Liputan6.com, Jakarta Persuasi adalah bentuk komunikasi yang digunakan sehari-hari. Konsep ini digunakan di banyak cabang ilmu seperti psikologi, komunikasi, marketing, bahasa, dan lainnya. Persuasi adalah strategi yang dapat digunakan untuk meyakinkan lawan bicara.
Komunikasi persuasi adalah komunikasi yang menekankan keterbukaan, kepercayaan, dan praktik-praktik manajemen yang demokratis. Persuasi adalah kunci untuk memengaruhi perilaku atau sikap seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, persuasi adalah alat yang digunakan untuk mengejar berbagai keuntungan.
Persuasi adalah kekuatan yang kuat dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat. Persuasi adalah ilmu yang bisa membantu berbagai aspek kehidupan. Berikut pengertian tentang persuasi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (7/12/2020).
Advertisement
Pengertian persuasi
Menurut Psychologytoday, Persuasi adalah konsep ynag mengacu pada pengaruh yang dimiliki orang terhadap satu sama lain untuk mengubah keyakinan, keputusan, atau tindakan seseorang melalui alasan atau permintaan.
Dalam buku The Dynamics of Persuasion oleh Richard M. Perloff, persuasi adalah sebuah proses simbolik di mana komunikator mencoba meyakinkan orang lain untuk mengubah sikap atau perilaku mereka mengenai suatu masalah melalui transmisi pesan dalam suasana pilihan bebas.
Prinsip persuasi adalah upaya menyampaikan informasi dan berinteraksi dalam kondisi di mana kedua belah pihak sama-sama memahami dan sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah pihak.
Persuasi melibatkan upaya yang disengaja untuk memengaruhi orang lain. Dalam persuasi, seseorang yang dipengaruhi tidak dipaksa, sebaliknya ia bebas memilih melalui persuasi diri.
Pesan persuasif ditransmisikan dengan berbagai cara, termasuk secara verbal dan nonverbal melalui televisi, radio, internet, atau komunikasi tatap muka. Persuasi juga bisa bersifat simbolis, menggunakan kata-kata, gambar, suara, dan lainnya.
Advertisement
Persuasi dalam bisnis
Dalam bisnis, persuasi adalah proses yang bertujuan untuk mengubah sikap atau perilaku seseorang (atau kelompok) terhadap suatu peristiwa, ide, objek, atau orang lain, dengan menggunakan kata-kata tertulis, lisan atau alat visual untuk menyampaikan informasi, perasaan, atau alasan, atau kombinasinya.
Persuasi juga dapat diartikan sebagai menggunakan sumber daya pribadi atau posisi seseorang untuk mengubah perilaku atau sikap orang.
Komunikasi persuasif
Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Banyak faktor menentukan keberhasilan/ ketidak berhasilan suatu pesan yang bertujuan persuasif. Empat faktor utama adalah:
- Sumber pesan/ komunikator yang mempunyai kredibilitas yang tinggi; contohnya seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang apa yang disampaikannya.
- Pesan itu sendiri (apakah masuk akal atau tidak)
- Pengaruh lingkungan
- Pengertian dan kesinambungan suatu pesan (apakah pesan tersebut diulang-ulang)
Advertisement
Teks persuasi
Teks persuasif adalah teks yang menyajikan sudut pandang dan membujuk pembaca untuk meyakininya. Pengertian teks persuasi ini layaknya menjadi pengacara yang memperdebatkan kasus di hadapan juri, namun dengan tulisan.
Paragraf atau teks Persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Ciri-ciri teks persuasif
Ciri-ciri teks persuasi, yaitu:
Berisi Data dan Fakta
Ciri-ciri teks persuasif yang pertama adalah berisi data dan fakta. Hal ini disebabkan karena tujuan utama dari teks persuasif sendiri adalah untuk memengaruhi pembaca. Jadi, data dan fakta tersebut sangat penting perannya sebagai alasan-alasan yang kuat dalam mendukung isi dari tulisan.
Argumen Harus Meyakinkan Pembaca
Salah satu tujuan dari teks persuasif adalah untuk meyakinkan pembaca. Teks ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis. Oleh karena itu, tulisan ini biasanya menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif (jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu).
Berisi Kata-Kata Bujukan
Pengertian teks persuasif sendiri adalah sebuah teks yang bersifat membujuk, tentunya isinya juga adalah kata-kata bujukan. Teks ini banyak menggunakan kata-kata bujukan dan kata kerja imperatif seperti ayo, mari, lakukanlah, penting, harus, sepantasnya, jadikanlah, hendaknya, waspadalah, dan lain-lain.
Selain itu, teks persuasif biasanya juga menggunakan kata-kata teknis atau istilah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
Menghindari Konflik
Teks persuasif juga memiliki ciri-ciri lainnya, yaitu menghindari konflik. Hal ini biasanya dilakukan untuk mempertahankan kepercayaan pembaca. Pendapat ataupun fakta digunakan dalam teks persuasif bertujuan untuk memengaruhi pembaca supaya mengikuti ajakan-ajakannya.
Advertisement
Struktur Teks Persuasif
Struktur teks persuasif memiliki tatanan dan urutan tertentu dalam penyusunannya. Setiap paragraph memiliki struktur tersendiri. Berikut struktur teks persuasif yang perlu kamu ketahui:
Pengenalan Isu
Struktur teks persuasif yang pertama adalah pengenalan isu. Pengenalan isu ini berupa pengantar atau awalan pada teks di paragraf pertama, yang mengenalkan isu atau permasalahan yang akan menjadi pembahasan teks persuasif.
Rangkaian Argumen
Setelah itu, di paragraph selanjutnya, kamu bisa menulis rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat mengenai isu yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta yang mendukung argumen tersebut.
Pernyataan Ajakan atau Bujukan
Pada paragraf selanjutnya, barulah kamu memasukkan berbagai kalimat ajakan atau bujukan terkait dengan topik yang dibahas. Paragraf ini berisi pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan ini dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks.
Penegasan Kembali Atas Pernyataan-Pernyataan Sebelumnya
Terakhir, kamu bisa mengeaskan kembali berbagai pernyata-pernyataan sebelumnya pada teks persuasif. Penegasan kembali ini bertujuan untuk memperkuat pernyataan dan argumen-argumen sebelumnya.
Menerapkan struktur teks persuasif ini ke dalam tulisanmu tentunya akan mempermudah kamu dalam mencapai tujuan. Dengan begitu, tujuan teks persuasif dalam membuat pembaca menerima sudut pandang tulisan dan menerapkannya dapat tercapai.