Penyebab Batu Empedu, Gejala, dan Cara Mengatasinya yang Tepat

Penyebab batu empedu bisa dikenali lewat jenisnya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 17 Mei 2023, 18:20 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2023, 18:20 WIB
Penyebab Batu Empedu
Ilustrasi Penyakit Batu Empedu Credit: unsplash.com/Sydney

Liputan6.com, Jakarta Penyebab batu empedu perlu dikenali agar kamu bisa mencegahnya. Penyakit batu empedu atau kolelitiasis merupakan gangguan kesehatan dimana terdapat batu dalam kandung atau saluran empedu. Batu empedu terbentuk akibat tersumbatnya saluran empedu.

Penyebab batu empedu bisa dikenali lewat jenisnya. Batu empedu dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu batu empedu kolesterol, batu empedu pigmen, dan batu empedu campuran. Seperti namanya, batu empedu kolesterol terbentuk dari kolesterol. Selanjutnya batu empedu pigmen/bilirubin, terbentuk dari kalsium bilirubinat yang terlalu banyak dalam empedu. Sedangkan batu empedu campuran merupakan campuran antara kolesterol dan bilirubin.

Pada sebagian kasus, batu empedu ini tidak menimbulkan gejala apapun. Namun terkadang batu ini akan menyumbat bagian ujung empedu dan menyebabkan rasa sakit mendadak yang cukup menyakitkan. Bahkan rasa sakitnya dapat bertahan hingga hitungan jam.

Ukurannya berbeda-beda, ada yang sekecil butiran pasir dan adapula yang bahkan sebesar bola pingpong. Jumlah batu empedu berbeda pada setiap orang, ada yang hanya memiliki satu buah batu dan ada juga yang memiliki banyak batu empedu. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (12/10/2020) tentang penyebab batu empedu.

Gejala Batu Empedu

Batu Empedu
Batu Empedu

Biasanya tidak ada gejala khas yang ditunjukkan ketika mengidap batu empedu ini. Namun gejala ini akan tampak ketika ukuran batu empedu membesar sehingga menyumbat saluran empedu ataupun saluran pencernaan lainnya.

Hal ini tentunya penting dikenali sebelum mengetahui penyebab batu empedu sendiri. Secara umum gejala batu empedu berupa nyeri-nyeri yang terasa di perut, seperti:

1. Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut kanan atas.

2. Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut tengah, di bawah tulang dada.

3. Nyeri punggung di antara tulang bahu.

4. BAB berwarna putih atau pucat.

5. Nyeri di bahu kanan.

6. Mual dan muntah.

7. Demam.

8. Perut terasa melilit dan kembung.

Biasanya penyebab batu empedu ini adalah ketika kamu mengonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi. Gejala nyeri akibat batu empedu dapat berlangsung selama beberapa menit bahkan hingga berjam-jam.

Selain gejala-gejala yang disebutkan, masih ada kemungkinan gejala lain yang terjadi. Segera periksakan ke dokter bila kamu merasa ada gejala yang tidak beres pada tubuhmu. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan mencari tahu penyebab batu empedu dengan diagnosisnya, dan mengetahui pengobatan terbaik untuk masalahmu.

Penyebab Batu Empedu

Penyebab batu empedu belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang berpengaruh, di antaranya adalah kantong empedu berisi kolesterol yang berlebihan, cairan empedu mengandung bilirubin yang berlebihan, dan kantong empedu tidak bisa kosong secara sempurna.

1. Kantong empedu berisi kolesterol berlebihan.

Biasanya, kantong empedu berisi kandungan yang cukup untuk memecah kolesterol yang dikeluarkan dari hati. Namun jika hati mengeluarkan kolesterol lebih banyak dari yang dapat dipecah kantong empedu, kolesterol tersebut akan mengkristal dan menjadi batu di kantung empedu.

2. Cairan empedu mengandung bilirubun berlebihan.

Penyebab batu empedu yang kedua yaitu cairan empedu mengandung bilirubin yang berlebihan. Beberapa penyakit menyebabkan hati memproduksi lebih banyak bilirubin. Penyakit ini misalnya sirosis dan infeksi bilier. Bilirubin yang berlebihan inilah yang dapat menyebabkan batu empedu.

3. Kantong empedu yang tidak bisa kosong sempurna.

Penyebab batu empedu selanjutnya adalah kantong empedu yang tidak bisa kosong secara sempurna. Hal ini membuat cairan empedu menjadi lebih pekat dan mengeras, sehingga membentuk batu empedu.

Penyebab batu empedu ini juga diduga karena adanya ketidakseimbangan antara kolesterol dan senyawa kimia dalam cairan empedu. Serpihan kristal yang terbentuk akan berkembang menjadi batu dan biasanya dalam waktu bertahun-tahun.

Kemungkinan penyebab batu empedu berbeda-beda pada tiap orang. Secara spesifik, wanita berisiko dua kali lebih tinggi dibandingkan pria. Apalgi pada wanita yang pernah hamil, mengonsumsi pil KB, atau menjalani terapi hormon berdosis tinggi.

Terbentuknya batu empedu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena batu empedu, yaitu berusia 40 tahun ke atas, konsumsi makanan tinggi kolesterol, tinggi lemak, dan rendah serat, obesitas, berat badan turun drastis, terdapat anggota keluarga yang pernah menderita batu empedu, penderita diabetes, penderita penyakit liver, penderita kelainan darah, penderita gangguan pencernaan, hingga konsumsi obat penurun kolesterol.

Pengobatan Batu Empedu

Batu Empedu
Batu Empedu

Batu empedu yang tidak menyebabkan gejala tidak membutuhkan terapi, namun membutuhkan pengawasan yang ketat. Pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter terkait pengobatan batu empedu ini. Berikut beberapa pengobatan batu empedu:

1. Obat asam empedu

Jika gejala tidak terlalu parah dan kristal yang terbentuk di dalam empedu belum begitu besar, penggunaan obat-obatan bisa membantu. Selain obat pereda nyeri, dokter mungkin juga akan memberikan resep obat asam empedu.

Obat asam empedu mengandung beberapa bahan kimia tertentu seperti ursodiol atau chenodiol yang telah terbukti mampu melarutkan batu empedu. Obat ini tersedia dalam pil asam empedu oral.

2. Suntikan Metil Tersier-Butil Eter (MTBE)

Pilihan perawatan satu ini melibatkan penyuntikan pelarut yang dikenal sebagai metil tersier-butil eter (MTBE). Pelarut tersebut akan disuntikkan ke kantong empedu untuk melarutkan batu empedu.

Akan tetapi sama seperti prosedur medis lainnya, suntik MTBE juga memiliki efek samping, yang paling serius bisa menyebabkan rasa terbakar parah.

3. Terapi Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL)

Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL) adalah pilihan pengobatan batu empedu lainnya yang tanpa operasi. Tujuan pengobatan ini adalah untuk memecah atau menghancurkan batu empedu dengan mengirimkan gelombang kejut melalui jaringan lunak tubuh.

4. Endoscopic retrograde cholangio-pancreatography (ERCP)

Penyumbatan akibat batu pada saluran empedu bisa ditangani dengan prosedur Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP). Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan batu empedu tanpa mengangkat kantong empedu bagi mereka yang kondisinya tidak cukup kuat untuk menjalani prosedur operasi.

5. Operasi

Operasi biasanya menjadi pilihan terbaik apabila berbagai cara di atas tidak juga membuat kondisi Kamu membaik dan gejala batu empedu yang Kamu alami cenderung serius. Biasanya prosedur medis satu ini dianjurkan jika batu empedu terus kembali terbentuk. Jika kantong empedu Kamu diambil, cairan empedu akan mengalir langsung dari hati ke usus kecil Kamu.

Metode operasi pengangkatan kantung empedu yang paling sering dilakukan dokter adalah kolesistektomi laparoskopik, alias operasi lubang kunci. Pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter terkait pengobatan batu empedu ini.

Cara Mencegah Batu Empedu

Cara terbaik untuk mencegah batu empedu adalah dengan menerapkan pola makan sehat dan seimbang. Berikut beberapa cara mencegah batu empedu:

- Konsumsi makanan tinggi serat

- Perbanyak konsumsi cairan, setidaknya 6-8 gelas per hari.

- Makan dengan porsi kecil namun rutin.

- Hindari makanan dengan kadar lemak jenuh tinggi, seperti makanan bersantan, makanan berminyak, makanan berbumbu kacang, dan makanan yang mengandung mentega.

- Berolahraga secara teratur untuk mencegah obesitas.

- Tidak melakukan diet yang terlalu ketat, karena penurunan berat badan secara drastis dapat meningkatkan risiko batu empedu.

- Membatasi konsumsi minuman beralkohol.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya