Anoreksia adalah Penyakit Berbahaya, Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Anoreksia adalah gangguan makan yang ditandai dengan ketakutan terhadap kenaikan berat badan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 16 Mei 2023, 14:10 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 14:10 WIB
Penyakit Anoreksia Nervosa,
Penyakit Anoreksia Nervosa (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Anoreksia adalah gangguan makan yang ditandai dengan ketakutan terhadap kenaikan berat badan. Hal ini juga ditandai dengan gangguan persepsi pada bentuk tubuh. Penderita anoreksia terobsesi untuk memiliki tubuh kurus. 

Anoreksia atau dalam bahasa medis disebut anoreksia nervosa ditandai dengan penderitanya melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal menurut mereka. Bahkan saat badan penderita anoreksia ini sebenarnya sudah sangat kurus, mereka tetap berusaha untuk menguruskan badannya lagi dengan berbagai cara.

Anoreksia adalah penyakit berbahaya yang lebih umum menyerang wanita dibanding pria. Penyakit ini wajib diwaspadai, karena anoreksia dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang cukup serius bila tidak ditangani, bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (28/1/2022) tentang anoreksia

Anoreksia adalah

Anoreksia adalah
Anoreksia adalah

Anoreksia adalah gangguan makan yang ditandai dengan ketakutan yang teramat sangat terhadap kenaikan berat badan, dan gangguan persepsi pada bentuk tubuh. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anoreksia adalah kehilangan selera makan. Sementara itu, anoreksia nervosa yaitu gangguan makan, ditandai dengan rasa takut yang ekstrem menjadi kelebihan berat badan, mengarah pada diet yang berlebihan.

Anoreksia adalah penyakit yang ditandati dengan penderitanya terobsesi untuk memiliki tubuh kurus, dan melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal menurut mereka. Walaupun badan penderita anoreksia ini sebenarnya sudah sangat kurus, mereka tetap berusaha untuk menguruskan badannya lagi dengan berbagai cara seperti, melakukan diet ketat, melakukan kegiatan fisik secara berlebihan, mengonsumsi obat pencuci perut, hingga selalu memuntahkan makanannya yang telah dimakan dengan disengaja.

Anoreksia adalah gangguan makan yang lebih umum menyerang wanita dibanding pria. Sering kali kondisi ini mulai timbul saat masa praremaja, selama masa remaja, maupun masa awal dewasa. Pola makan menyimpang ini dapat menyebabkan rendahnya berat badan yang sangat ekstrem dan dapat mengancam kehidupan apabila tidak ditangani dengan segera.

Anoreksia adalah penyakit yang harus diwaspadai, terutama bagi para wanita. Hal ini karena anoreksia adalah penyakit yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang cukup serius bila tidak ditangani, bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Gejala Anoreksia

Gejala Anoreksia
Gejala Anoreksia Credit: pexels.com/Ron

Gejala anoreksia nervosa tidak hanya terlihat pada kondisi fisik saja, namun juga tampak pada kondisi psikologis dan perilaku penderitanya. Beberapa gejala anoreksia adalah sebagai berikut:

- Mencuci perut untuk mengontrol berat badan. Kecenderungan purging atau pembersihan perut adalah karakteristik umum dari anoreksia. Perilaku pembersihan ini seperti muntah yang diinduksi sendiri dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti pencahar atau diuretik secara berlebihan. Penderita anoreksia tipe binge eating/purging kerap melakukan ini. Aktivitas pembersihan bisa menyebabkan banyak komplikasi kesehatan yang serius.

- Obsesi dengan pemantauan makanan, kalori, dan diet. Gejala anoreksia adalah kekhawatiran konstan terhadap asupan makanan. Orang dengan anoreksia mungkin mencatat setiap makanan yang mereka konsumsi, termasuk air. Terkadang, mereka bahkan menghafal kandungan kalori dari makanan. Ini disebabkan oleh kekhawatiran akan kenaikan berat badan. Mereka yang menderita anoreksia dapat menurunkan asupan kalori secara dramatis dan melakukan diet ekstrem.

- Perubahan mood dan emosi. Orang yang didiagnosis dengan anoreksia sering memiliki gejala kondisi lain juga, termasuk depresi, kegelisahan, hiperaktif, perfeksionisme, dan impulsif. Kontrol diri yang ekstrem juga sering terjadi pada anoreksia. Karakteristik ini dimanifestasikan dengan membatasi asupan makanan untuk mencapai penurunan berat badan. Seseorang dengan anoreksia juga bisa menjadi sangat sensitif terhadap kritik, kegagalan dan kesalahan. Ini bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang mengatur suasana hati, nafsu makan, motivasi dan perilaku.

- Merasa memiliki citra tubuh negatif. Anoreksia ditandai dengan memiliki citra tubuh negatif dan perasaan negatif terhadap fisiknya. Bentuk dan daya tarik tubuh adalah masalah kritis bagi penderita anoreksia. Konsep citra tubuh melibatkan persepsi dan perasaan mereka tentang tubuh mereka. Penderita anoreksia cenderung merasa dirinya tidak punya berat badan ideal. Contoh perilaku ini termasuk melihat diri di cermin, memeriksa ukuran tubuh dan mencubit lemak pada bagian-bagian tertentu dari tubuh.

- Olahraga berlebihan. Penderita anoreksia bisa berolahraga berlebihan untuk menurunkan berat badan. Beberapa orang dengan anoreksia juga mengalami perasaan bersalah yang hebat ketika olahraga tidak terlaksana. Berjalan, berdiri, dan lebih sering gelisah adalah jenis aktivitas fisik lain yang biasa terlihat pada anoreksia. Olahraga berlebihan sering hadir dalam kombinasi dengan tingkat kecemasan, depresi, dan kepribadian serta perilaku obsesif yang tinggi.

- Penolakan Makan. Pola makan yang tidak teratur dan tingkat nafsu makan rendah adalah tanda-tanda penting dari anoreksia. Jenis anoreksia restriktif ditandai dengan penolakan terus-menerus akan rasa lapar dan penolakan untuk makan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Orang dengan anoreksia dapat merasakan penurunan berat badan lebih memuaskan daripada makan. Ini dapat membuat mereka ingin terus membatasi asupan makanan.

- Melakukan ritual makan. Perilaku obsesif tentang makanan dan berat badan sering memicu kebiasaan makan berorientasi kontrol. Orang dengan anoreksia akan melakukan kebiasaan makan yang sama setiap harinya atau bersifat kumpulsif. Ritual semacam ini bisa meredakan kecemasan, menghadirkan kenyamanan, dan menghasilkan rasa kontrol. Beberapa ritual makanan yang paling umum terlihat pada anoreksia termasuk makan dalam urutan tertentu, makan perlahan dan mengunyah berlebih, pengaturan makanan di atas piring, makan di waktu yang sama setiap hari, memotong makanan menjadi potongan kecil, menghitung porsi dan kalori, dan membatasi menu tertentu.

- Penurunan berat badan yang ekstrem. Tanda utama anoreksia adalah penurunan berat badan yang berlebihan. Tingkat keparahan anoreksia tergantung pada sejauh mana seseorang menekan berat badannya. Penurunan berat badan ini adalah hasil dari kombinasi masalah tubuh, olahraga berlebihan, pembatasan makanan, dan penggunaan obat pengontrol berat badan. Namun, perubahan berat badan pada seseorang bisa sulit untuk diketahui dan mungkin tidak cukup untuk mendiagnosis anoreksia. Karena itu, semua tanda dan gejala lain perlu dipertimbangkan untuk membuat penentuan yang akurat.

Penyebab Anoreksia

Gangguan Tiroid dan Tubuh Terlalu Kurus atau Anoreksia
Ilustrasi Anoreksia Credit: pexels.com/Shvets

Penyebab penyakit anoreksia nervosa yang paling utama sampai saat ini masih belum diketahui. Namun, penyebab penyakit anoreksia nervosa dikaitkan dengan beberapa faktor, seperti faktor lingkungan, psikologis, dan biologis.

Faktor Risiko Anoreksia

Faktor risiko penyebab anoreksia adalah sebagai berikut:

- Jenis Kelamin, sebanyak 85-95% penderita anoreksia berjenis kelamin wanita.

- Usia, lebih sering terjadi pada remaja dan jarang dialami oleh mereka yang di atas usia 40 tahun.

- Lingkungan keluarga yang tidak harmonis seperti komunikasi yang kurang baik, sering bertengkar, dan sulit mengatasi konflik rumah tangga.

- Pernah mengalami peristiwa yang menyebabkan trauma, seperti diperkosa atau mengalami perundungan (bullying) terkait berat badan atau bentuk tubuh.

- Masalah psikologis, seperti sulit mengungkapkan perasaan, tidak menyukai bentuk tubuh sendiri, rendah diri, menerapkan standar tinggi pada bentuk tubuh (perfeksionis), serta mudah merasa cemas, kesepian, depresi, dan marah.

- Anggapan dan tekanan di masyarakat bahwa bentuk tubuh yang langsing adalah sempurna.

- Terlahir prematur, memiliki berat lahir rendah, atau terlahir kembar.

- Ketidakseimbangan kimia otak yang mengatur rasa lapar.

- Riwayat anoreksia dalam keluarga.

- Terlalu banyak diet.

Pengobatan Anoreksia

Pengobatan Anoreksia
Ilustrasi Pengobatan Anoreksia Credit: pexels.com/Rodane

Pengobatan anoreksia nervosa dilakukan dengan menangani masalah fisik dan mental pasien. Tujuan pengobatan anoreksia adalah untuk mencegah komplikasi, menangani gejala yang dialami, mengembalikan pola makan dan berat badan normal, serta memperkuat fisik dan mental pasien.

Metode penanganan medis dan psikoterapi bisa dilakukan. Selain itu, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan, seperti antidepresan untuk membantu menangani gangguan mental pada pasien, atau pemberian suplemen untuk membantu penguatan tulang. 

Pengobatan di Rumah

Ada beberapa bentuk perubahan gaya hidup atau upaya pengobatan di rumah yang dapat membantu mengatasi anoreksia nervosa. Berikut merupakan bentuk-bentuk dari gaya hidup sehat dan pengobatan di rumah yang dapat membantu kamu menghadapi anoreksia nervosa:

- Kurangi stress

- Akui bahwa dirimu mengidap anoreksia

- Makanlah makanan yang diresepkan oleh dokter atau ahli gizi

- Ikuti sesi konseling

- Konsumsi obat-obatan seperti yang diinstruksikan

- Belilah pakaian yang pas untuk postur tubuh, bukan pakaian yang mengharuskan kamu menurunkan berat badan terlebih dahulu untuk memakainya

- Cintai dirimu apa adanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya