Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis Penelitian, Ini Cara Membuatnya

Landasan teori adalah dasar penyusunan hipotesis penelitian yang berupaya membuktikan kebenaran teori.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 20 Mei 2023, 17:40 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2023, 17:40 WIB
Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis Penelitian, Ini Cara Membuatnya
Ilustrasi Dokumen. Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Landasan teori adalah dasar penyusunan hipotesis penelitian yang berupaya membuktikan kebenaran teori, mengembangkan teori, atau menghasilkan teori atau pengetahuan baru. Landasan teori ini sering ditemukan pada laporan karya ilmiah, proposal, maupun laporan penelitian lainnya.

Landasan teori juga bisa diartikan sebagai teori-teori yang relevan dengan masih yang diteliti dan bisa digunakan untuk menjelaskan variabel, serta memberi jawaban sementara terhadap hipotesis dan penyusunan instrumen penelitian. 

Landasan teori terdiri dari dasa-dasar teoritis, konsep, prinsip, hukum dan proposisi. Teori ini dimanfaatkan untuk membantu proses penyusunan kerangka konseptual dan pelaksanaan penelitian.

Untuk lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai pengertian landasan teori beserta kriteria dan cara membuatnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (9/12/2021).

Pengertian Landasan Teori

Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis Penelitian, Ini Cara Membuatnya
Ilustrasi Membuat Proposal Credit: pexels.com/Jess

Secara umum, landasan teori adalah sebagai pernyataan yang disusun secara sistematis dan memiliki variabel yang kuat. Landasan teori secara isi memuat teori-teori dan hasil penelitian, di mana teori dan hasil penelitian tersebut digunakan untuk menyelesaikan penelitian. Dalam penulisannya, teori dan konsep tidak boleh bertentangan, sebab ini bisa mempersulit penyusunan kerangka konsep. Landasan teori bisa disusun melalui kajian buku teks, jurnal penelitian, hingga uraian hasil penelitian terdahulu.

Landasan teori pasti ada dalam setiap penelitian. Hal ini dikarenakan, peneliti tidak akan bisa mengembangkan penelitiannya tanpa acuan landasan teori. Hal tersebut merupakan fondasi dari penyusunan penelitian, terutama penelitian skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir.

Pengertian Landasarn Teori Menurut Para Ahli

Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis Penelitian, Ini Cara Membuatnya
Ilustrasi Menyusun Proposal Credit: pexels.com/StartupStockPhoto

Tak hanya pengertian secara umum, berikut ini juga ada sejumlah pendapat mengenai pengertian landasan teori menurut para ahli, yaitu:

Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi 

Landasan teori adalah konsep dan preposisi yang menjelaskan tentang fenomena sosial secara tertata. 

Ismaun

Landasan teori adalah sebagai pernyataan yang berisi kesimpulan substantive tentang keteraturan.

Neuman

Landasan teori adalah konsep, proposisi dan definisi yang digunakan untuk melihat sebuah fenomena secara tersistematis.

Moleong

Landasan teori adalah seperangkat proposisi yang terintegrasi secara sintaksis (mengikuti aturan tertentu yang menghubungkan secara logis dengan data yang diamati) dan berperan sebagai wahana meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati. 

Kriteria dalam Membuat Landasan Teori

Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis Penelitian, Ini Cara Membuatnya
Ilustrasi Membuat Proposal Credit: pexels.com/Christinne

Menurut buku Observasi: Teori dan Aplikasi dalam Psikologi oleh Ni'matuzahroh, S.Pski, dan Susanti Prasetyaningrum, M. Psi (2018), ada tiga kriteria teori yang digunakan sebagai landasan dalam observasi, di antaranya:

1. Relevansi

Teori yang dikemukakan harus sesuai dengan permasalahan yang hendak diobservasi. Misalnya, peneliti yang meneliti masalah kepemimpinan harus menggunakan teori yang berkaitan dengan kepemimpinan, bukan teori sikap atau motivasi.

2. Kemuktahiran

Kemuktahiran berkaitan dengan referensi atau teori terbaru yang digunakan. Contohnya adalah referensi yang lebih dari lima tahun dianggap kurang muktahir.

3. Keaslian

Keaslian berkaitan dengan keaslian sumber. Dalam hal ini, observer harus menggunakan sumber asli dalam mengemukakan teori. Observer sebaiknya tidak menggunakan kutipan dari orang lain, namun menggunakan sumber aslinya.

Fungsi Landasan Teori

Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis Penelitian, Ini Cara Membuatnya
Ilustrasi Proposal (Photo created by stories on Freepik)

Berikut ini ada beberapa fungsi landasan teori, yaitu:

1. Menjelaskan

Landasan teori berfungsi sebagai upaya untuk menjelaskan variabel yang akan dilakukan penelitian. 

2. Meramalkan

Fungsi landasan teori yang lainnya adalah meramalkan atau memprediksi dan merumuskan. Baik untuk merumuskan hipotesis ataupun menyusun instrumen penelitian. 

3. Pengendali

Selanjutnya, fungsi landasan teori adalah untuk pengendali. Jadi, landasan teori dapat berperan untuk mengontrol masalah dalam sebuah penelitian. Selain itu juga dapat pula digunakan untuk memberikan pemberi saran.

Cara Membuat Landasan Teori

Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis Penelitian, Ini Cara Membuatnya
Ilustrasi Proposal Credit: pexels.com/Kaboompics

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat landasan teori, diantaranya:

  1. Sebaiknya landasan teori memakai acuan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti serta acuan-acuan yang berisi hasil penelitian sebelumnya.
  2. Cara penulisan dari sub bab sub bab yang lain harus tetap mempunyai hubungan yang jelas serta memperhatikan aturan pada penulisan pustaka.
  3. Dengan banyaknya sumber bacaan, maka membuat kualitas penelitian yang dilakukan menjadi semakin baik, terlebih sumber bacaan yang terdiri dari teks book atau sumber lainnya congoh jurnal, koran, artikel dari majalah, internet dan yang lainnya. Hal tersebut dapat membuat landasan teori menjadi berkualitas.

Contoh Landasan Teori

Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis Penelitian, Ini Cara Membuatnya
Ilustrasi dokumen. (dok. unsplash/Novi Thedora)

Agar lebih paham, simak contoh landasan teori yang dikutip dari buku Metode Penelitian Kuantitatif oleh Dominikus Dolet Unaradjan (2019), yaitu:

1.1. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia

1.1.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia pada umumnya dimaksudkan untuk memperoleh tingkat perkembangan karyawan yang setinggi-tingginya, hubungan kerja yang serasi di antara para karyawan dan penyatupaduan sumber daya manusia secara efektif atau tujuan efisiensi dan kerja sama sehingga diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja.

Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai berikut:

  1. Menurut Edwin B Flippo, manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai beberapa tujuan individu organisasi dan masyarakat (Flippo, 1990: 5).
  2. Menurut Husein Umar, manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu (Umar, 1998: 3).

1.1.2. Pendekatan Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam menentukan arah yang akan dituju apabila kita melihat dari perspektif peristiwa-peristiwa masa lalu dan juga sering mampu menghindari berbagai tindakan yang telah terbukti menurut pengalaman yang salah atau menyimpang. Pengalaman pada waktu yang telah lalu memberikan konsepsi yang lebih jelas dari masalah-masalah yang ditemui pada saat ini.

Dalam membicarakan berbagai pendekatan dasar ini, penulis mencoba mengelompokkannya menjadi tiga pendekatan sesuai dengan periodenya, artinya pendekatan yang lebih akhir menunjukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya.

Ketiga pendekatan tersebut adalah (Heijrachman dan Husnan, 1992: 11-6):

a. Pendekatan Mekanis

Perkembangan industri dengan penerapan mesin-mesin dan alat elektronika pada bidang produksi, telah membawa kemajuan yang sangat pesat dalam efisiensi kerja.  Selama lebih dari seabad para manajer telah menerapkan berbagai prinsip seperti, pemindahan pekerjaan dari manusia kepada mesin, prinsip saling dipertukarkan antara komponen yang satu dengan komponen yang lain, spesialisasi pada mesin-mesin, peralatan, tata letak dan pabrik pada umumnya. Berbagai prinsip ini telah menunjukkan keberhasilannya dengan semakin meningkatnya output produksi.

b. Pendekatan Paternalisme

Pendekatan ini menganggap bahwa manajemen merupakan ayah dan bersikap melindungi para karyawan. Sikap dingin dan impersonal terhadap karyawan mulai ditinggalkan dan diganti dengan sikap personel, bahkan kadang-kadang supersonal pada karyawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya