3 Tahun Tak Mampu Bayar Sewa, Pasangan Lansia Bangun Gubuk Pakai Bahan Daur Ulang

Tidak mampu bayar sewa selama 3 tahun, sepasang lansia ini dirikan gubuk dari bahan daur ulang.

oleh Arini Nuranisa diperbarui 28 Apr 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2023, 17:30 WIB
3 Tahun Tak Mampu Bayar Sewa, Pasangan Lansia Ini Bangun Gubuk dari Bahan Daur Ulang
Pasangan lansia bangun gubuk dari bahan daur ulang. (Sumber: Harian Metro)

Liputan6.com, Jakarta Pada usia tua, biasanya seseorang akan menghabiskan waktunya dengan berkumpul bersama keluarga, terutama anak dan cucu. Namun, nasib lain dialami oleh pasangan lansia ini. Jangankan berkumpul dengan keluarga, mereka justru harus bekerja keras untuk bertahan hidup.

Melansir World of Buzz, sepasang lansia tersebut harus membangun tempat berlindung sendiri karena tidak mampu membayar sewa. Mereka membangun gubuk kecil di tepi Sungai Masai, Johor, Malaysia, tempat mereka tinggal sejak itu.

Menariknya, gubuk tersebut mereka bangun dengan menggunakan bahan daur ulang. Pemilik gubuk yang bernama Shuib Alna berusia 69 tahun itu pun tinggal bersama dengan sang istri, Sarimah Shaari.

"Kami membangun gubuk ini menggunakan bahan daur ulang di tepi Sungai Masai setelah tidak mampu membayar sewa," ungkap Shuib Alna, dilansir Liputan6.com dari World of Buzz, Jumat (28/4/2023).

 

Sudah tidak bisa bekerja

3 Tahun Tak Mampu Bayar Sewa, Pasangan Lansia Ini Bangun Gubuk dari Bahan Daur Ulang
Pasangan lansia bangun gubuk dari bahan daur ulang. (Sumber: Harian Metro)

Menurut laporan Harian Metro, hidup mereka telah berubah 4 tahun yang lalu, setelah Shuib Alna mengalami kecelakaan lalu lintas yang membuatnya tidak bisa bekerja. Dia dan istrinya sejak itu mengandalkan bantuan bulanan dari Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM), yang berjumlah RM500 (Rp1,6 juta).

Ia juga gagal mendapatkan pekerjaan karena usianya. Sedangkan istrinya, Sarimah Shaari yang berusia 61 tahun yang menderita tekanan darah tinggi, juga kehilangan sumber penghasilannya dari mengupas bawang setelah mereka pindah untuk tinggal di desa.

Seiring dengan ketergantungan mereka pada bantuan JKM, mereka telah bercocok tanam di sekitar gubuk mereka untuk sumber makanan.

"Saya juga menangkap ikan di Sungai Masai menggunakan jaring buatan sendiri dan kami bergantung pada air hujan, sungai, dan terkadang pasokan air bersih dari warga rusun terdekat yang bersimpati kepada kami," ungkapnya.

 

Tinggal di gubuk selama 3 tahun

3 Tahun Tak Mampu Bayar Sewa, Pasangan Lansia Ini Bangun Gubuk dari Bahan Daur Ulang
Pasangan lansia bangun gubuk dari bahan daur ulang. (Sumber: Harian Metro)

"Kami tidak tinggal di sini dengan sengaja, saya benar-benar tidak mampu membayar sewa di area ini yang berkisar antara RM500 (Rp1,6 juta) hingga RM600 (Rp2 juta). Saya juga tidak tahu cara untuk mengajukan Proyek Perumahan Rakyat (PPR). Saya bersyukur istri saya mau melewati situasi ini bersama dan tidak pernah mengeluh," tambahnya.

Selain itu, selama tinggal di gubuk selama 3 tahun, mereka telah menghadapi situasi yang menakutkan termasuk dilanda banjir, badai, petir dan terancam oleh reptil beracun.

Syukurlah, Dewan Agama Islam Johor (MAIJ) telah melangkah untuk membantu karena mereka sedang dalam proses mendapatkan rumah untuk pasangan lansia tersebut. Mereka juga membagikan sejumlah donasi dan barang-barang penting untuk digunakan pasangan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya