Orang yang Menyampaikan Khotbah Jumat adalah Khatib, Ini Syarat dan Tata Caranya

Orang yang menyampaikan khotbah Jumat adalah Khatib.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 17 Apr 2023, 14:10 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2023, 14:10 WIB
Ilustrasi khotbah salat Jumat
Ilustrasi khotbah salat Jumat. (Photo by Raka Dwi Wicaksana on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Salat Jumat merupakan ibadah yang wajib dijalankan oleh laki-laki muslim. Dalam rangkaian salat Jumat, khotbah menjadi bagian yang tidak boleh ditinggalkan. Orang yang menyampaikan khotbah Jumat adalah Khatib.  Khatib biasanya dipilih berdasarkan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman mereka dalam ajaran Islam serta kemampuan mereka untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan menarik. 

Orang yang menyampaikan khotbah Jumat adalah Khatib. Khatib akan menyampaikan khotbah yang berisi nasihat, pengajaran, atau cerita tentang kehidupan nabi atau para sahabat, serta memberikan bimbingan kepada jamaah dalam melaksanakan ajaran Islam secara benar. khotbah yang disampaikan diharapkan dapat memberikan inspirasi, motivasi, serta pemahaman yang lebih baik bagi jamaah tentang kehidupan keagamaan dan nilai-nilai yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ulasan tentang orang yang menyampaikan khotbah Jumat adalah Khatib yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (17/4/2023).

Pengertian Khatib

FOTO: Lockdown Dilonggarkan, Masjid Negara Malaysia Kembali Dibuka
Khatib menyampaikan khotbah salat Jumat selama bulan suci Ramadan di Masjid Negara Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (15/5/2020). Masjid Negara Malaysia kembali dibuka setelah pemerintah setempat melonggarkan lockdown akibat pandemi COVID-19. (Mohd RASFAN/AFP)

Islam adalah agama yang di sebarkan melalui jalur dakwah. Dakwah Islam disampaikan melalui berbagai cara dan media, diantaranya melalui khotbah Jumat. Khotbah merupakan uraian, keterangan dan pandangan yang mengandung aspek nasihat bersumberkan ajaran Islam

Dalam konteks dakwah Islam, khotbah Jum’at berfungsi sebagai media pembinaan umat yang reguler, normatif, dan efektif. Khotbah Jum’at dijadikan sebagai sarana untuk membangkitkan iman dan taqwa umat Islam khususnya kaum laki-laki yang diwajibkan menjalankan shalat Jumat.

Orang yang menyampaikan khotbah Jumat adalah Khatib. Kata khatib berasal dari kata khataba yakhtubu khotibun. Khatib adalah isim fail (pelaku) yang berarti orang yang melakukan khotbah. Dengan kata lain khatib adalah orang yang melakukan khotbah. Khotbah tidak hanya ditemukan pada rangkaian ibadah salat Jumat, tapi juga salat Idul Fitri, salat Idul Adha, salat gerhana, dan salat Istisqa. Seorang khatib  memiliki tanggung jawab moral yang tinggi, karena itu orang yang hendak menjadi khatib Jumat harus memiliki kredibilitas yang tinggi.

Syarat Menjadi Khatib

Khatib Salat Idul Fitri, Tuan Guru Batak, Syekh Ahmad Sabban El-Rahmaniy Rajagukguk
Khatib Salat Idul Fitri, Tuan Guru Batak, Syekh Ahmad Sabban El-Rahmaniy Rajagukguk

Orang yang menyampaikan khotbah Jumat adalah Khatib. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk dapat menyampaikan khotbah Jumat, seperti berikut.

1. Berakal Sehat

Syarat pertama seorang khatib adalah berakal sehat. Dalam hal ini sudah jelas bahwa orang yang kehilangan akal atau dalam kondisi gila tidaklah diperbolehkan untuk menjadi khatib dan menyampaikan khotbah.

2. Dalam Kondisi Suci dari Hadas

Syarat yang kedua adalah suci dari hadas. Seperti diketahui, dalam ajaran Islam terdapat dua jenis hadas, yakni hadas besar dan hadas kecil. Seorang khatib yang hendak berkhotbah harus membersihkan diri dari kedua hadas tersebut.

Dalam melakukan khotbah Jumat, seorang khatib juga harus memperhatikan pakaian yang dikenakannya. Pakaian yang dikenakan saat berkhotbah haruslah menutup aurat dan rapi. Mengingat menutup aurat adalah salah satu bagian dari syariah Islam yang harus dijalankan oleh Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. 

4. Laki-laki

Orang yang menyampaikan khotbah Jumat adalah seorang laki-laki. Mengingat salat jumat adalah salat wajib bagi laki-laki. Namun, muslim perempuan juga diperbolehkan mengikuti rangkaian ibadah salat Jumat sebagai makmum. 

5. Memahami Rukun Khotbah

Syarat seorang khatib Jumat yang terakhir adalah memahami rukun khotbah. Berikut adalah rukun khotbah yang harus diketahui oleh Khatib.

  1. Membaca hamdalah (alhamdulillah). Misalnya saja seperti bacaan: “ alhamdulillah, alhamdullah, atau innalhamda-lillah”.
  2. Sholawat kepada Nabi Muhammad saw. Pastikan lafaznya diucapkan secara jelas. Misalnya: “ shalli aala Muhammad” atau “ as-shalatu la Muhammad” atau “ ana mushaallai ala Muhammad”.
  3. Membaca dua kalimat syahadat.
  4. Mengajak para jamaah untuk bertakwa kepada Allah SWT.
  5. Membaca ayat Al-Quran di salah satu khotbah yang dibawakan.

Tata Cara Khotbah Jumat

Salat Id di Lapangan Merdeka Medan
Bertindak sebagai imam Salat Id di Lapangan Merdeka Medan, Qari Internasional, Ustaz Jakfar Hasibuan dengan Khatib Al Ustad Hasan Matsum, Ketua Umum MUI Kota Medan

Setelah mengetahui syarat-syarat dari orang yang menyampaikan khotbah Jumat adalah beberapa hal di atas, seorang Khatib juga harus memahami tata cara menyampaikan khotbah Jumat. Berikut adalah tata cara khotbah Jumat yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad saw:

Khatib berdiri di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi. Kemudian mengucapkan salam.

Setelah mengucapkan salam, azan dikumandangkan. Khatib dianjurkan untuk duduk dan mendengarkan azan sampai selesai.

Setelah azan selesai dikumandangkan, khatib berdiri untuk melakukan khotbah Jumat. Sebelum memulai khotbahnya, alangkah lebih baik jika khotbah disesuaikan dengan rukunnya. Dimulai dengan membaca alhamdulillah, sanjungan kepada Allah SWT, membaca syahadat, membaca sholawat, membaca ayat-ayat takwa, dan mengatakan amma baad.

Seorang khatib dianjurkan untuk berdiri menghadap jamaah sholat Jumat. Namun, jika khatib tidak mampu berdiri, khotbah dapat dibawakan dengan duduk saja.

Duduk di antara dua khotbah. Setelah menyampaikan khotbah, sebaiknya khatib duduk sejenak untuk istirahat sebelum dilanjutkan menyampaikan khotbah yang kedua.

Khotbah Jumat sebaikanya tidak terlalu panjang. Khotbah tidak boleh melebihi durasi sholat Jumat itu sendiri.

Saat menyampaikan khotbah, suara khatib sebaiknya dilantangkan agar bisa terdengar dengan jelas. Dengan begitu, setiap jamaah sholat Jumat bisa mendengar dan memahami apa yang dijelaskan oleh khatib.

Khotbah diakhiri dengan mengucapkan kalimat permohonan ampun kepada Allah SWT. Kalimat permohonan disampaikan khatib pada khotbah yang kedua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya