Liputan6.com, Jakarta Penyebab gondongan umumnya terjadi akibat infeksi virus menular yang menyebabkan pembengkakan kelenjar liur. Kelenjar air liur berada di sisi kanan dan kiri wajah, serta di belakang dan di bawah telinga. Pembengkakan biasanya terjadi pada satu sisi atau dua sisi sekaligus, serta disertai rasa nyeri.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Kebanyakan penyakit gondongan menyerang anak-anak yang berumur 2-15 tahun. Sangat jarang ditemukan kasus gondongan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun. Meski begitu, berbagai penyebab gondongan bisa menyerang dan diderita orang dewasa, bahkan gejalanya akan terasa lebih berat.
Penyebab gondongan oleh paramyxovirus atau virus mumps, umumnya akan mudah menular. Sementara penyabab gondongan karena infeksi bakteri tidak mudah menular. Untuk membedakan penyebab gondongan dan pengobatan yang tepat, perlu dilakukan konsultasi secara langsung dengan dokter.
Berikut Liputan6.com ulas penyebab gondongan yang umum terjadi, gejala, komplikasi, dan penanganannya dari berbagai sumber, Selasa (31/8/2021).
Penyebab Gondongan yang Umum Terjadi
Gondongan adalah penyakit menular akibat virus atau bakteri yang gejalanya terasa di sekitar leher. Tak heran bila penyebab gondongan yang umum terjadi berkaitan dengan penularan virus atau bakteri oleh orang-orang sekitar. Apa saja penyebab gondongan yang umum terjadi?
1. Penyebab gondongan yang umum terjadi adalah infeksi virus paramyxovirus pada kelenjar air liur atau parotoid.
2. Penyebab gondongan yang umum terjadi adalah infeksi bakteri staphylococcus aureus.
3. Penyebab gondongan yang umum terjadi adalah benda-benda disekitar yang sudah terkontaminasi virus dan bakteri.
4. Penyebab gondongan yang umum terjadi adalah berusia 2-12 tahun.
5. Penyebab gondongan yang umum terjadi adalah belum mendapat vaksin MMR untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella.
6. Penyebab gondongan yang umum terjadi adalah menderita HIV/AIDS
7. Penyebab gondongan yang umum terjadi adalah akibat penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama.
8. Penyebab gondongan yang umum terjadi adalah sedang menjalani kemoterapi.
9. Penyebab gondongan yang umum terjadi adalah sedang berada di lingkungan banyak kasus orang terkena gondongan.
10. Penyebab gondongan yang umum terjadi adalah tidak menjaga kebersihan seperti mencuci tangan sebelum menyentuh hidung, mulut, dan mata.
Advertisement
Gejala dan Komplikasi Gondongan
1. Gejala Penyakit Gondongan
gejala gondongan pada anak dan orang dewasa hampir sama. Hanya saja, gejala gondongan pada orang dewasa cenderung lebih parah. Gejala gondongan lainnya selain pembengkakan adalah:
- Demam yang naik turun.
Awalnya demam rendah, kemudian akan demam lagi hingga suhu tubuh menjadi sangat tinggi. Kemudian pembengkakan pada kelenjar air liur akan terjadi beberapa hari setelahnya, biasanya pada hari ketiga setelah terinfeksi.
- Badan terasa pegak-pegal.
- Kehilangan selera makan.
- Sakit kepala.
- Sakit tenggorokan.
Namun tak menutup kemungkinan ada ciri-ciri atau gejala gondongan lainnya. Jika kamu memiliki kekhawatiran terhadap gejala gondongan tertentu, kamu bisa mengonsultasikannya ke dokter. Meski memiliki gejala yang khas, namun setiap orang mungkin akan mengalami gejala yang berbeda-beda.
2. Komplikasi Penyakit Gondongan
- Peradangan pada salah satu atau kedua testis. Setelah sembuh, testis yang terkena mungkin akan menciut. Jarang terjadi kerusakan testis yang permanen sehingga terjadi kemandulan pada pria.
- Peradangan pada salah satu atau kedua indung telur. Timbul nyeri perut yang ringan dan jarang menyebabkan kemandulan pada wanita.
- Peradangan otak atau selaput otak. Ini merupakan komplikasi terburuk yang gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk, mengantuk, kejang, hingga koma. Sekitar 5-10% penderita mengalami peradangan otak dan kebanyakan akan sembuh total.
- Peradangan pankreas. Komplikasi ini umumnya terjadi pada akhir minggu pertama. Penderita merasakan mual dan muntah disertai nyeri perut. Gejala ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu dan penderita akan sembuh total.
- Peradangan ginjal. Komplikasi ini bisa menyebabkan penderita mengeluarkan air kemih yang kental dalam jumlah yang banyak.
- Peradangan sendi. Komplikasi ini menyebabkan nyeri pada satu atau beberapa sendi.
Penanganan Penyakit Gondongan
Penderita gondongan harus menjalani istirahat untuk meredakan demam dan mengurangi pembengkakan kelenjar. Karena penyakit ini menyebabkan penderita susah menelan, sebaiknya konsumsi makanan lunak seperti bubur. Hindari juga minuman asam karena dapat menimbulkan rasa nyeri.
Untuk mengurangi rasa sakit karena bengkak, penderita dapat mengompres daerah pipi atau leher yang menjadi tempat terjadinya bengkak. Obat pereda nyeri (misalnya asetaminofen atau ibuprofen) bisa digunakan untuk mengatasi sakit kepala yang juga timbul. Jangan berikan aspirin sebagai pereda nyeri pada anak gondongan, karena bisa berisiko menimbulkan sindrom Reye.
Pencegahan gondongan dapat dilakukan dengan menggunakan vaksin. Vaksin yang digunakan adalah vaksin mumps atau parotitis. Vaksin ini biasanya dikombinasikan dengan vaksin campak dan rubela.
Dokter menyarankan agar vaksin ini diberikan sejak dini pada anak. Pemberian vaksin pertama dilakukan saat anak berusia 12-15 bulan. Kemudian, vaksin kedua diberikan di antara usia 4-6 tahun, atau di usia 11-12 tahun jika sebelumnya vaksin tidak diberikan.
Selain pemberian vaksin, Anda juga bisa mencegah gondongan dengan menerapkan pola hidup sehat. Seperti mengurangi konsumsi makanan tinggi garam dan gula, menjauhi makanan bergoreng dan bersantan, berolahraga secara rutin, dan istirahat yang cukup.
Â
Advertisement