TOR adalah Kerangka Acuan Kerja, Pahami Isi dan Tujuannya

TOR adalah kerangka acuan kerja yang dibuat secara terstruktur agar dapat memberikan panduan yang jelas dan efektif bagi tim atau individu dalam melaksanakan pekerjaan atau proyek tersebut.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 09 Mei 2023, 14:10 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2023, 14:10 WIB
Pengertian Implementasi Menurut Keilmuan
Ilustrasi Kerja Tim Credit: pexels.com/fauxels

Liputan6.com, Jakarta Terms of Reference atau TOR adalah dokumen yang berisi rincian tentang pekerjaan atau proyek yang harus dilakukan oleh suatu tim atau individu. Dokumen ini umumnya mencakup beberapa elemen penting, seperti latar belakang, ruang lingkup, tujuan, hasil yang diharapkan, tugas dan tanggung jawab, batas waktu, dan sumber daya.

TOR adalah dokumen yang berisi tentang konteks proyek atau pekerjaan, termasuk organisasi atau perusahaan yang meminta pekerjaan, tujuan pekerjaan, dan sejarah proyek atau pekerjaan sebelumnya.

TOR adalah kerangka acuan kerja yang dibuat secara terstruktur agar dapat memberikan panduan yang jelas dan efektif bagi tim atau individu dalam melaksanakan pekerjaan atau proyek tersebut. TOR yang baik dapat memastikan kesuksesan proyek atau pekerjaan dengan menghilangkan ketidakjelasan dan ketidaksepakatan di antara tim atau individu yang terlibat. Berikut ulasan tentang TOR adalah kerangka acuan kerja yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (9/5/2023).

Pengertian TOR

Firma
Ilustrasi Tim Kerja Credit: pexels.com/fauxels

TOR dapat diartikan sebagai kerangka acuan kerja yang memberikan panduan yang jelas dan terstruktur tentang bagaimana proyek atau pekerjaan harus dilaksanakan. TOR adalah panduan yang menetapkan batasan dan batas-batas kerja, termasuk tujuan, ruang lingkup, waktu, sumber daya, dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh tim manajemen.

Sebagai kerangka acuan kerja, TOR dapat membantu tim manajemen dalam melaksanakan proyek dengan efektif dan efisien. Dokumen ini memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana pekerjaan harus dilakukan dan apa yang harus dicapai. TOR juga dapat membantu memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan cara yang konsisten dan sesuai dengan tujuan dan visi proyek.

Dalam konteks proyek, TOR adalah dokumen yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara tim manajemen dan stakeholder. Dokumen ini memastikan bahwa semua pihak terlibat memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang harus dicapai dan bagaimana proyek harus dilaksanakan. Hal ini dapat membantu meminimalkan ketidaksepakatan dan konflik di antara stakeholder yang terlibat dalam proyek.

Selain itu, TOR dapat membantu memastikan kesuksesan proyek dengan memberikan kerangka yang jelas dan terstruktur bagi tim manajemen dalam melaksanakan pekerjaan. TOR dapat membantu tim manajemen memprioritaskan tugas dan mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul selama proyek berlangsung. Dengan memiliki kerangka kerja yang jelas, tim manajemen dapat lebih mudah mengambil keputusan yang tepat dan menjaga proyek berjalan sesuai rencana.

Isi TOR

Ilustrasi Tim kerja atau pemimpin atau CEO. Foto: Freepik
Ilustrasi Tim kerja atau pemimpin atau CEO. Foto: Freepik

Tor adalah dokumen yang secara umum berisi latar belakang, ruang lingkup, tujuan, hasil yang diharapkan, tugas dan tanggung jawab, batas waktu, dan sumber daya pada suatu proyek. Isi TOR haruslah lengkap dan terperinci sehingga memberikan panduan yang jelas bagi tim manajemen dalam melaksanakan proyek atau pekerjaan dengan efektif dan efisien. Berikut isi tor secara umum.

1. Latar Belakang

Penjelasan mengenai mengapa proyek atau pekerjaan ini diperlukan, apa masalah atau kebutuhan yang ingin diatasi dengan proyek ini, dan konteks di mana proyek ini akan dilaksanakan.

2. Tujuan

Penjelasan tentang tujuan atau hasil yang ingin dicapai dengan proyek atau pekerjaan, termasuk target kuantitatif atau kualitatif yang harus dicapai.

3. Ruang Lingkup

Penjelasan mengenai lingkup atau cakupan pekerjaan yang harus dilakukan, termasuk batasan dan kendala yang harus diperhatikan.

4. Waktu

Penjelasan mengenai jangka waktu atau durasi proyek atau pekerjaan, termasuk target waktu yang harus dicapai.

5. Sumber Daya

Penjelasan mengenai sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan proyek atau pekerjaan, termasuk anggaran, tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas.

6. Tanggung Jawab

Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota tim atau departemen yang terlibat dalam proyek atau pekerjaan, termasuk koordinasi dan pemantauan.

7. Hasil yang Diharapkan

Penjelasan mengenai hasil atau produk yang diharapkan dari proyek atau pekerjaan, termasuk kualitas dan kuantitas yang harus dicapai.

8. Evaluasi dan Pelaporan

Penjelasan mengenai metode evaluasi dan pelaporan yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan proyek atau pekerjaan, termasuk bagaimana hasilnya akan dilaporkan kepada stakeholder.

9. Risiko dan Manajemen Risiko

Penjelasan mengenai risiko-risiko yang mungkin terjadi selama proyek atau pekerjaan berlangsung, serta strategi manajemen risiko yang harus diterapkan.

10. Persyaratan dan Kriteria Penilaian

Penjelasan mengenai persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi untuk mengukur keberhasilan proyek atau pekerjaan, termasuk bagaimana keberhasilan akan diukur dan dinilai.

Tujuan Pembuatan TOR

Kelebihan dan Kekurangan Perseroan Firma
Ilustrasi Tim Kerja Credit: pexels.com/Fox

Tujuan utama dibuatnya TOR adalah untuk memberikan panduan dan kerangka acuan yang jelas bagi tim manajemen dalam melaksanakan proyek atau pekerjaan. Dengan adanya TOR, tim manajemen dapat bekerja dengan lebih terstruktur dan terkoordinasi, sehingga dapat memastikan bahwa proyek atau pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien, sesuai dengan tujuan dan hasil yang diharapkan. Berikut beberapa tujuan spesifik dari pembuatan TOR.

  1. Menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan dari proyek atau pekerjaan.
  2. Mengidentifikasi lingkup dan batasan proyek atau pekerjaan.
  3. Menetapkan tanggung jawab dan tugas masing-masing anggota tim atau departemen yang terlibat dalam proyek atau pekerjaan.
  4. Menetapkan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan proyek atau pekerjaan, seperti anggaran, tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas.
  5. Menetapkan metode evaluasi dan pelaporan yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan proyek atau pekerjaan.
  6. Membantu mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi selama proyek atau pekerjaan berlangsung dan menetapkan strategi manajemen risiko yang harus diterapkan.
  7. Menetapkan persyaratan dan kriteria penilaian untuk mengukur keberhasilan proyek atau pekerjaan.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya