Penemu Termometer Adalah Galileo Galilei, Pahami Sejarah dan Perkembangannya

Penemu termometer adalah orang yang memiliki peran penting, dalam pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 20 Apr 2023, 14:15 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2023, 14:15 WIB
Galileo Galilei
Galileo Galilei (Wikipedia/Public Domain)

Liputan6.com, Jakarta Penemu termometer adalah orang atau kelompok orang yang berkontribusi, dalam pengembangan alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Penemu termometer dapat merujuk pada para ilmuwan dan penemu seperti Galileo Galilei, Daniel Gabriel Fahrenheit, Anders Celsius, William Thomson (Lord Kelvin), dan banyak lagi yang berkontribusi dalam mengembangkan termometer, dengan skala suhu yang digunakan hingga saat ini.

Penemu termometer adalah orang yang memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, yang kemudian memberikan manfaat bagi manusia dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, industri, dan penelitian. Kemajuan dalam pengembangan termometer sangat penting dalam dunia medis. Termometer digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia, yang merupakan salah satu indikator utama kesehatan. 

Penemu termometer adalah ilmuwan terkenal di mana hasil dari temuannya, berguna dalam berbagai bidang salahsatunya penelitian. Dalam penelitian fisika, termometer digunakan untuk mengukur suhu dalam eksperimen, terkait dengan tekanan dan volume gas. Sementara itu, dalam penelitian biologi, termometer digunakan untuk mengukur suhu dalam eksperimen terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan organisme hidup.

Berikut ini sejarah penemuan termometer yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/4/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sejarah Penemuan dan Perkembangannya

termometer
termometer (sumber: Unsplash)

Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda atau lingkungan. Sejarah penemuan termometer dapat ditelusuri kembali ke abad ke-16, ketika seorang ilmuwan Italia bernama Galileo Galilei menemukan alat yang disebut termoscopio pada tahun 1593. Termoscopio tidak memiliki skala pengukuran suhu, hanya menunjukkan perubahan suhu relatif dari benda yang diukur.

Pada tahun 1612, seorang ilmuwan lain bernama Santorio kemudian mengembangkan termoscopio yang lebih sensitif dan dapat menunjukkan suhu absolut. Namun, penemuan yang paling penting dalam sejarah termometer adalah penggunaan raksa sebagai cairan pengukur suhu oleh ilmuwan Jerman Gabriel Fahrenheit pada tahun 1714. Fahrenheit memperkenalkan skala Fahrenheit yang masih digunakan hingga saat ini dalam pengukuran suhu.

Pada tahun 1742, ilmuwan Swedia Anders Celsius mengembangkan skala Celsius, yang sebelumnya dikenal sebagai skala centigrade. Skala ini menggunakan titik beku air dan titik didih air pada tekanan standar sebagai titik referensi untuk pengukuran suhu. Selama abad ke-18 dan ke-19, ilmuwan terus mengembangkan termometer dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih akurat dan stabil. Pada akhir abad ke-19, termometer modern dengan menggunakan kaca borosilikat, raksa, dan gas nitrogen dikembangkan oleh Thomas Allibone.

Seiring dengan perkembangan teknologi, termometer terus mengalami inovasi dan perbaikan. Termometer digital, termometer inframerah, dan termometer bimetal adalah beberapa contoh termometer modern yang digunakan saat ini. Dalam perkembangannya, termometer juga digunakan dalam berbagai bidang, seperti penelitian ilmiah, kedokteran, dan industri. Selain itu, termometer juga memiliki batas kesalahan atau ketidakpastian pengukuran yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya.


Tokoh Penemu Suhu Termometer

ilustrasi termometer
ilustrasi termometer (sumber: freepik)

1. Galileo Galilei

Galileo Galilei hidup pada abad ke-16 dan ke-17 di Italia. Ia adalah seorang ilmuwan dan matematikawan yang dikenal sebagai salah satu penemu termometer air. Pada tahun 1593, ia menemukan termometer air yang menggunakan prinsip bahwa volume cairan, seperti air atau alkohol, akan berubah sesuai dengan suhu. Termometer Galileo terdiri dari sebuah tabung yang diisi dengan cairan dan sebuah bola yang mengapung di dalamnya. Ketika suhu naik, volume cairan di dalam tabung juga naik, sehingga bola yang mengapung akan naik ke atas.Namun, termometer Galileo memiliki kelemahan karena sensitivitasnya yang rendah dan ketidakakuratan pengukurannya. Seiring dengan perkembangan teknologi, termometer Galileo kemudian digantikan oleh termometer yang lebih akurat dan efisien.

2. Daniel Gabriel Fahrenheit

Daniel Gabriel Fahrenheit hidup pada abad ke-18 di Polandia. Ia adalah seorang fisikawan dan penemu yang dikenal sebagai penemu termometer raksa pada tahun 1714. Termometer raksa Fahrenheit menggunakan skala Fahrenheit, yang masih digunakan hingga saat ini. Skala ini menggunakan titik beku air pada 32 derajat Fahrenheit dan titik didih air pada 212 derajat Fahrenheit. Fahrenheit juga membuat termometer yang dapat menunjukkan suhu di bawah nol derajat Fahrenheit, dengan menggunakan campuran air, es, dan garam. Termometer ini kemudian digunakan untuk mengukur suhu dalam freezer dan alat pendingin lainnya.

3. Anders Celsius

Anders Celsius hidup pada abad ke-18 di Swedia. Ia adalah seorang astronom dan fisikawan yang dikenal sebagai penemu skala suhu Celsius pada tahun 1742. Skala Celsius menggunakan titik beku air pada 0 derajat, Celsius dan titik didih air pada 100 derajat Celsius. Skala Celsius kemudian menjadi skala suhu standar yang digunakan di seluruh dunia. Celsius juga terlibat dalam penelitian suhu di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Ia menemukan bahwa suhu di daerah tersebut sangat ekstrem, bahkan lebih rendah dari titik beku air. Oleh karena itu, ia mengembangkan termometer yang dapat digunakan untuk mengukur suhu ekstrem tersebut, yang kemudian dikenal sebagai termometer Celsius.

4. William Thomson (Lord Kelvin)

William Thomson yang kemudian dikenal sebagai Lord Kelvin, hidup pada abad ke-19 di Inggris. Ia adalah seorang fisikawan dan matematikawan, yang dikenal sebagai penemu skala suhu termodinamika absolut pada tahun 1848. Skala ini mengukur suhu dengan menggunakan kelvin (K) sebagai satuan. Skala Kelvin didasarkan pada nol termodinamika mutlak, yang dianggap sebagai suhu terendah yang mungkin terjadi. Skala Kelvin sangat penting dalam ilmu fisika dan teknik karena digunakan dalam berbagai bidang seperti termodinamika, fisika benda padat, dan fisika partikel.

Skala ini juga digunakan dalam industri, seperti pembuatan bahan kimia, semikonduktor, dan teknologi aeronautika. Selain itu, Lord Kelvin juga mengembangkan termometer yang disebut sebagai termokopel pada tahun 1856. Termokopel terdiri dari dua logam yang berbeda, yang dihubungkan bersama pada satu ujung dan ditempatkan pada suhu yang ingin diukur di ujung lainnya. Ketika suhu naik, terjadi perbedaan potensial listrik antara kedua logam tersebut, yang dapat diukur untuk menentukan suhu tersebut.

5. Thomas Allibone

Thomas Allibone adalah seorang penemu asal Inggris, yang hidup pada abad ke-19. Ia dikenal sebagai penemu termometer modern pada tahun 1867. Termometer modern ini menggunakan bahan-bahan yang lebih akurat dan stabil, seperti kaca borosilikat, raksa, dan gas nitrogen. Termometer modern ini memiliki akurasi yang tinggi dan digunakan dalam berbagai bidang, seperti penelitian ilmiah, kedokteran, dan industri.


Jenis-Jenis dan Manfaatnya

Termometer alkohol
Termometer alkohol (sumber: freepik)

Ada beberapa jenis termometer yang digunakan untuk mengukur suhu, di antaranya:

Termometer raksa

Termometer raksa adalah jenis termometer tradisional, yang menggunakan raksa sebagai bahan pengisi. Raksa dapat mengembang dan mengerut akibat perubahan suhu, dan perubahan tersebut akan ditunjukkan melalui skala termometer. Keuntungan menggunakan termometer raksa adalah akurasinya yang cukup tinggi dan rentang suhu yang luas. Namun, penggunaan termometer raksa dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan jika terjadi kebocoran raksa.

Termometer digital

Termometer digital menggunakan sensor elektronik untuk mengukur suhu, dan menampilkan hasilnya dalam bentuk angka pada layar. Keuntungan menggunakan termometer digital adalah lebih cepat dan mudah digunakan dibandingkan dengan termometer raksa. Termometer digital juga tidak mengandung bahan berbahaya dan umumnya memiliki batas kesalahan yang lebih rendah.

Termometer inframerah

Termometer inframerah menggunakan sinar inframerah, untuk mengukur suhu benda tanpa perlu menyentuhnya. Keuntungan menggunakan termometer inframerah adalah mudah digunakan dan dapat mengukur suhu pada benda yang sulit dijangkau atau berbahaya bagi manusia. Termometer ini biasanya digunakan dalam industri, seperti untuk memeriksa suhu mesin dan komponen elektronik.

Termometer bimetal

Termometer bimetal menggunakan dua logam yang berbeda untuk mengukur suhu. Logam tersebut direkatkan bersama dan berubah bentuk saat terkena panas. Perubahan bentuk tersebut akan ditunjukkan melalui jarum pada termometer. Keuntungan menggunakan termometer bimetal adalah tidak memerlukan bahan pengisi seperti raksa dan memiliki batas kesalahan yang relatif kecil.

Manfaat penggunaan termometer adalah dapat mengukur suhu dengan lebih akurat dan efisien, sehingga dapat membantu dalam berbagai bidang, seperti penelitian ilmiah, kedokteran, dan industri. Misalnya, termometer digunakan dalam mengukur suhu tubuh pasien untuk memastikan kesehatannya, mengukur suhu udara untuk memprediksi cuaca, atau mengukur suhu bahan dalam proses produksi industri untuk memastikan kualitas produk. Dengan terus melakukan inovasi dan pengembangan, diharapkan termometer dapat terus membantu manusia dalam mengukur suhu dengan lebih akurat dan efisien.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya