Muraqabah adalah Merasakan Kehadiran Allah, Simak 20 Contohnya

Muraqabah adalah keadaan merasakan kehadiran Allah dalam segala kondisi.

oleh Laudia Tysara diperbarui 14 Mei 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2023, 15:00 WIB
Sejumlah narapidana Lapas Perempuan Pekanbaru membaca Al-Qur'an untuk mengisi kegiatan Ramadan.
Sejumlah narapidana Lapas Perempuan Pekanbaru membaca Al-Qur'an untuk mengisi kegiatan Ramadan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta - Muraqabah adalah keadaan merasakan kehadiran Allah dalam segala kondisi. Ini berarti seseorang selalu menyadari bahwa Allah selalu hadir dalam hidupnya, baik dalam keadaan senang maupun susah. Makna muraqabah adalah dapat memperkuat ikatan dengan Allah dan selalu mengingat keberadaan-Nya.

Melalui muraqabah, seseorang berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Allah. Seseorang akan memperkuat keyakinannya bahwa Allah selalu ada dan selalu mengawasi segala tindakannya.

Muraqabah adalah upaya yang dapat membantu seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. Senantiasa selalu merasakan kehadiran Allah, seseorang dapat mengambil langkah-langkah yang benar dalam hidupnya dan dapat menghindari hal-hal yang dapat merusak dirinya sendiri maupun orang lain.

Dalam hal ini, arti muraqabah adalah cara yang baik untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan mendekatkan diri pada Allah. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang muraqabah dan contohnya, Minggu (14/5/2023).


Merasakan Kehadiran Allah

Muslim Afghanistan Berburu Berkah Lailatul Qadar
Umat muslim Afghanistan membaca Alquran di sebuah masjid di Kabul, Rabu (6/6). Jamaah beriktikaf memperbanyak membaca Al-Quran, berzikir, doa dan istigfar pada sepuluh malam terakhir Ramadan menanti datangnya malam Lailatul Qadar. (AP/Rahmat Gul)

Muraqabah merupakan praktik spiritual dalam Islam yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seseorang akan kehadiran Allah SWT dalam segala aspek kehidupan. Praktik muraqabah dapat dilakukan dengan cara meditasi, dzikir, atau refleksi diri.

Dalam muraqabah, seseorang berusaha untuk selalu mengingat Allah dan mengawasi dirinya sendiri agar selalu berperilaku sesuai dengan ajaran agama.

“Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.” (QS. Asy-Syu'ara ayat 218-219)

Muraqabah adalah keadaan merasakan kehadiran Allah di dalam segala kondisi. Dalam buku berjudul Pengantar Ilmu Tasawuf (2015) oleh Badrudin, dijelaskan bahwa  secara bahasa muraqabah adalah kegiatan saling mengawasi.

Dalam penelitian berjudul Muraqabah Menurut Konsepsi Al-Ghazali dan Implikasinya Terhadap Kesehatan Mental (2006) oleh Khusnul Khotimah, bahwa Al-Ghazali memaknai muraqabah adalah kondisi hati (Al-Qalb), di mana kondisi (keadaan) hati tersebut membuahkan segala amal perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah.

Sementara itu, secara terminologi muraqabah adalah menjaga kesadaran akan adanya pengawasan dari Allah dalam segala kondisi sehingga segala tindakan didasarkan atas hukum yang ditetapkan oleh Allah.

“Bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan di langit.” (QS. Ali Imran ayat 5)

Masih mengutip dari sumber penelitian yang sama, dijelaskan bahwa suatu keadaan muraqabah adalah dapat dicapai apabila seorang muslim mampu melakukan penghitungan terhadap segala kekhilafan diri sendiri di masa lalu dan bersegera untuk memperbaikinya demi kebaikan dan kebahagiaan dunia akhirat.

Dalam buku berjudul Membangun Moral Bangsa melalui Ahlak Tasawuf (2013) oleh M. Iqbal Irham, muraqabah adalah terdiri dari tiga jenis perhatian, yaitu hati, ruh, dan rahasia. Muraqabah pada hati berarti meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah dan memberikan peringatan kepada hati agar selalu merasakan kehadiran-Nya.

Sementara itu, muraqabah pada ruh bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah dalam diri seseorang dan memberikan peringatan agar selalu merasakan kehadiran-Nya.

Muraqabah pada rahasia bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memberikan peringatan terhadap rahasia dalam amal ibadah dan adab. Dalam praktiknya, muraqabah pada rahasia, seseorang harus selalu berhati-hati dalam menjalankan amal ibadah agar tidak merusak kualitas ibadahnya.

Dalam Islam, muraqabah adalah salah satu cara mendekatkan diri pada Allah dan meningkatkan kualitas ibadah seseorang. Sebagai konsep yang erat kaitannya dengan taqwa, muraqabah adalah juga dianggap sebagai salah satu kunci mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.


Contoh Muraqabah

Itikaf 10 Malam Terakhir Ramadhan di Masjid Pakistan
Umat Muslim membaca al-Quran saat melakukan ibadah itikaf di sebuah masjid, di Lahore, Pakistan, Jumat (22/4/2022). Itikaf adalah adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. (AP Photo/K.M. Chaudary)

Muraqabah adalah bisa dicapai jika seseorang bisa melakukan penghitungan terhadap segala kekhilafan diri sendiri di masa lalu dan bersegera untuk memperbaikinya demi kebaikan dan kebahagiaan dunia akhirat. Selain berdzikir, ini contoh muraqabah yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

  1. Membaca Al-Qur’an dan menghafal ayat-ayat yang bermanfaat untuk kehidupan.
  2. Shalat dengan khusyuk dan memperpanjang sujud untuk merasakan kehadiran Allah.
  3. Berdzikir dan memuji Allah dengan mengucapkan kalimat-kalimat tertentu.
  4. Mengikuti pengajian agama dan belajar untuk memperdalam pengetahuan tentang Islam.
  5. Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah.
  6. Berpuasa dan menahan diri dari makan dan minum sebagai pengingat kebesaran Allah.
  7. Mengunjungi masjid dan berinteraksi dengan jamaah lain untuk memperkuat jalinan silaturahmi.
  8. Berinfak dan memberikan sedekah sebagai bentuk pengabdian kepada Allah.
  9. Beribadah di malam hari untuk meningkatkan keintiman dengan Allah.
  10. Berdoa dengan khusyuk dan memohon kepada Allah untuk memberikan bimbingan dan kekuatan.
  11. Menghindari perbuatan yang dilarang oleh agama sebagai bentuk taqwa kepada Allah.
  12. Menjaga diri dari godaan syahwat dan menjaga kemurnian jiwa.
  13. Melakukan introspeksi diri dan memperbaiki kekurangan dalam diri sendiri.
  14. Memperkuat persaudaraan dengan sesama muslim dan berusaha untuk membantu mereka yang membutuhkan.
  15. Meninggalkan maksiat dan perbuatan yang merusak diri sendiri dan orang lain.
  16. Membaca kitab-kitab agama untuk memperdalam pemahaman tentang Islam.
  17. Menjaga kebersihan lingkungan dan membantu membersihkan lingkungan sekitar.
  18. Menjaga keselamatan diri dan orang lain dengan tidak melakukan hal-hal yang membahayakan.
  19. Memperbaiki hubungan dengan keluarga dan kerabat untuk memperkuat ikatan kekeluargaan.
  20. Menjaga waktu dengan baik dan mengoptimalkan waktu untuk beribadah dan memperoleh ilmu agama.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya