Liputan6.com, Jakarta Rabies adalah salah satu penyakit pada hewan yang dapat menular kepada manusia. Penyakit rabies jika sudah menular kepada manusia dapat menyebabkan kematian.
Penyakit rabies dapat menular dari hewan ke manusia melalui gigitan. Oleh karena itu, agar terhindar dari infeksi virus rabies, kita wajib mewaspadai hewan yang mengidap penyakit ini. Sebab hewan yang terinfeksi rabies memiliki ciri-ciri yang menjadi gejalanya.
Advertisement
Baca Juga
Virus rabies menginfeksi sistem saraf pusat mamalia, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit di otak dan kematian. Adapun hewan yang dapat terinfeksi virus rabies antara lain adalah kelelawar, rakun, sigung, dan rubah, anjing, kucing, dan bahkan kera.
Untuk lebih memahami apa itu penyakit rabies, gejala, serta penanganannya, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (11/5/2023).
Ciri-Ciri Hewan yang Terinfeksi Rabies
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rabies adalah salah satu jenis penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Rabies bahkan tergolong sebagai salah satu penyakit yang berbahaya karena dapat menyebabkan kematian.
Sebab, virus rabies akan menginfeksi sistem saraf pusat mamalia, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit di otak dan kematian. Beberapa hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dikatakan dapat menularkan rabies kepada manusia.
Oleh karena itu, kita wajib berhati-hati ketika berinteraksi dengan hewan yang memiliki indikasi terinfeksi rabies. Hewan yang yang terinfeksi rabies biasanya menunjukkan ciri-ciri rabies antara lain sebagai berikut:
- Ciri-ciri rabies pada hewan dapat dikenali dari tingkah lakunya. Tingkah laku hewan yang terinfeksi rabies cenderung agresif dan sulit dikendalikan. Hal ini disebabkan oleh stres, kecemasan, dan ketakutan yang dialami oleh hewan yang terinfeksi rabies.
- Ciri-ciri rabies pada hewan juga dapat dikenali dari sifatnya yang agresif meski tidak ada reaksi dari sekitarnya. Hewan yang terinfeksi rabies biasanya akan menyerang, menggerogoti, berlari, dan menggigit secara langsung tanpa ada provokasi atau alasan.
- Ciri-ciri rabies pada hewan berikutnya adalah adanya perubahan suara. Hewan yang terinfeksi virus rabies biasanya akan mengalami perubahan suara, terutama ketika menggonggong, menggeram, atau terkadang tidak dapat mengeluarkan suara apapun.
- Ciri-ciri rabies pada hewan juga dapat dikenali dari air liur atau busa yang keluar dari mulut.
- Ciri-ciri rabies pada hewan juga dapat dikenali dari kebiasaan hewan yang menjadi lebih suka bersembunyi di tempat gelap dan dingin karena takut cahaya, air, dan suara.
- Hewan yang terinfeksi rabies juga terlihat begitu lemah, kejang, dan kehilangan nafsu makan.
- Ciri-ciri rabies pada hewan juga dapat dikenali dari kebiasaan makan hewan yang terinfeksi. Biasanya, hewan yang terinfeksi rabies akan memiliki kebiasaan makan yang tidak biasa, misalnya seperti makan paku, tongkat, dan kotoran.
- Pada anjing, ciri-ciri rabies dapat dikenali dari ekornya yang mengarah ke bawah di antara dua kaki.
Hewan yang terinfeksi rabies mungkin tampak sakit, gila, atau menjadi lebih ganas. Namun, hewan yang terinfeksi rabies juga bisa terlihat terlalu ramah, jinak, atau bingung. Bahkan, terkadang hewan yang terinfeksi rabies terlihat seperti hewan normal. Awalnya, hewan yang terinfeksi mungkin menunjukkan perubahan perilaku yang ekstrem seperti kecemasan, rasa tidak aman, atau ketakutan.
Advertisement
Cara Mencegah Rabies pada Hewan Peliharaan
Mengingat betapa bahayanya penyakit rabies, tentu penting bagi kita untuk mencegah penularan rabies pada hewan, termasuk hewan peliharaan yang kita miliki. Setidaknya ada sejumlah cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit rabies pada hewan peliharaan.
Pertama, bawa hewan peliharaan ke dokter hewan secara teratur dan perbarui vaksinasi rabies untuk semua jenis kucing, musang, dan anjing.
Kedua, pertahankan kendali atas hewan peliharaan Anda dengan memelihara kucing dan anjing di dalam ruangan dan memelihara anjing di bawah pengawasan langsung.
Ketiga, sterilkan hewan peliharaan Anda untuk membantu mengurangi jumlah hewan peliharaan yang tidak diinginkan yang mungkin tidak dirawat dengan baik atau divaksinasi secara teratur.
Terakhir, petugas yang berwenang untuk menyingkirkan semua hewan liar dari lingkungan Anda karena hewan ini mungkin tidak divaksinasi, dan ada kemungkinan terinfeksi rabies.
Langkah pencegahan sangat penting untuk dilakukan untuk menghindarkan hewan peliharaan Anda dari penyakit rabies. Sebab, tidak ada pengobatan begitu tanda-tanda klinis rabies muncul. Infeksi rabies pada hewan hanya dapat dipastikan setelah kematian, melalui pemeriksaan mikroskopis pada otak hewan tersebut.
Bagaimana jika tergigit hewan rabies?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rabies adalah salah satu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Apabila manusia tertular penyakit ini, ada risiko kematian yang bisa terjadi. Lalu bagaimana jika kita baru saja kontak dengan hewan yang terindikasi rabies?
Jika Anda merasa baru saja kontak dengan hewan yang terindikasi rabies, entah itu digigit atau dicakar, lakukan langkah-langkah berikut:
- Jangan panik, tapi jangan abaikan gigitannya. Cuci luka secara menyeluruh dan kuat dengan sabun dan banyak air selama 15 menit, kemudian obati dengan disinfektan seperti etanol atau yodium.
- Segera hubungi dokter dan jelaskan bagaimana Anda digigit. Ikuti saran dokter. Jika perlu, dokter Anda akan memberi Anda perawatan pasca paparan yang direkomendasikan.
- Jika memungkinkan, kurung atau tangkap hewan tersebut jika dapat dilakukan dengan aman. Setelah ditangkap, jangan mencoba mengambil hewan tersebut. Hubungi otoritas kontrol hewan setempat untuk mengambilnya. Jika hewan tersebut tidak dapat ditangkap, coba hafalkan penampilannya (ukuran, warna, dll.) dan kemana perginya setelah menggigit Anda.
- Laporkan gigitan tersebut ke dinas kesehatan setempat. Perawatan yang cepat dan tepat setelah digigit dan sebelum penyakit berkembang dapat menghentikan infeksi dan mencegah penyakit.
Advertisement