Trigliserida adalah Lemak Darah, Ketahui Fungsi dan Bahayanya

Trigliserida adalah cadangan energi yang diperoleh dari makanan yang mengandung lemak dan karbohidrat.

oleh Laudia Tysara diperbarui 10 Mei 2023, 11:02 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2023, 09:30 WIB
Ilustrasi Pria Obesitas (sumber: freepik)
Seorang Pria Obesitas. (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Trigliserida adalah salah satu jenis lemak darah yang penting dalam tubuh. Fungsinya sebagai cadangan energi yang diperoleh dari makanan yang mengandung lemak dan karbohidrat. Tubuh akan menyimpan trigliserida sebagai lemak dalam jaringan lemak untuk digunakan sebagai sumber energi di kemudian hari.

Namun, jika kadar trigliserida berlebih, hal ini bisa menjadi masalah kesehatan yang serius. Penyakit yang mungkin timbul akibat peningkatan kadar trigliserida adalah serangan jantung, jantung koroner atau penyumbatan arteri koroner, stroke, diabetes, sindrom metabolik, dan pankreatitis.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, seperti kebiasaan makan yang kurang sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan faktor genetik. Untuk mencegah risiko penyakit akibat trigliserida tinggi, disarankan untuk menjaga pola makan yang sehat dan aktif secara fisik. Juga, lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang trigliserida adalah lemak darah, lengkap fungsi dan bahayanya, Rabu (10/5/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lemak Darah

Berat 28 Kg, Bayi 10 Bulan di Meksiko Alami Obesitas
Bayi berusia sepuluh bulan bernama Luis Gonzales bersama ibunya, Isabel Pantoja di rumah mereka di Tecoman, negara bagian Colima, Meksiko (8/11). (AFP Photo/Pedro Pardo)

Trigliserida adalah jenis lemak darah yang terbentuk melalui proses esterifikasi gliserol dan tiga asam lemak yang diangkut oleh lipoprotein serum. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes RI menjelaskan trigliserida adalah cadangan energi tubuh yang bisa dihasilkan dari makanan berlemak dan makanan sumber karbohidrat.

Itu artinya trigliserida bisa terbentuk dari berbagai makanan yang mengandung kalori. Tiga asam lemak yang dimaksud sebelumnya, berasal dari asam lemak dalam makanan (eksogenus) dan masuk ke aliran darah dalam bentuk kilomikron, sebuah droplet lemak kecil yang dilapisi oleh protein.

Setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak, tampilan susu atau krim pada serum dapat dilihat karena keberadaan kilomikron tersebut. Kilomikron merupakan droplet lemak yang membawa trigliserida dalam darah. Lemak ini berasal dari asam lemak dalam diet dan diangkut ke dalam aliran darah melalui proses pencernaan.

Kemenkes RI menegaskan bahwa fungsi trigliserida adalah sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi jika jumlahnya berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit (serangan jantung, jantung koroner atau penyumbatan arteri koroner, stroke, diabetes, sindorm metabolik, dan pankreatitis).

Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan jumlah trigliserida dalam tubuh agar tetap dalam batas normal dan tidak menyebabkan masalah kesehatan. Hal tersebut dapat dicapai dengan mengatur pola makan, menjaga berat badan yang sehat, dan berolahraga secara teratur. Ini bagian dari mengatur gaya hidup (pengaturan diet dan aktivitas fisik).

Dalam jurnal penelitian berjudul Analisis Kadar Trigliserida pada Pelari Berdasarkan Jenis Lari yang Dilakukan (2019) oleh Ni Luh Putu Pebrita, dkk, peningkatan kadar trigliserida adalah umumnya terjadi karena kegemukan, konsumsi alkohol, serta kurangnya aktivitas sehingga menyebabkan penumpukan trigliserida dalam darah.

Kadar trigliserida juga dipengaruhi oleh genetik, usia, dan jenis kelamin. Dalam jurnal penelitian berjudul Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) Terhadap Kadar Trigliserida pada Wanita Usia 40-60 Tahun (2017) oleh Hartini dan Wiranti Febiola, dipaparkan bahwa wanita memiliki peningkatan kadar lemak dalam darah yang lebih tinggi terutama pada kadar trigliserida.

Kadar trigliserida yang tinggi dapat berbahaya bagi kesehatan karena beberapa lipoprotein yang tinggi kandungan trigliseridanya juga dapat mengandung kolesterol. Oleh karena itu, perlu diperhatikan keseimbangan kadar trigliserida dalam tubuh agar tetap dalam batas normal dan tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Melansir dari Verywell Health, menjelaskan daftar makanan yang dimaksudkan bisa meningkatkan kadar trigliserida jika dikonsumsi secara berlebihan, diantaranya:


1. Gula

  1. Gula sederhana, seperti fruktosa, dapat meningkatkan kadar trigliserida.
  2. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan resistensi insulin.
  3. Resistensi insulin dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Makanan dan minuman manis yang dapat meningkatkan kadar trigliserida antara lain buah segar dan kalengan, permen, es krim, yoghurt berpemanis, jus, sereal, selai, jeli, milkshake, dan makanan dan minuman dengan sirup jagung. Namun, buah, jus, dan yoghurt juga mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

2. Lemak jenuh

  1. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar trigliserida.
  2. Lemak jenuh terdapat dalam gorengan, daging merah, kulit ayam, kuning telur, susu tinggi lemak, mentega, dan lemak babi.

Sumber lemak yang lebih sehat meliputi protein tanpa lemak seperti daging ayam tanpa kulit dan ikan, susu low-fat, putih telur, kacang-kacangan, dan minyak zaitun dan canola.

3. Lemak trans

  1. Lemak trans dapat meningkatkan kadar trigliserida.
  2. Lemak trans terdapat di beberapa makanan kemasan dan gorengan.
  3. Orang dengan trigliserida tinggi sebaiknya menghindari makanan yang mengandung lemak trans.

4. Makanan dari tepung

  1. Makanan yang diproduksi dari tepung putih dapat meningkatkan trigliserida.
  2. Makanan dari tepung putih juga sering diberi gula tambahan.

Makanan dari tepung yang perlu dibatasi konsumsinya antara lain roti putih, roti gandum, pasta, sereal manis, pizza, dan kue kering.

5. Alkohol

  1. Konsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida karena alkohol mengandung banyak gula.
  2. Orang dengan trigliserida tinggi sebaiknya menghindari konsumsi alkohol.

6. Makanan tinggi kalori

  1. Makanan tinggi kalori seperti nasi atau alpukat mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
  2. Namun, bila Anda memiliki kadar trigliserida tinggi, sebaiknya batasi makanan tinggi kalori.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya