Liputan6.com, Jakarta - Tema tari yang berupa kepahlawanan adalah jenis tarian yang menggambarkan keberanian, semangat, dan pengorbanan para pahlawan. Tarian ini sering dipertunjukkan dalam berbagai acara untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dan menumbuhkan rasa nasionalisme dalam masyarakat.
Dalam buku berjudul Seni Budaya SMP/MTS Kelas 7 (2021) oleh Sudaryati, digambarkan bahwa tari kepahlawanan adalah jenis tarian yang mencerminkan unsur heroic atau nilai-nilai kepahlawanan, dengan sifat-sifat gagah, berwibawa, jantan, berani, dan keperwiraan.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Di Indonesia beberapa contoh yang paling terkenal dari tema tari yang berupa kepahlawanan adalah Tari Seudati, Tari Wangsa Suta, Tari Baksa Tameng, Tari Mandau, dan Tari Anoman Rahwana.
Dalam tema tari yang berupa kepahlawanan adalah gerakan-gerakan yang dibawakan biasanya menunjukkan keberanian dalam bertempur, perjuangan melawan musuh, atau pengorbanan dalam melindungi tanah air. Kostum dan properti yang digunakan juga menggambarkan tema kepahlawanan, seperti perisai, pedang, atau busana yang terinspirasi dari pakaian para pahlawan.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang tema tari yang berupa kepahlawanan adalah ada lima, Senin (8/5/2023).
1. Tari Seudati
Tema tari yang berupa kepahlawanan adalah Tari Seudati. Ini merupakan salah satu jenis tarian tradisional yang sangat terkenal di Aceh dan bahkan di Indonesia. Tarian ini biasanya dimainkan oleh delapan penari laki-laki yang memainkan gerakan-gerakan khas yang memperlihatkan semangat dan jiwa kepahlawanan dari seorang pria Aceh.
Seudati sebagai tema tari yang berupa kepahlawanan adalah pada awalnya hanya digunakan sebagai sarana penyebaran dakwah agama Islam di Tanah Rencong. Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ini berkembang dan mulai dikenal oleh masyarakat luas, bahkan hingga ke mancanegara.
Dalam perkembangannya, Tari Seudati juga mengalami berbagai variasi gerakan, musik dan kostum. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, Tari Seudati berasal dari kata Syahadat yang berarti saksi atau pengakuan terhadap tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa kata Seudati berasal dari kata seurasi yang berarti kompak. Dalam konteks Tari Seudati, kata seurasi ini menggambarkan kekompakan para penari dalam memainkan gerakan-gerakan yang sangat enerjik dan memukau.
Dalam penampilannya, tema tari yang berupa kepahlawanan adalah Tari Seudati memiliki tema dan makna yang terkait dengan keteguhan, semangat, dan jiwa kepahlawanan seorang pria Aceh. Para penari akan memperlihatkan gerakan yang sangat energik dan memukau, dengan permainan pakaian yang khas dan memukau.
Tarian ini dipimpin oleh seorang penari yang disebut sebagai syekh, yang biasanya merupakan penari yang paling berpengalaman dan terampil. Gerakan-gerakan dalam Tari Seudati biasanya diiringi dengan musik yang dimainkan oleh musisi yang berada di belakang penari.
2. Tari Wangsa Suta
Tema tari yang berupa kepahlawanan adalah Tari Wangsa Suta. Ini merupakan sebuah seni tari yang berasal dari Jawa Barat yang dipimpin oleh seorang pemimpin bernama Wangsa Suta. Tarian ini memiliki gerakan yang sangat dinamis dan menampilkan formasi peperangan yang unik.
Para penari yang tergabung dalam Tari Wangsa Suta juga memiliki peran yang sangat penting dalam memperlihatkan kekompakan dan kebersamaan mereka dalam menjalankan gerakan-gerakan tarian ini.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat atau Pemprov Jabar menjelaskan bahwa tema tari yang berupa kepahlawanan adalah Tari Wangsa Suta memiliki ciri khas yang sangat unik dan memukau. Dalam gerakannya, para penari Wangsa Suta ini seperti memperlihatkan aneka bentuk formasi di dalam peperangan.
Ada beberapa gerakan yang dilakukan oleh para penari yang tergabung dalam Tari Wangsa Suta, antara lain gerakan meloncat dengan rancak sambil berputar, gerakan menghindar dari serangan lawan, dan gerakan menyerang dengan menggunakan senjata tradisional.
Selain itu, Tari Wangsa Suta juga memiliki nilai-nilai budaya yang sangat penting bagi masyarakat Jawa Barat. Tari ini menggambarkan keberanian, semangat juang, dan jiwa kepahlawanan yang sangat dihargai dalam budaya masyarakat Jawa Barat.
Tari Wangsa Suta juga menjadi salah satu bagian dari upaya pelestarian seni dan budaya tradisional di Indonesia, sehingga perlu dipertahankan dan terus dikembangkan sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.
3. Tari Baksa Tameng
Tema tari yang berupa kepahlawanan adalah Tari Baksa Tameng. Ini merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Tarian ini terkenal karena penggunaan temang atau perisai dalam penampilannya.
Menurut sejarah, Tari Baksa Tameng pernah disebutkan dalam hikayat Banjar, yang menunjukkan betapa pentingnya tarian ini dalam kebudayaan Banjar.
Menurut situs web resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual di DGIP, Tari Baksa Tameng termasuk dalam jenis tari klasik Banjar yang sangat terkenal. Tema tari yang berupa kepahlawanan ini ditampilkan dengan menggunakan taming atau tameng, yaitu sebuah perisai kecil yang dipegang oleh penari. Selain itu, sebilah keris juga terhunus dan dipegang oleh penari selama menampilkan gerakan-gerakan tari.
Tarian ini memiliki makna dan nilai budaya yang sangat penting bagi masyarakat Banjar. Tari Baksa Tameng menggambarkan keberanian dan semangat juang dalam menghadapi musuh. Oleh karena itu, gerakan-gerakan tari yang dilakukan oleh penari cenderung bersemangat dan dinamis.
Tema tari yang berupa kepahlawanan adalah Tari Baksa Tameng, juga menjadi bagian dari upaya pelestarian seni dan budaya tradisional di Indonesia, sehingga perlu dipertahankan dan terus dikembangkan sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.
Advertisement
4. Tari Mandau
Tema tari yang berupa kepahlawanan adalah Tari Mandau. Ini jenis tari tradisional yang dimiliki oleh Suku Dayak, salah satu suku asli di Indonesia yang tersebar di wilayah Kalimantan. Seperti yang dijelaskan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya melalui website resminya, Tari Mandau adalah tarian khas suku Dayak yang dikenal sebagai tarian perang.
Tarian ini umumnya ditampilkan di berbagai acara besar, seperti festival maupun pembukaan suatu acara. Tarian Mandau ini sangat penting bagi Suku Dayak karena menjadi bagian dari upacara adat dan simbol perjuangan dalam melindungi wilayah dan kehidupan masyarakat.
Gerakan tema tari yang berupa kepahlawanan ini sangatlah khas dan mengandung atraksi yang sangat menarik. Selain itu, tarian ini juga mengandung seni tari yang indah dalam memainkan senjata. Senjata yang dimainkan dalam Tari Mandau adalah mandau, yakni sejenis pedang tradisional suku Dayak yang terbuat dari kayu ulin yang sangat kuat.
Sangatlah dinamis dan menggambarkan keberanian dan keperkasaan dalam menghadapi musuh dalam peperangan. Gerakan tarian ini menggambarkan keberanian dalam menyerang dan juga ketangkasan dalam menghindari serangan musuh.
5. Tari Anoman Rahwana
Tema tari yang berupa kepahlawanan adalah Tari Anoman Rahwana. Ini salah satu tari tradisional yang dianggap sebagai tari heroik nusantara. Tari ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, sebuah kota yang masih melestarikan kisah Ramayana melalui berbagai acara dan festival hingga sekarang.
Tari Anoman Rahwana menggambarkan pertarungan heroik antara Anoman dan Rahwana yang merupakan bagian dari kisah Ramayana.
Penelitian berjudul Analisis Gerak Tari Anoman Rahwana Karya Didik Bambang Wahyudi (2021) oleh Wardhani, menjelaskan bahwa tema tari yang berupa kepahlawanan adalah tari Anoman Rahwana, yang menggambarkan peperangan antara Anoman dan Rahwana.
Gerakan tari Anoman Rahwana berasal dari gerak tari gaya Surakarta, di mana gerakan tari dilakukan dengan semangat dan gerakan yang dinamis untuk memperkuat karakter heroik dalam cerita. Tari ini juga memadukan gerakan tari dengan seni bela diri untuk menunjukkan kekuatan dan keterampilan para tokohnya.
Rias dan kostum dalam tema tari yang berupa kepahlawanan adalah Tari Anoman Rahwana, khusus dirancang untuk menggambarkan karakteristik dari masing-masing tokoh dalam cerita. Properti yang digunakan adalah pedang dan candrasa sebagai senjata Rahwana.
Desain musik yang digunakan menggunakan gamelan Jawa, dan antawecana sebagai dialog verbal antar tokoh. Semua unsur tersebut dikombinasikan dengan baik untuk menciptakan suasana yang mendalam dan memukau bagi para penonton yang menyaksikan Tari Anoman Rahwana.