Liputan6.com, Jakarta Jenis ular tanah merupakan ular yang kerap ditemui di lingkungan sekitar. Bagi sebagian besar orang, ular merupakan hewan yang terbilang menakutkan untuk ditemui. Gigitan dan bisa beracun menjadi teror di rumah atau lingkungan sekitar.
Salah satu jenis ular yang kerap ditemui di lingkungan sekitar dan berpotensi memasuki rumah adalah jenis ular tanah. Jenis ular tanah merupakan ular endemik di kawasan Asia Tenggara. Ular ini mudah ditemukan di pulau Jawa, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah bagian barat, dan Karimunjawa.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Jenis ular tanah merupakan ular berbisa yang perlu diwaspadai. Gigitan ular ini bisa mengakibatkan disfungsi organ hingga kematian. Laporan kasus gigitan ular tanah banyak terdengar di Indonesia maupun kawasan endemik lainnya, mulai dari infeksi ringan, berat hingga fatal.
Mengenali jenis ular tanah dengan baik bisa membantu Anda jika suatu saat ular ini masuk ke rumah atau tak sengaja menemuinya. Berikut ciri jenis ular tanah yang perlu diwaspadai, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (3/9/2019).
Mengenal Jenis Ular Tanah
Sesuai dengan namanya, ular ini kerap ditemukan di tanah dan bahkan penampilannya bisa mengecoh siapa pun yang melihatnya. Ular tanah paling sering ditemukan di hutan dataran rendah, lereng bukit dan daerah budidaya. Jenis ular tanah ini kerap ditemukan di habitat tumbuh sekunder kering, di perkebunan karet dan dekat sawah.
Ular tanah merupakan hewan terestrial dan nokturnal. Meski begitu, ular ini juga aktif di siang hari pada kondisi tertentu. Ular ini sering ditemukan persimpangan jalan atau kebun di malam hari. Ia cenderung paling aktif pada saat kelembaban tinggi dan tetap tidak bergerak untuk menghindari deteksi.
Ular tanah bukanlah ular agresif tetapi akan menyerang dengan mudah jika terganggu. Makanan utama ular ini adlaah tikus, kadal dan katak dan kadang-kadang burung. Ular yang lebih kecil bisa memakan serangga, cicak dan kadal kecil.
Advertisement
Ciri-ciri Ular Tanah
Ukuran
Ular tanah memilik ukuran tak terlalu besar, cenderung gemuk, pipih dan agak pendek dengan ekor yang sangat pendek dan sempit berbeda dari tubuh. Panjang rata-rata ular ini sekitar 76 cm. Ular betina cenderung lebih panjang dari yang jantan.
Ular tanah bisa tumbuh hingga maksimal sekitar 1,10 meter. Ular ini memipihkan badannya disaat merasa terancam, membentuk leher seperti huruf "S" dan siap menyerang.
Warna
Ular tanah memiliki punggung berwarna cokelat agak kemerahan atau kemerah-jambuan. Sepanjang bagian tengah punggung dihiasi oleh 25–30 pasang corak segitiga besar cokelat gelap, berseling dengan warna terang kekuningan atau keputihan. Puncak segitiga tersebut bertemu atau berseling di garis vertebral.
Sisi samping tubuhnya berwarna lebih pucat atau lebih buram, dengan bercak-bercak cokelat gelap besar terletak beraturan hingga ke dekat anus. Sisi bawah tubuh putih kemerah jambuan, bebercak cokelat gelap dan terang. Keseluruhan warna ini memberi kesan penyamaran yang kuat saat ular berada di semak atau lingkungan kering.
Kepala
Kepala ular tanah besar, lebar, pipih, berbentuk segitiga dengan moncong yang runcing dan agak terbalik dan sangat berbeda dari lehernya. Warnanya cokelat gelap, dengan sepasang pita keputihan di atas mata dan pola keputihan serupa anak panah di tengkuk.
Sisi kepala cokelat gelap dan bibir berwarna putih abu-abu semi merah muda, batas kedua warna tesebut berbiku-biku serupa renda. Kulit dinding mulutnya putih kebiruan. Mata berukuran sedang dengan pupil elips vertikal.
Sisik
Sisik punggung halus dengan lubang apikal. Skala punggung dihitung 23 (19 - 25) - 21 (19) - 17 (15 hingga 19). Tak sebagaimana lazimnya bandotan berdekik, sisi atas kepala ular tanah tertutupi oleh perisai-perisai yang simetris. Ciri ini bersifat khas dan tak ada duanya di antara kelompok bandotan berdekik Asia.
Gigitan dan Bisa Ular Tanah
Gigitan ular ini sangat menyakitkan, menimbulkan pembengkakan, dan kadang-kadang terjadi kematian jaringan. Meskipun gigitan fatal jarang terjadi, namun banyak korbannya yang kemudian mengalami kerusakan atau disfungsi anggota badan, atau bahkan harus diamputasi, karena ketiadaan serum anti-bisa atau keterlambatan pengobatan.
Di sisi lain, bisa ular tanah mengandung bahan anti-koagulan yang dapat mencegah pembekuan darah. Racun dari spesies ini digunakan untuk mengisolasi enzim seperti trombin yang disebut ancrod.
Enzim ini digunakan secara klinis untuk memecah dan melarutkan trombi (gumpalan darah) pada pasien dan menurunkan viskositas darah untuk membantu mencegah serangan jantung dan stroke.
Advertisement
Jenis Ular Lain yang Kerap Masuk Lingkungan Rumah
Ular welang
Welang salah satu jenis ular yang sering masuk ke rumah. Jenis racun bisa yang dimiliki oleh ular welang adalah neurotoxin. Bisa racun ini akan mendatangkan efek ngantuk bagi korban yang terkena gigitannya.
Ular welang mempunyai kulit bergaris-garis kuning dan hitam dan umumnya panjang 2 sampai 3 meter. Makanan ular ini adalah katak, namun dia juga terkenal sebagai ular yang mau memangsa spesiesnya sendiri.
Ular weling
Selanjutnya ular yang sering ditemukan masuk ke rumah adalah ular weling. Ular ini sama dengan welang yaitu mempunyai bisa jenis neurotoxin.
Makanan dan bentuk tubuhnya juga tak jauh beda. Ular ini cenderung tidak agresif namun tetap saja mesti berhati-hati jika bertemu dengan weling.
Â