Liputan6.com, Jakarta HPP adalah singkatan dari harga pokok penjualan. Secara sederhana, HPP adalah biaya-biaya langsung yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
Biaya yang menjadi komponen HPP ini merupakan biaya-biaya langsung yang selama proses produksi. Setiap perusahaan yang memproduksi barang atau jasa tentu harus menghitung semua biaya yang keluar dalam proses produksinya.Â
Baca Juga
Advertisement
Semua biaya tersebut menjadi harga dasar dalam setiap penjualan barang atau jasa tersebut. Cara menghitung HPP tidak begitu rumit, tetapi pemilik usaha atau bisnis harus memiliki ketelitian yang baik agar tidak ada komponen biaya yang terlewat dan tidak terhitung.
Berikut ini ulasan mengenai pengertian HPP menurut para ahli dan cara menghitungnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (7/12/2021).
Pengertian HPP Secara Umum
HPP adalah sangat diperlukan untuk menentukan jumlah laba atau sebaliknya rugi dalam perusahaan. Sementara menurut pencatatan akuntansi, HPP adalah seringkali disebut dengan cost of good sold (COGS) atau juga seringkali disebut cost of goods manufactured (COGM).
Setelah perusahaan mengolah produk, tentunya perusahaan memerlukan dana untuk menggaji karyawan yang mengerjakan proses dan beberapa hal lain yang berhubungan dengan operasional perusahaan. Itulah alasan kenapa menghitung harga pokok penjualan atau HPP menjadi sangat penting. Mengutip buku Ekonomi Peminatan Ilmu-ilmu Sosial Karya Basuki Darsono, HPP adalah biaya yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis.
Ini termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. HPP muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari biaya operasi, di mana HPP seringkali disebut sebagai biaya penjualan. Setiap perusahaan dagang pasti mempertimbangkan harga pokok produksi atau COGS di setiap proses bisnis.
Perusahaan menyertakan HPP adalah untuk setiap barang yang dijual sebagai bagian dari keuntungan yang diambil perusahaan. HPP diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan target pasar yang dituju dan dapat diterima oleh masyarakat atau konsumen. Dengan mengetahui harga pokok produksi, maka pengusaha dapat menetapkan harga yang memberi perusahaan margin keuntungan yang sehat. Dengan begitu, perusahaan dapat menentukan kapan harga produk tertentu perlu dinaikkan.
Advertisement
Pengertian HPP Menurut Para ahli
Ada sejumlah pendapat dari para ahli mengenai pengertian HPP, diantaranya:
Bustami dan NurlelaÂ
HPP adalah harga yang terikat pada periode waktu tertentu. Harga pokok penjualan atau HPP akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan akhir.
Raiborn dan Kinney
Total produksi biaya barang-barang yang telah selesai dikerjakan dan ditransfer ke dalam persediaan barang jadi selama sebuah periode.
Mulyadi
Harga pokok penjualan atau HPP adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa selama periode bersangkutan. Dengan kata lain, bahwa HPP adalah biaya untuk memperoleh barang jadi yang siap jual.
Tujuan Menentukan HPP
Tentunya dalam menentukan HPP memiliki beberapa tujuan penting bagi para pelaku bisnis. Berikut tujuan menentukan HPP adalah:
- Supaya perusahaan bisa mengetahui berapa jumlah biaya yang harus dikeluarkan saat proses produksi barang dan jasa sampai jadi.
- Menjadi salah satu aspek penting dalam penyusunan laporan laba rugi perusahaan.Â
- Menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan harga jual produk ke pasaran.
- Perusahaan bisa menentukan berapa besaran keuntungan yang dihasilkan dari penjualan produk tersebut kepada konsumen.
- Sebagai bahan evaluasi terhadap produk kira-kira bisa diterima oleh pasar atau tidak dilihat dari banyaknya produk yang berhasil di jual.
Advertisement
Cara Menghitung HPP
Cara menghitung HPP adalah tidak begitu rumit, tetapi pemilik usaha atau bisnis harus memiliki ketelitian yang baik agar tidak ada komponen biaya yang terlewat dan tidak terhitung. Untuk cara menghitung HPP adalah diperlukan setidaknya tiga komponen perhitungan yang meliputi:
1. Pembelian Bersih
Pembelian bersih adalah penjumlahan hasil pembelian barang atau jasa yang dilakukan perusahaan, baik yang dijual secara tunai maupun kredit. Total pembelian ini kemudian ditambah dengan biaya transportasi, serta dikurangi diskon pembelian dan retur pembelian. Jika komponen diskon dan retur tak ada, pembelian bersih mencakup pada pembelian barang. Berikut rumus pembelian bersih, yaitu:
Pembelian bersih = (Total pembayaran + biaya angkut) – (retur + diskon pembelian)
2. Persediaan Awal
Prsediaan awal adalah komponen utama dalam komponen cara menghitung HPP. Dalam sebuah perusahaan perdagangan tentunya ketersediaan merupakan hal yang penting, dan ketersediaan harus diperhatikan agar tidak terjadi kekurangan persediaan yang menyebabkan kekurangan barang.
Kekurangan persediaan jelas merugikan perusahaan karena mempengaruhi pendapatan perusahaan. Persediaan awal juga merupakan persediaan yang tersedia di awal periode, misalnya awal bulan atau awal tahun. Saldo awal ini bisa dicek di neraca saldo periode berjalan.
3. Persediaan Akhir
Persediaan akhir adalah persediaan barang yang tersedia di akhir periode, misalnya akhir bulan atau akhir tahun buku berjalan. Saldo ini diperoleh dari perhitungan stock opname. Sederhananya, persediaan akhir dalam HPP adalah stok barang yang ada di periode akhir tahun yang sedang berjalan. Setelah mengetahui 3 komponen perhitungannya, berikut ini rumus cara menghitung HPP, yaitu:
HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal - Persediaan Akhir
Â