Gejala Penyakit Akibat Cakaran Kucing dan Pengobatannya

Gejala penyakit akibat cakaran kucing disebut juga dengan cat scratch fever atau car scratch disease

oleh Husnul Abdi diperbarui 21 Mei 2023, 02:30 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2023, 02:30 WIB
Gejala Penyakit Akibat Cakaran Kucing
Gejala Penyakit Akibat Cakaran Kucing

Liputan6.com, Jakarta Gejala penyakit akibat cakaran kucing disebut juga dengan cat scratch fever atau car scratch disease. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri karena terkena cakaran atau digigit kucing. Karena itu, kamu tidak bisa menganggap sepele cakaran kucing.

Penyakit akibat cakaran kucing ini terjadi jika kamu dicakar atau digigit kucing yang terinfeksi bakteri Bartonella henselae. Tidak hanya karena cakaran dan digigit saja, kamu juga bisa terinfeksi jika terkena air liur dari kucing yang terinfeksi masuk ke luka terbuka atau menyentuh bagian putih mata kamu. Bahkan infeksi bakteri ini juga bisa berasal dari gigitan anak kucing.

Gejala penyakit akibat cakaran kucing dan pengobatannya perlu dikenali agar tidak menyebabkan komplikasi. Apalagi, cat scratch fever ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan fungsi jantung hingga kerusakan otak jika tidak ditangani. Efek samping lainnya termasuk sakit kepala, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang gejala penyakit akibat cakaran kucing dan pengobatannya dari berbagai sumber, Jumat (31/1/2020).

Sulitnya Mengenali Kucing yang Terinfeksi Bakteri

Sebelum mengenali gejala penyakit akibat cakaran kucing pada manusia, kamu tentunya perlu mengetahui cara mengenali kucing yang terinfeksi bakteri. Namun, kucing yang terinfeksi bakteri Bartonella henselae umumnya tidak menimbulkan gejala atau menyebabkan kucing sakit.

Alasan inilah yang membuat kamu tidak dapat selalu mengetahui apakah kucing menjadi pembawanya. Kucing kemungkinan memiliki bakteri ini dari kutu yang terinfeksi. Dalam kasus yang sangat langka, manusia dapat terkena bakteri langsung dari kutu.

Gejala Penyakit Akibat Cakaran Kucing (Cat Scratch Fever)

Gejala Penyakit Akibat Cakaran Kucing
Gejala Penyakit Akibat Cakaran Kucing

Gejala yang biasanya terjadi saat kamu mengalami cat scratch fever yaitu:

- Benjolan atau lepuhan bekas tempat gigitan atau dicakar kucing 

- Kelenjar getah bening yang membengkak di tempat gigitan atau dicakar kucing yang biasanya terjadi 1-3 minggu

- Kelelahan

- Sakit kepala

- Demam ringan

- Pegal-pegal

Selain gejala-gejala yang umum terjadi seperti yang disebutkan di atas, kamu juga bisa mengalami beberapa gejala yang kurang umum seperti, hilang nafsu makan, berat badan menurun, dan sakit tenggorokan.

Dalam versi yang lebih parah, kamu bisa mengalami gejala-gejala berikut:

- sakit punggung

- sakit perut

- nyeri sendi

- ruam

- demam berkepanjangan

Benjolan atau lepuhan dapat terjadi pada kulit di lokasi infeksi 3-10 hari setelah terpapar. Gejala lain, seperti kelenjar getah bening yang membengkak, mungkin tidak terjadi selama beberapa hari atau minggu. Kelenjar getah bening yang membengkak biasanya terjadi antara satu dan tiga minggu.

Pengobatan Penyakit Akibat Cakaran Kucing atau cat scratch fever

Gejala Penyakit Akibat Cakaran Kucing
Gejala Penyakit Akibat Cakaran Kucing (Sumber: Pixabay)

Pengobatan penyakit akibat cakaran kucing atau cat scratch fever ini tidak akan selalu diberikan resep pengobatan oleh dokter. Hal ini karena kebanyakan kasus cat scratch fevr yang terjadi merupakan penyakit ringan. Jika gejalanya sedang hingga berat, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik.

Perawatan di rumah untuk kondisi ini bisa dilakukan dengan istirahat beberapa hari di rumah atau minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, jika kelenjar getah bening menyakitkan atau sangat lunak.

Kamu juga dapat menggunakan obat antiinflamasi yang dijual bebas seperti ibuprofen atau natrium naproxen untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Kompres panas juga bisa membantu.

Selalu periksakan kondisi tubuh kamu ke dokter untuk mendapatkan penganan yang terbaik dan menghindari komplikasi yang bisa membuat penyakit semakin parah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya