mencapai keadilan sosial dalam distribusi sumber daya dan kesempatan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Nilai Praktis Pancasila

Nilai-nilai praktis Pancasila merupakan prinsip-prinsip yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuan dari nilai-nilai dasar Pancasila. Beberapa contoh nilai praktis Pancasila antara lain:

a. Gotong Royong: Semangat saling tolong menolong, bekerja sama, dan berkolaborasi dalam masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.

b. Toleransi: Menghormati perbedaan dan menerima keberagaman dalam masyarakat, termasuk perbedaan agama, suku, dan budaya.

c. Kepemimpinan yang Bijaksana: Memimpin dengan bijaksana, adil, dan bertanggung jawab, serta memperhatikan kepentingan bersama.

d. Kepedulian Lingkungan: Menghargai, menjaga, dan melindungi lingkungan alam serta berperilaku ramah lingkungan.

e. Kepatuhan terhadap Hukum: Menghormati, mengikuti, dan mematuhi hukum yang berlaku sebagai landasan dalam bertindak dan berperilaku.

Nilai dasar dan nilai praksis Pancasila saling berkaitan dan saling mendukung untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil, makmur, berkeadaban, dan berdaulat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya