Liputan6.com, Jakarta Perbedaan hadis dan sunah penting diketahui. Hadis dan sunah merupakan istilah yang sekilas sama. Keduanya sama-sama berasal dari Rasulullah SAW. Keduanya juga menjadi pedoman bagi seluruh umat Islam.
Baca Juga
Advertisement
Namun, sebenarnya ada perbedaan hadis dan sunah. Perbedaan hadis dan sunah bersifat sangat mendasar. Mengenali perbedaan hadis dan sunah berguna untuk memahami syariat yang ada.
Perbedaan hadis dan sunah bisa dirunut dari pengertian dan sifatnya. Jika dipahami lagi, perbedaan hadis dan sunah terlihat pada asal katanya. Berikut perbedaan hadis dan sunah, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (18/11/2021).
Pengertian sunah
Secara etimologi, sunah berasal dari bahasa Arab yang berarti "kebiasaan" atau "biasa dilakukan". Secara terminologi sunnah dapat diartikan hal-hal yang datang dari Rasulullah Saw, baik itu ucapan, perbuatan atau pengakuan (Taqrir).
Dalam al-Qur’an kata sunnah dipakai dalam arti kebiasaan atau berlaku, jalan yang diikuti. Macam-macam sunnah merupakan sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah menjalani hidupnya.
Advertisement
Pengertian hadis
Dalam bahasa Arab hadith (حديث) berarti "laporan", "akun", atau "naratif". Kata Hadits juga berarti al-khabar (berita), yaitu sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain. Bentuk pluralnya adalah al-ahadits.
Dalam terminologi Islam pengertian hadith berarti melaporkan, mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad. Para ulama hadits mengartikan Hadits sebagai segala ucapan, perbuatan dan keadaan Nabi. Keterangan ini mengindikasikan bahwa segala yang berasal dari Rasulullah, baik berupa ucapan, perbuatan, maupun berupa hal keadaan termasuk dalam kategori Hadits.
Perbedaan hadis dan sunah
Perbedaan hadis dan sunah lebih kepada pengertian mendasarnya. Hadis adalah penuturan dan perilaku Rasulullah, sedangkan sunnah adalah hukum yang disimpulkan dari penuturan itu. Sunah berkaitan dengan hukum syara' sementara hadis mencakup hal yang lebih luas termasuk di dalam maupun luar hukum syara.
Hadis merupakan berita atau kabar tentang peristiwa yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. Sementara sunah adalah perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW secara terus menerus.
Konotasi hadis mencakup segala peristiwa yang terjadi pada Rasulullah SAW walau hanya dikerjakan atau diucapkan sekali saja. Sementara sunah lebih pada sesuatu yang dilakukan atau diucapkan secara terus menerus oleh Rasulullah yang kemudian diturunkan dari masa ke masa.
Advertisement
Bentuh hadis
Menurut Khusniati Rofiah dalam buku Studi Ilmu Hadits, bentuk hadits terbagi menjadi:
Hadits Qouli
Hadits Qouli adalah segala perkataan Nabi SAW yang berisi berbagai tuntutan dan petunjuk syara’, peristiwa-peristiwa dan kisah-kisah baik yang berkaitan dengan aspek akidah, syariah maupun akhlak.
Hadits Fi’il
Hadits Fi’il adalah segala perbuatan Nabi SAW. yang menjadi anutan perilaku para, sahabat pada saat itu, dan menjadi keharusan bagi semua umat Islam untuk mengikutinya, seperti praktek wudlu, praktek salat lima waktu dengan sikap-sikap dan rukun-rukunnya, praktek manasik haji, cara, memberikan keputusan berdasarkan sumpah dan saksi, dan lainlain.
Hadits Taqriri
Hadits Taqriri adalah Hadits yang berupa, ketetapan Nabi SAW. terhadap apa yang datang atau yang dikemukakan oleh para sahabatnya dan Nabi SAW membiarkan atau mendiamkan perbuatan tersebut, tanpa, membedakan penegasan apakah beliau membenarkan atau mempersalahkannya.
Hadits Hammi
Hadits Hammi adalah hadits yang berupa keinginan atau hasrat Nabi SAW yang belum terealisasikan. Walaupun hal ini baru rencana dan belum dilakukan oleh Nabi, para ulama memasukkannya pada hadis, karena Nabi tidak merencanakan sesuatu kecuali yang benar dan dicintai dalam agama, dituntut dalam syari’at Islam dan beliau diutus untuk menjelaskan syariat Islam.
Hadits Ahwal
Hadits Ahwal adalah hadits yang berupa ihwal Nabi SAW yang tidak temasuk ke dalam kategori ke empat hadits di atas. “hal ihwal”, ialah segala pemberitaan tentang Nabi SAW, seperti yang berkaitan dengan sifat-sifat kepribadiannya/perangainya (khuluqiyyah), keadaan fisiknya (khalqiyah), karakteristik, sejarah kelahiran, dan kebiasaan-kebiasaanya.
Macam-macam sunah
Sunnah Qauliyyah
Sunnah Qauliyyah adalah macam-macam sunnah yang berasal dari ucapan Nabi Muhammad SAW. Sunnah Qauliyyah adalah ucapan Rasulullah yang didengar atau disampaikan oleh seseorang atau beberapa sahabat. Macam sunnah ini cenderung berisi tuntunan yang berkaitan dengan pembinaan hukum agama.
Sunnah Fiiliyyah
Sunnah fiiliyyah adalah macam-macam sunnah yang berasal dari perbuatan Nabi Muhammad SAW. Perbuatan ini dilihat, diketahui dan disampaikan para sahabat kepada orang lain. Macam-macam sunnah ini bersumber dari segala bentuk perbuatan Nabi.
Sunnah Taqriyyah
Sunnah Taqriyyah adalah macam-macam sunnah yang berasal dari respons Rasulullah terhadap segala perbuatan sahabat yang diketahuinya. Macam-macam sunnah ini berupa perbuatan atau ucapan sahabat yang dilakukan di hadapan atau sepengetahuan Nabi. Tetapi Nabi hanya diam dan tidak mencegahnya. Sikap diam dan tidak mencegah dari Nabi Saw menunjukkan persetujuan (taqriri) Nabi Saw terhadap perbuatan sahabat tersebut.
Advertisement