10 Penyebab BAB Berdarah, Bisa Jadi Tanda Kanker Usus

Simak berbagai penyebab BAB berdarah dan cara mengatasinya.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 16 Mei 2023, 04:40 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 04:40 WIB
Mengejan Terlalu Kuat Akibat Sembelit
Ilustrasi Mengejan dan Sembelit Saat Buang Air Besar Credit: pexels.com/Drio

Liputan6.com, Jakarta Mungkin beberapa dari Anda pernah mengalami BAB (buang air besar) berdarah. Jangan anggap enteng gejala tersebut. Sebab penyebab BAB berdarah bisa saja bukan karena wasir atau ambeien saja, namun bisa menjadi tanda gejala lainnya.

Memang, timbulnya BAB berdarah bisa menjadi tanda wasir atau ambeien. Tapi bisa saja penyebab BAB berdarah karena adanya penyakit kanker usus yang bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Agar bisa ditangani dengan tepat dan cepat, maka perlu memahami apa saja penyebab BAB berdarah tersebut. Ada beberapa penyakit berbahaya yang bisa juga menjadi penyebab BAB berdarah. Berikut penyebab BAB berdarah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/10/2020).

Penyebab BAB Berdarah

Wasir Diwaspadai atau Didiamkan?
Wasir Diwaspadai atau Didiamkan?

1. Wasir

Wasir dapat timbul ketika ada pembengkakan ataupun peradangan akibat pelebaran pembuluh darah vena yang terdapat pada anus. Walaupun penyebab BAB berdarah ini tidak berbahaya, namun rasa nyeri yang timbul saat wasir bisa mengganggu kenyamanan saat aktivitas.

Apabila dirasa terkena wasir, maka ada baiknya untuk mengubah pola makan dengan mengonsumsi makanan kaya akan serat. Serat pada makanan tersebut akan membantu melunakkan feses.

Meski umum dikarenakan konsumsi makanan yang tidak tepat, bisa saja wasir dsebabkan keturunan genetik, atau bisa juga disebabkan terlalu sering dan kuat ketika mengedan saat buang air besar.

 

2. Anal Fissure

Penyebab BAB berdarah ini karena robekan yang terjadi di area kulit sekitar anus. Hal tersebut tentu sangat menyakitkan, karena kulit menjadi sangat sensitif. Meski bisa menimbulkan pendarahan, namun bisa cepat terhenti dan sembuh dengan sendirinya hanya dalam waktu beberapa minggu.

Penyebab BAB Berdarah

Keluar Darah Saat Buang Air Besar
Keluar Darah Saat Buang Air Besar

3. Inflammatory Bowel Disease

Inflammatory bowel disease (IBD) merupakan penyakit autoimun yang bisa menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan. Jenis IBD yang paling sering timbul adalah penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

Gejala IBD bisa menjadi penyebab BAB berdarah, namun untungnya masih bisa diatasi dengan penggunaan steroid atau obat yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Akan tetapi, jika sudah cukup parah, penderita IBD disarankan untuk menjalani operasi.

 

4. Kolitis

Selain itu, penyebab BAB berdarah bisa disebabkan colitis. Kolitis sendiri adalah peradangan yang terdapat pada usus. Timbulnya peradangan ini karena infeksi serta pola makan yang tidak teratur.

Penyebab BAB Berdarah

Fungsi Usus Halus dalam Pencernaan
Fungsi Usus Halus dalam Pencernaan sumber: Pixabay

5. Ulkus Lambung

Ulkus Lambung atau Tukak Lambung juga bisa menjadi penyebab BAB berdarah. Hal tersebut karena ada luka yang terjadi pada lapisan dalam lambung atau duo denum (ujung atas usus kecil). Para penderita penyakit ini biasanya mengalami keluhan berupa nyeri pada ulu hati setelah makan, mual serta perdarahan saat buang air besar.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang dapat menderita ulkus lambung, antara lain:

- Peningkatan asam lambung.

- Stres.

- Faktor genetik.

- Bakteri helicobacter pylori.

 

6. Polip Usus

Polip terjadi saat ada pertumbuhan jaringan dari dinding usus yang menonjol ke dalam lumen usus. Walau penderita polip usus tidak memiliki gejala serius, namun pasien dengan polip usus bisa mengalami keluhan BAB berdarah. Walaupun tidak memiliki gejala serius, keluarnya darah terus enerus bisa mengancam nyawa penderitanya.

Penyebab BAB Berdarah

Menelan Narkoba, Pria Ini Rela Tidak Buang Air Besar Selama 34 Hari
Diduga menelan narkoba, pria ini rela menahan hasrat buang ari besar agar tidak terbukti bersalah.

7. Angiodisplasia

Angiodisplasia merupakan kelainan pembuluh darah di saluran cerna. Kondisi tersebut biasanya erat hubungannya dengan penyakit ginjal dan penyakit Von Willebrand.

Untuk mengobati angiodisplasia bisa dengan terapi hormon, transfusi darah rutin, serta pemberian suplemen zat besi. Tapi pada beberapa kasus, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya.

 

8. Penyakit Divertikular

Penyakit ini terbagi dua jenis, yaitu divertikulosis dan divertikulitis. Keduanya dapat menjadi penyebab BAB berdarah.

Kondisi divertikulosis yaitu kondisi terbentuknya kantung-kantung pada bagian usus besar karena dinding usus besar dalam kondisi lemah lemah. Apabila kantung-kantung tersebut mengalami infeksi, maka disebut divertikulitis.

Biasanya dalam pengobatannya, para penderita divertikulitis akan diberi antibiotik dan dirawat di rumah sakit.

Penyebab BAB Berdarah

Waspadai Gorengan Sebagai Faktor Risiko Kanker Usus Besar
Hingga saat ini, penyebab kanker usus belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai.

9. Kolitis iskemik

Salah satu penyebab BAB berdarah ini bisa terjadi ketika aliran darah ke usus besar mengalami penurunan atau tersumbat. Biasanya penyakit ini diderita oleh lansia.

Kolitis iskemik juga dapat menimbulkan diare, BAB sulit ditahan, sakit perut, hingga muntah.  Namun beruntung, penyakit ini tergolong cepat sembuh dan bisa membaik dengan sendirinya.

 

10. Kanker Usus

Kemudian, penyebab BAB berdarah yang terakhir bisa jadi tanda kanker usus. Kanker usus bisa disebabkan kurangnya konsumsi sayur dan terlalu banyak konsumsi daging merah. Kanker usus juga bisa disebabkan kebiasaan merokok.

Cara Mengatasi BAB Berdarah

ilustrasi dokter
ilustrasi dokter (Foto: Pexels.com/Raw Pixel)

Lalu, bagaiman cara mengatasi penyebab BAB berdarah? Umumnya, tindakan medis dilakukan dengan injeksi bahan kimia pada titik pendarahan. Tapi ada baiknya mengobati penyebab pendarahan langsung dari sumbernya. Berikut beberapa cara mengatasi BAB berdarah yang perlu diketahui:

- Banyak konsumsi makanan berserat tinggi.

- Penuhi kebutuhan air mineral harian.

- Jangan mengedan terlalu keras ketika buang air besar.

- Jangan duduk di toilet terlalu lama.

- Hindari kebiasaan merokok.

- Hindari konsumsi minuman beralkohol.

Namun, jika BAB masih sering berdarah, ada baiknya untuk konsultasikan ke dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya