Akulturasi adalah Percampuran Kebudayaan yang Saling Memengaruhi, Pahami Dampaknya

Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi.

oleh Husnul Abdi diperbarui 16 Mei 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 15:00 WIB
Kampung Arab Melayu Jambi
Rumah tradisional di Kampung Arab Melayu Jambi menjadi gambaran akulturasi budaya Tionghoa, Arab dan Melayu Jambi. (Liputan6.com/B Santoso)

Liputan6.com, Jakarta Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi. Hal ini merupakan salah satu bagian interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Aktivitas kontak sosial antarbudaya berdampak pada munculnya proses akulturasi. 

Interaksi sosial dalam masyarakat yang berbeda-beda suku, agama, ras, dan golongannya memicu terjadinya akulturasi. Akulturasi adalah proses sosial yang timbul saat suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.

Kebudayaan asing ini lambat laun diterima dan diolah tanpa menghilangkan unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Singkatnya, akulturasi adalah proses adaptasi kebudayaan dengan tetap mempertahankan kebudayaan lama.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (25/2/2022) tentang akulturasi adalah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Akulturasi adalah

Melihat Masjid Jami Tan Kok Liong yang Memiliki Arsitektur Kelenteng
Akulturasi budaya terlihat di Masjid Jami Tan Kok Liong, Kampung Bulak Rata, Cibinong, Kab Bogor, Senin (4/5/2020). Masjid dengan arsitektur seperti kelenteng ini dibangun pada 2005 lalu oleh M Ramdhan Effendi atau Anton Medan, saat ini kondisinya memprihatinkan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada tiga pengertian akulturasi yang bisa kamu pahami. Hal ini bisa dilihat secara umum, antropologi, dan secara lingusitik. Secara umum, akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi.

Sementara itu, dalam antropologi, akulturasi adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusahan menolak pengaruh itu.

Secara linguistik, akulturasi adalah proses atau hasil pertemuan kebudayaan atau bahasa di antara anggota dua masyarakat bahasa, ditandai oleh peminjaman atau bilingualisme.

Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul saat suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing ini lambat laun diterima dan diolah tanpa menghilangkan unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Singkatnya, akulturasi adalah proses adaptasi kebudayaan dengan tetap mempertahankan kebudayaan lama.

Contoh akulturasi adalah seni wayang Indonesia yang merupakan perpaduan kesenian Jawa dengan cerita dari India, seperti Mahabarata. Selain itu, pemberian nama pada anak orang Indonesia juga bisa dijadikan contoh akulturasi. Nama anak Indonesia biasanya merupakan gabungan dari budaya Indonesia sendiri yang dipadukan dengan kebudayaan lain, seperti nama Arab.


Pengertian Akulturasi Menurut Para Ahli

Berikut ini ada sejumlah pendapat dari para ahli mengenai pengertian akulturasi, yaitu:

- Saebani. Akulturasi meliputi fenomena yang muncul dari percampuran kebudayaan jika berbagai kelompok manusia dengan kebudayaan yang beragam bertemu, mengadakan kontak langsung dan terus - menerus, lantas menimbulkan perubahan pada pola-polakebudayaan asli dari salah satu kelompok atau pada keduanya.

- John W Berry. Pengertin akulturasi adalah proses merangkap dari perubahan budaya dan psikologis, yang berlangsung sebagai hasil kontak antara dua atau lebih kelompok budaya dan anggotanya.

- Krober. Akulturasi meliputi perubahan pada kebudayaan yang dipicu pengaruh dari kebudayaan lain. Pengaruh tersebut akhirnya menghasilkan beragam persamaan pada kebudayaan itu.

- Lauer. Lauer menyatakan bahwa akulturasi lebih ke pembentukan pola baru dari penyatuan dua budaya yang disebabkan dominasi kesamaan yang banyak dari budaya tersebut, dan terjadi interaksi yang baik dari masyarakat itu sendiri, kemudian mengarah ke masing-masing budaya dengan tetap mempertahankan keaslian nilainya.

- Suyono. Akulturasi adalah pengambilan atau penerimaan satu atau beberapa unsur kebudayaan yang berasal dari pertemuan dua atau beberapa unsur kebudayaan yang saling berhubungan atau saling bertemu.

- Hasyim. Pengertian akulturasi adalah perpaduan antara kedua budaya yang terjadi dalam kehidupan yang serasi dan damai.


Proses Akulturasi

Melihat Masjid Jami Tan Kok Liong yang Memiliki Arsitektur Kelenteng
Akulturasi budaya terlihat di Masjid Jami Tan Kok Liong, Kampung Bulak Rata, Cibinong, Kab Bogor, Senin (4/5/2020). Masjid dengan arsitektur seperti kelenteng ini dibangun pada 2005 lalu oleh M Ramdhan Effendi atau Anton Medan, saat ini kondisinya memprihatinkan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Setiap manusia memeroleh suatu proses budaya. Proses sosialisasi dan pendidikan budaya yang ditanamkan menjadi perilaku dan kepribadian yang sudah melakat pada sistem saraf di setiap individu. Dengan proses belajar ini manusia harus berinteraksi dan berkomunikasi antar sesama, proses ini didapatkan pada setiap individu yang dinamakan enkulturasi.

Budaya dan individu memiliki hubungan dalam proses enkulturasi sehingga manusia mampu menyesuaikan diri dengan keadaan. Jika ada individu imigran atau pendatang yang masuk pada wilayah pribumi, maka imigran ini belajar menyesuaikan dan menciptakan situasi-situasi yang relevan pada masyarakat pribumi.

Pola menyesuaikan individu imigran ke wilayah masyarakat pribumi dengan adanya perubahan menyesuaikan yang baru inilah yang disebut akulturasi. Ciri khas dari budaya setempat tetap dipertahankan dan saling melengkapi dengan unsur kebudayaan asing.

Tapi dalam prosesnya, akulturasi bisa terjadi karena pemaksaan dan tentunya juga secara damai.

Akulturasi dengan Pemaksaan. Akulturasi yang dilakukan dengan cara pemaksaan contohnya seperti yang dilakukan penjajah di Indonesia, proses penyesuaian tidak bertahan lama karena akulturasi itu hilang jika penjajah pun di usir di indonesia.

Akulturasi dengan Cara Damai. Akulturasi yang dilakukan dengan cara damai mampu bertahan lama jika dibandingkan dengan cara pemaksaan. Proses penyesuaiannya sangat lama dan melekat erat dalam masyarakat. Akulturasi sendiri dapat muncul karena adanya kontak kebudayaan dari kebudayaan asing yang lambat laun diterima oleh kebudayaan setempat tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan aslinya.


Dampak Akulturasi

Melihat Masjid Jami Tan Kok Liong yang Memiliki Arsitektur Kelenteng
Kondisi Masjid Jami Tan Kok Liong di Kampung Bulak Rata, Cibinong, Kab Bogor, Jabar, Senin (4/5/2020). Masjid yang memiliki arsitektur seperti kelenteng tersebut dibangun pada 2005 lalu berdasarkan nama kecil sang pendiri yaitu M Ramdhan Effendi atau Anton Medan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pada akulturasi, sering kali terjadi perubahan dan perkembangan kebudayaan masyarakat setempat. Perubahan-perubahan tersebut dapat berdampak positif maupun negatif bagi masyarakat. Dampak-dampak akulturasi adalah sebagai berikut:

Adisi

Adisi adalah penambahan unsur-unsur kebudayaan lama dengan unsur-unsur kebudayaan baru sehingga timbul perubahan struktural atau tidak sama sekali.

Sinkretisme

Sinkretisme adalah perpaduan unsur-unsur kebudayaan lama dengan unsur-unsur kebudayaan baru dengan tidak meninggalkan jati diri masing-masing dan membentuk sistem kebudayaan baru.

Substitusi

Substitusi adalah unsur-unsur kebudayaan yang telah ada atau terdahulu diganti oleh unsur-unsur kebudayaan yang baru, terutama yang dapat memenuhi fungsinya. Dalam hal ini, kemungkinan terjadi perubahan struktural sangat kecil.

Dekulturisasi

Dekulturisasi adalah tumbuhnya unsur-unsur kebudayaan yang baru untuk memenuhi berbagai kebutuhan baru karena perubahan situasi.

Rejeksi 

Rejeksi adalah penolakan unsur-unsur perubahan yang terjadi amat cepat sehingga sebagian besar orang tidak dapat menerimanya. Hal ini dapat menimbulkan penolakan, bahkan pemberontakan atau gerakan kebangkitan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya