Liputan6.com, Jakarta Apa itu TOEFL? Test of English as a Foreign Language atau disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan berbahasa Inggris (logat Amerika) yang diperlukan untuk mendaftar masuk ke universitas di Amerika Serikat atau negara-negara lain di dunia.Â
Tes tersebut berguna untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang yang akan bekerja atau berkuliah di negara tujuan dengan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Jika dilihat secara umum, tes TOEFL bertujuan untuk menilai kemampuan menulis, membaca, dan mendengarkan dalam bahasa Inggris.
Tes TOEFL dilakukan untuk menilai sejauh mana kemampuan tata bahasa dan menulis seseorang agar mampu membuat tulisan ilmiah. Selain itu, apa itu TOEFL pada dewasa ini sudah mulai digunakan dalam dunia kerja sebagai salah satu mekanisme rekruitment atau jenjang kenaikan pangkat.
Advertisement
Berikut ini ulasan mengenai jenis-jenis tes TOEFL dan cara mudah belajarnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (6/2/2022).
Jenis-Jenis TOEFL
Setelah mengetahui aoa itu TOEFL secara umum, anda juga perlu mengenali jenis-jenis TOEFL. Sejak pertama kali dibuat 58 tahun silam, hingga saat ini TOEFL telah mengalami 3 evolusi pergantian format. Ketiga pergantian format tersebut mengalami perubahan yang sangat berbeda dari segi hasil atau skor nilai. Berikut rinciannya:
1. TOEFL Paper Based Test (PBT)
Jenis TOEFL yang satu ini dimulai sejak tahun 1964-1998. PBT-TOEFL adalah tes kemampuan berbahasa Inggris yang pertama kali dikeluarkan oleh ETS (Educational Testing Service). Menggunakan lembaran-lembaran kertas soal atau paper dan lembar jawaban yang harus diisi dengan pensil 2B menjadi ciri utama dari sistem TOEFL yang satu ini. Materi yang diujikan pada jenis TOEFL yang satu ini adalah listening, reading, dan structure dengan rentang skor 217-677. Sementara waktu tes yang digunakan sekitar 2-2,5 jam.Â
2. TOEFL Computer Based Test (CBT)
Jenis TOEFL yang satu ini dimulai sejak tahun 1998-2005. Computer Based Test (CBT) sebagai jenis TOEFL yang kedua setelah menggantikan PBT-TOEFL. Tidak lagi menggunakan lembaran kertas, sistem tes CBT-TOEFL menggunakan komputer seperti namanya. Jenis TOEFL yang satu ini dikeluarkan pertama kali pada tahun 1998. Di beberapa negara Asia seperti Indonesia masih diperkenankan menggunakan PBT-TOEFL sebagai tes pengukur kemampuan bahasa Inggris. Di Indonesia sendiri, pamor CBT-TOEFL sangatlah minim. Bahkan sebagian besar masyarakat Indonesia tidak mengetahui jenis tes TOEFL yang satu ini. Meski memiliki pamor yang minim, jenis tes TOEFL yang satu ini memiliki beberapa materi yang diujikan. Materi yang diujikan dalam CBT-TOEFL, di antaranya adalah listening, reading, writing, dan structure. Kemudian rentang skor dari CBT-TOEFL ialah 0-300 dengan lama waktu tes sekitar 2-2,5 jam.
3. TOEFL Internet Based Test (IBT)
Jenis TOEFL yang satu ini dimulai sejak tahun 2005-sekarang. Internet Based Test atau yang kerap disingkat IBT merupakan jenis tes TOEFL terbaru atau Next Generation TOEFL. Jenis tes yang satu ini mulai dikeluarkan dan diperkenalkan oleh ETS (Educational Testing Service) sejak tahun 2005. Namun, di Indonesia sendiri jenis tes TOEFL ini mulai diberlakukan sejak tahun 2006. Sebagai standar International TOEFL test yang diakui dunia, lembaga ETS (Educational Testing Service) melakukan banyak perubahan pada format dan sistemnya. Perlu diketahui, IBT-TOEFL juga menggunakan media komputer dengan sistem tes menggunakan internet. Jika anda berminat mengikuti jenis TOEFL yang satu ini, peserta bisa tes langsung secara online. Kemudian materi yang diujikan dalam tes TOEFL ini ialah listening, speaking, reading, dan wrting. Sementara, rentang skor dari IBT-TOEFL adalah 0-120 dengan lama waktu tes sekitar 4 jam.
Advertisement
Cara Mudah Belajar TOEFL
Ada beberapa cara belajar apa itu TOEFL yang bisa anda praktikkan agar mendapatkan hasil terbaik dan maksimal. Berikut rinciannya:
1. Mengetahui Format Tes TOEFL
Anda perlu mengetahui soal apa saja yang kira-kira akan keluar dalam tes kemampuan tersebut. Melakukan banyak research di internet dan melakukan banyak latihan rutin dari buku soal yang dijual di pasaran juga dapat menjadi cara belajar terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik pula. Tak hanya melakukan latihan yang cukup untuk mengerjakan soal, anda juga disarankan untuk melakukan beberapa simulasi tes agar bisa menguasainya dengan baik. Anda perlu mengetahui format tes dari berbagai jenis TOEFL untuk mengetahui perbedaannya.
Dalam jenis IBT-TOEFL, terdapat reading section dengan waktu sekitar 60-80 menit untuk mengerjakan 36-56 pertanyaan. Kemudian pada listening section membutuhkan waktu sekitar 60-90 menit lamanya untuk menjawab 34-51 pertanyaan. Jangan khawatir, jenis tes yang satu ini menyediakan waktu istirahat selama 10 menit setelah reading section dan listening section. Selanjutnya, pada speaking section akan diberikan 6 tugas dengan waktu penyelesaian sekitar 20 menit. Sementara writing section akan memberikan 2 esai dengan waktu yang tersedia sebanyak 50 menit.
Sedangkan, dalam jenis PBT-TOEFL, terdapat listening section dengan 50 pertanyaan yang akan diselesaikan dalam waktu sekitar 30-40 menit. Kemudian pada writing section, anda  memiliki waktu sekitar 25 menit untuk menjawab soal sebanyak 40 pertanyaan. Sementara pada reading section, anda akan diberikan waktu sekitar 55 menit untuk menjawab 50 pertanyaan.
2. Mengetahui Alasan Anda Mengikuti Tes TOEFL
Mengetahui terlebih dahulu apa alasan anda mengikuti tes TOEFL menjadi cara belajar apa itu TOEFL yang kedua. Ketika sudah mengetahui alasan dan tujuannya, anda akan bisa tahu apa saja yang perlu dipelajari secara ekstra. Jika anda mengikuti tes TOEFL untuk mendapatkan pekerjaan yang memerlukan banyak urusan pitching, telepon, dan presentasi, anda perlu mengasah kemampuan speaking dan listening secara mendalam. Anda perlu mencari tahu alasan dan tujuan mengikuti tes apa itu TOEFL agar dalam mengikuti tes bisa mendapatkan skor nilai yang ideal.
3. Memiliki Target Nilai
Semua orang tentu menginginkan nilai yang bagus. Coba catat berapa target nilai yang ingin anda raih untuk membuat semangat kembali membara dalam mengejar nilai. Kemudian lakukan tes simulasi secara online dengan elemen penilaian setelah menentukan target nilai yang ingin dicapai. Maka, anda akan mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki dengan melakukan beberapa kali latihan. Tak hanya menentukan target nilai maksimum yang ingin dicapai, anda juga perlu mencatat nilai minimum yang ingin dicapai.
4. Membuat Rutinitas Belajar yang Ideal
Membuat rutinitas belajar yang ideal menjadi salah satu hal yang tak kalah penting dalam mempersiapkan tes TOEFL. Dalam hal ini anda perlu mengetahui sistem belajar yang paling tepat dan sesuai untuk diri anda. Anda tidak bisa melakukan latihan dan belajar dengan sistem kebut semalam yang hanya dilakukan dalam 1-2 hari sebelum tes. Setidaknya, untuk mempersiapkan diri memerlukan waktu minimal sekitar 3-6 bulan.
5. Membuat Jadwal Belajar dan Istirahat
Anda akan salah besar jika tidak membuat jadwal belajar dan istirahat. Pembuatan jadwal bertujuan untuk menentukan jadwal belajar persiapan apa itu TOEFL semakin teratur dan terencana. Selain itu, membuat jadwal juga dapat membuat kehidupan sehari-hari anda menjadi lebih teratur. Anda hanya perlu membuat jadwal belajar disertai jadwal istirahat dan makan siang.